7 Tips Agar Anak Menghabiskan Bekal Makan Siangnya di Sekolah
Yang terpenting, sediakan apa yang baik dan disukai anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama menyiapkan sarapan dan bekal makan siang untuk anak dengan sepenuh hati. Tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menyiapkannya. Dengan harapan anak akan menyantap habis bekal, bersih tak bersisa.
Namun ketika pulang sekolah, saat memeriksa kotak bekal anak, Mama melihat masih ada sisa bahkan terkadang makanan tidak disentuh anak. Melihat itu, rasanya seluruh usaha Mama sepanjang pagi menyiapkan bekal menjadi sia-sia.
Secara umum alasan anak tidak menghabiskan bekalnya adalah:
- Anak mungkin memiliki masalah nafsu makan. Hal ini juga bisa terkait dengan gangguan makan. Jika ini alasannya, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter bagaimana cara meningkatkan nafsu makan anak.
- Terlalu banyak tekanan untuk menghabiskan bekalnya entah dari orangtua, guru, atau teman. Ironisnya, semakin banyak tekanan, makan motivasi untuk makan pun semakin berkurang.
- Masih kenyang, mungkin karena sarapan yang terlalu banyak atau telat.
Popmama.com mengulas beberapa tips agar anak dapat menghabiskan bekal makan siang yang disiapkan oleh Mama.
1. Biarkan anak merencanakan bekal makan siang sesuai selera
Anak akan senang terlibat dalam merencanakan makan siangnya. Biarkan dia memilih apa yang ingin dia makan setiap hari dalam seminggu. Dengan membiarkan anak memiliki kontrol atas bekal akan menambah rasa percaya diri dan bangga. Ini kemudian akan memudahkan anak untuk menghabiskan bekalnya.
2. Ajak anak untuk menyiapkan dan mengemas bekalnya
Biarkan dia mengumpulkan dan mengemas makan siangnya sendiri. Itu akan membuatnya lebih percaya diri dan bertanggung jawab atas makan siangnya sendiri. Di sini anak juga akan mendapat ide untuk bekal makan siang untuk hari selanjutnya.
3. Jangan minta anak untuk menghabiskan sisa bekalnya di rumah
Bagi sebagian besar anak-anak, harus menghabiskan sisa bekal makan siang adalah bentuk hukuman. Dan ketika mereka merasa dihukum, mereka memberontak. Anak mulai melihat makan siang secara negatif dan akhirnya tidak makan siang lagi keesokan harinya.
4. Bicara dengan anak
Obrolkan dengan anak tentang pentingnya makan. Dengarkan pendapat anak, makanan apa yang disukai, dan tidak disukai. Biarkan anak tahu bahwa mereka memiliki suara. Anak boleh menolak makanan tertentu dan tanyakan alasan mereka ya, Ma. Mungkin karena rasa atau tekstur. Ini akan mempermudah Mama dalam menyiapkan bekal makan siang selanjutnya.
5. Jangan memasukkan jenis makanan atau bumbu yang tidak disukai anak
Jangan memasukan jenis makanan atau bumbu yang tidak disukai anak. Misalnya Mama menyiapkan burger untuk bekal anak. Mama mengetahui kalau anak tidak suka dengan bawang bombai. Nah, jangan dimasukkan ya, Ma.
6. Terinpirasi oleh ide makan siang namun tetap mementingkan kesukaan anak
Internet memudahkan Mama untuk mencari ide bekal makanan untuk anak. Mulai dari roti berbentuk ikan sampai aneka bento yang lucu. Namun yang terpenting adalah menyiapkan menu yang disukai anak walau tampilannya tidak secantik contoh bekal yang Mama lihat di internet.
7. Sediakan bekal berupa cemilan
Sebagian anak kecil belum bisa makan terlalu banyak. Anak Mama mungkin kewalahan menghabiskan bekal nasi sekotak penuh. Mama bisa menyiapkan bekal yang terinspirasi dari cemilan anak, penuh warna, mudah dimakan, dan porsinya tidak terlalu besar.
Dibutuhkan kreativitas dalam menyiapkan bekal. Selain itu, pendapat anak juga perlu didengar ya, Ma. Selamat menyiapkan bekal.
Baca juga:
- 7 Ide Bekal Sekolah yang Menggugah Selera untuk Anak SD
- 5 Manfaat Utama Membawakan Bekal Sekolah untuk Anak
- Hari Susu Sedunia: Coba 6 Cara Efektif ini agar Anak Mau Minum Susu