8 Tips Jitu Mengajarkan Anak untuk Mencintai Diri Sendiri Sejak Dini
Bantu anak jadi versi terbaiknya yuk, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Percaya diri berarti anak mampu mencintai diri sendiri dan merasa berharga. Mengajarkan anak untuk mencintai diri sendiri adalah salah satu hal penting yang perlu dilakukan oleh orangtua.
Anak yang memiliki rasa cinta pada dirinya sendiri akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, berani, dan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
Sebaliknya, ketika harga diri anak rendah dan tidak merasa berharga, mereka cenderung akan selalu mengkritik diri sendiri dan ragu apakah bisa melakukan sesuatu dengan baik.
Mereka juga bisa membiarkan orang lain memperlakukan mereka dengan buruk dan kesulitan membela diri. Tapi, bagaimana cara mengajarkan anak mencintai diri sendiri?
Nah, berikut Popmama.com akan merangkum beberapa tips jitumengajarkan anak untuk belajar mencintai dirinya sendiri. Yuk, simak bareng-bareng!
1. Beri kesempatan anak untuk mencoba
Memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba hal-hal baru sangat penting dalam membangun rasa percaya diri dan cinta pada diri sendiri.
Misalnya, biarkan dia mencoba memasak, belajar alat musik, atau ikut serta dalam kegiatan olahraga. Saat si Anak diberikan ruang untuk mengeksplorasi minatnya, dia akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus belajar.
Bahkan jika dia gagal, Mama bisa dorong dia untuk mencoba lagi. Ketika akhirnya berhasil, dia akan merasakan kepuasan yang luar biasa.
Pengalaman ini mengajarkan anak bahwa usaha dan ketekunan bisa menghasilkan sesuatu yang membanggakan, yang membuatnya lebih mencintai dirinya sendiri.
2. Tidak memuji anak berlebihan
Pujian memang penting, tapi terlalu banyak pujian bisa punya efek sebaliknya, Ma. Anak bisa merasa terbebani atau bahkan jadi meragukan ketulusan pujian tersebut.
Pujilah anak dengan cara yang sesuai, misalnya fokus pada usaha yang telah dia lakukan daripada hanya hasilnya.
Contohnya, jika dia mendapatkan nilai bagus, pujilah bagaimana dia belajar dengan giat, bukan hanya angka yang dia dapatkan.
Dengan cara ini, anak akan lebih menghargai proses yang dia lalui dan merasa bangga pada dirinya sendiri tanpa harus selalu mencari validasi dari orang lain.
Ini membantunya memahami bahwa cinta pada diri sendiri datang dari dalam, bukan dari pujian luar.
3. Biarkan anak menentukan pilihannya sendiri
Memberi anak kebebasan untuk membuat pilihan sendiri adalah salah satu cara terbaik untuk membangun rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.
Mulai dari memilih pakaian, menentukan aktivitas, hingga memilih menu makanan, biarkan si Anak belajar membuat keputusan.
Ketika dia diberi kesempatan untuk memilih, dia akan merasa memiliki kendali atas hidupnya, yang pada gilirannya memperkuat rasa cinta terhadap diri sendiri.
Mama bisa membimbingnya dengan memberikan pilihan yang sehat dan sesuai usianya, namun tetap memberikan ruang untuk dia belajar dari keputusan yang dia buat.
Ini membantu anak mengembangkan keyakinan bahwa dirinya mampu membuat keputusan yang baik, sekaligus menerima konsekuensi dari pilihannya.
4. Jadilah role model yang baik
Anak-anak belajar banyak dari melihat perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk menjadi contoh yang baik dalam hal mencintai diri sendiri.
Tunjukkan bagaimana Mama merawat diri, baik secara fisik maupun emosional. Misalnya, Mama bisa menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi dan berolahraga.
Nah, atau bagaimana menghargai diri sendiri dengan berbicara positif dan tidak mengkritik diri sendiri secara berlebihan.
Ketika anak melihat Mama menghargai diri sendiri, mereka akan lebih mudah meniru perilaku tersebut.
Ini membantu mereka memahami bahwa mencintai diri sendiri adalah bagian penting dari hidup yang sehat dan bahagia.
5. Mengajak si Anak bicara positif tentang dirinya
Mengajarkan anak untuk bicara positif tentang dirinya sendiri bisa dimulai dari hal-hal sederhana, Ma.
Setiap hari, ajak dia untuk menyebutkan satu hal baik tentang dirinya sendiri, seperti “Aku pintar berhitung” atau “Aku pandai bermain sepak bola.”
Mama juga bisa membantu si Anak melihat sisi positif dari setiap situasi, misalnya ketika dia tidak mendapatkan nilai yang diharapkan, ajak dia fokus pada apa yang sudah dia pelajari daripada hasil akhir.
Dengan membiasakan diri untuk berpikir dan berbicara positif, anak akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang kuat dan lebih mencintai dirinya sendiri, karena dia tahu ada banyak hal baik dalam dirinya.
6. Biarkan si Anak Ikut membantu
Kadang-kadang, Mama mungkin merasa pekerjaan jadi lebih lama ketika si Anak ikut membantu.
Tapi, penting diingat bahwa anak masih dalam tahap belajar dan butuh banyak pengalaman untuk berkembang.
Jadi, saat si Anak ingin membantu pekerjaan rumah, jangan langsung menolak atau mengkritiknya, ya, Ma.
Biarkan dia ikut serta dan pastikan keamanannya terjaga. Ketika si Anak diberi kesempatan untuk membantu, dia akan merasa berharga dan dibutuhkan, terutama jika bantuannya dihargai.
Sebaliknya, jika Mama melarang atau mengambil alih tugas yang dia coba kerjakan, dia bisa merasa kurang berarti atau tidak mampu.
7. Mengakui perasaan tidak percaya diri anak
Ketika si Anak merasa cemas atau tidak percaya diri, dia mungkin akan bersembunyi atau berlindung di balik Mama.
Ini adalah tanda bahwa dia merasa tidak nyaman dan butuh dukungan. Di saat seperti ini, yang terbaik adalah mengakui perasaannya terlebih dahulu.
Katakan padanya, “Mama tahu kamu merasa takut atau gugup, dan itu nggak apa-apa.” Dengan begitu, si Anak akan merasa dimengerti dan diterima, yang membuatnya lebih tenang.
Setelah dia merasa lebih baik, barulah Mama bisa mengajaknya berpikir positif dan mencari cara untuk menghadapi rasa takutnya dengan lebih percaya diri di lain waktu.
8. Hargai usaha anak, bukan hanya hasilnya
Menghargai usaha si Anak adalah salah satu cara terbaik untuk membangun rasa percaya diri dan cinta diri pada anak.
Ajarkan bahwa proses dan usaha yang dia lakukan sama pentingnya dengan hasil akhir yang dia capai.
Misalnya, jika dia berusaha keras belajar untuk ujian, apresiasi ketekunannya, bukan hanya nilai yang dia dapatkan.
Ini membantu anak untuk fokus pada apa yang bisa dia kontrol, yaitu usahanya, daripada hanya mengejar hasil sempurna.
Ketika anak merasa bahwa usahanya dihargai, dia akan lebih termotivasi untuk terus mencoba dan tidak takut gagal, yang pada akhirnya membuatnya lebih mencintai dirinya sendiri.
Itulah dia beberapa tips jitu untuk mengajarkan anak mencintai dirinya sendiri. Pastikan si Anak tumbuh dengan rasa percaya diri dan tahu bahwa dirinya layak untuk dicintai dan dihargai.
Baca juga:
- 7 Tips Parenting Sehat dan Mencegah Toxic dalam Keluarga
- Indonesia Gawat Darurat, Ini Cara Tanamkan Cinta Tanah Air Sejak Dini
- Apa itu Lubang Hitam? Dapat Lempar Planet Keluar Dari Orbit!