TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

IDAI Konfirmasi Tak Ada Lonjakan Kasus Gagal Ginjal pada Anak

Tanggapi kasus viral banyak anak menjalani cuci darah di RSCM Jakarta

Unsplash/Olga Kononenko

Baru-baru ini, isu tentang anak-anak yang menjalankan cuci darah di RSCM Jakarta viral di media sosial. Isu ini tentunya menimbulkan kekhawatiran di kalangan orangtua dan masyarakat. Banyaknya berita yang bermunculan ini ditanggapi langsung oleh ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia yaitu dr. Piprim.

Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah organisasi yang terdiri dari dokter-dokter spesialis anak di Indonesia. Mereka memiliki wewenang dan pengetahuan untuk memberikan informasi yang akurat tentang kesehatan anak.

Tak hanya itu, dr. Eka Laksmi Hidayati selaku Dokter Spesialis Anak di RSCM ikut menjelaskan bahwa mereka memang menyediakan layanan cuci darah untuk anak-anak, dan pasiennya tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari luar Pulau Jawa. Lalu, bagaimana tanggapan dari dr. Piprim sebagai ketua dari IDAI terhadap viralnya kasus ini?

Yuk, simak penjelasan lebih lanjut dari Popmama.com mengenai IDAI konfirmasi tak ada lonjakan kasus gagal ginjal pada anak indonesia.

1. Tidak ada lonjakan kasus ginjal pada anak Indonesia

Freepik/DCStudio Ilustrasi

Dalam menanggapi kasus viral di media sosial mengenai banyaknya anak yang menjalani cuci darah di RSCM Jakarta, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, ketua IDAI sendiri telah menegaskan bahwa tidak ada peningkatan signifikan dalam kasus gagal ginjal pada anak di seluruh Indonesia.

Menurut dr.Piprim secara nasional tidak ada peningkatan kasus gagal ginjal yang signifikan pada anak saat ini. ”Secara nasional, tidak ada laporan lonjakan kasus gagal ginjal yang signifikan seperti tahun lalu,” jelasnya.

Selain itu, dr.Piprim juga menjelaskan kalau RSCM memang memiliki unit khusus untuk cuci darah anak dan menjadi pusat rujukan nasional untuk kasus ginjal anak. Ini karena masih banyak rumah sakit lain belum memiliki fasilitas serupa.

"Di RSCM itu ada dialisis khusus anak sementara di rumah sakit lain belum tersedia, oleh karena itu di unit khusus itu isinya anak-anak yang mengalami gangguan ginjal terminal," tuturnya lagi.

2. Pihak RSCM buka suara soal ramainya fenomena banyaknya anak yang jalani cuci darah

Pexels/Gustavo Fring

Berdasarkan dari beberapa sumber, dr. Eka Laksmi Hidayati, Dokter Spesialis Anak menjelaskan bahwa Rumah Sakit Cipto Mangkunkusumo (RSCM) menyediakan layanan cuci darah untuk anak-anak, dan pasien yang dirawat tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari luar Pulau Jawa.

Saat ini, RSCM merawat sekitar 60 anak yang menjalani cuci darah, dengan mayoritas pasien berusia 12 tahun ke atas, sehingga termasuk dalam kategori remaja. “Saat ini total yang kami tangani untuk pasien anak yang melakukan cuci darah itu ada sekitar 60 pasien. Rata-rata usia 12 tahun ke atas jadi memang masuk kategori remaja,” kata Eka secara live di akun instagram RSCM Official pada Kamis (25/7/2024).

Dr. Eka pun juga menjelaskan bahwa anak-anak yang menjalani cuci darah di RSCM punya jadwal yang berbeda-beda. Ada yang harus cuci darah setiap minggu atau dua minggu sekali, sementara ada juga yang hanya sebulan sekali.

3. Penyebab gagal ginjal pada anak tidak selalu berhubungan dengan gaya hidup

Unsplash/Robina Weermeijer

Dr. Piprim menjelaskan bahwa tidak semua kasus gagal ginjal pada anak disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Banyak anak yang menjalani cuci darah mengalami masalah ginjal yang bersifat genetik, sehingga organ ginjal mereka tidak berfungsi dengan baik.

“Sebetulnya kasus cuci darah pada anak ini sudah biasa dilakukan dan sering terjadi. Dari data yang dihimpun, ada sekitar 60 anak yang menjalani cuci darah akibat mengidap penyakit ginjal kronik.,” kata dr. Piprim.

Sejalan dengan hal ini, dr. Eka juga memastikan bahwa masalah banyaknya anak yang menjalani cuci darah di RSCM tidak ada hubungannya dengan obat sirup yang pernah menyebabkan masalah ginjal sebelumnya.

Meski begitu, dr. Piprim tetap meminta orangtua untuk memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan anak-anak dengan menerapkan pola makan sehat.

Perlu juga untuk menghindari makanan dan minuman instan serta yang tinggi gula. Jadi, lebih memilih air putih sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang harus dicontohkan di keluarga.

Itulah dia informasi mengenai IDAI konfirmasi tak ada lonjakan kasus gagal ginjal pada anak indonesia. Semoga Mama bisa memahami dengan jelas situasi kesehatan ginjal anak-anak di Indonesia saat ini, ya.

Baca juga:

The Latest