TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ngeri! Bocah 9 Tahun Nekat Nyetir Mobil sampai Kecelakaan di Kemang

Kejadian ini menjadi viral dan menimbulkan pertanyaan besar tentang pengawasan orangtua

Pixabay/RosZie

Baru-baru ini, sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan sebuah mobil yang menabrak tiang lalu lintas di Jalan Raya Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (3/8/2024). Dalam video tersebut, tampak bahwa pengemudi mobil adalah seorang anak berusia 9 tahun dengan inisial MP.

Setelah menabrak tiang, warga segera mendekati mobil yang dikendarai MP dan mengeluarkan anak tersebut untuk memeriksa keadaannya. Untungnya, MP tidak mengalami cedera dalam insiden ini, meskipun bagian depan mobil berwarna silver mengalami kerusakan.

Pihak berwenang, termasuk AKP Nurma Dewi dari Polres Metro Jakarta Selatan, sedang menyelidiki bagaimana MP bisa mengemudikan mobil tersebut. Sementara itu, kejadian ini menjadi viral di media sosial dan memicu banyak pembicaraan tentang pengawasan anak dan tanggung jawab hukum.

Berikut ini, Popmama.com akan merangkum informasi seputar kronologi bocah 9 tahun nyetir mobil orang sampai kecelakaan di kemang, serta pentingnya pengawasan orangtua untuk mencegah hal serupa dan bagaimana hukumannya.

1. Kronologi kejadian bocah 9 tahun kendarai mobil, inisiatif sendiri

Pixabay Ilustrasi

Menurut keterangan dari Kepala Seksi (Kasie) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, kejadian miris ini berawal ketika MP masuk ke halaman rumah orang lain di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.

"Bukan (mobil tetangga). Jadi dia masuk ke perumahan yang memang bukan tempat tinggalnya," ujar Nurma pada Senin (5/8/2024).

Di sana, ia menemukan sebuah mobil dengan kunci yang tertinggal di dalamnya. Tanpa ada yang menyuruh, MP memutuskan untuk masuk ke dalam mobil, menyalakannya, dan mulai mengemudi.

Setelah mengemudikan mobil, MP menuju Jalan Raya Kemang dan menabrak lampu lalu lintas dekat McDonald's Kemang. Menurut keterangan seorang saksi bernama Ardi, mobil yang dibawa bocah 9 tahun ini menabrak dua mobil lainnya dan lima motor.

"Tadi ada dua mobil yang tertabrak, pas lihat pelakunya bocah ya mereka jalan aja. Motor, ada lima motor ditabrak-tabrakin," kata Ardi, dikutip Minggu (4/8/2024).

Kemudian, terlihat kaca belakang mobil tersebut pecah, dan warga yang melihat kejadian itu segera berkumpul di sekitar mobil. Para warga berusaha membuka pintu mobil dan akhirnya berhasil setelah memecahkan kaca belakang.

Mereka segera mengeluarkan MP dari dalam mobil untuk melindunginya dari kemungkinan amukan massa yang berkumpul di lokasi kejadian. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Menurut Nurma, saat ini polisi sedang menyelidiki bagaimana MP bisa masuk ke dalam mobil dan mengendarainya, serta memeriksa beberapa saksi, termasuk orang tua MP, pemilik mobil, dan beberapa satpam. Kejadian ini juga sempat direkam dalam video dan menjadi viral di media sosial.

"Kan sepintas-sepintas ceritanya, apakah (saat dibawa posisi mobil) sedang dipanaskan? dan kunci mobilnya dimana," kata Nurma.

2. Pentingnya pengawasan orangtua dan kewaspadaan pemilik kendaraan

Pexels/Julia M Cameron

Dalam menanggapi kejadian di Kemang yang melibatkan seorang bocah mengendarai mobil tanpa izin dan menyebabkan kecelakaan, para ahli keselamatan mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan pengawasan.

Training Director Safety Defensive Consultant, Sony Susmana, mengatakan bahwa ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kejadian ini. Salah satunya adalah pemilik kendaraan sebaiknya tidak merasa terlalu aman meninggalkan mobil dalam keadaan menyala, meskipun di depan rumah.

Sony juga menekankan pentingnya peran orangtua dalam mengawasi perilaku anak-anak mereka agar tidak merugikan orang lain. "Anak-anak sangat mudah meniru dan merekam kejadian di sekitar mereka.

Orang dewasa di sekitarnya adalah contoh terdekat. Jika perilaku orang dewasa buruk, maka akan diikuti oleh bocah. Untuk itu orangtua harus berperilaku baik karena dilihat oleh anak-anak," tambah Sony.

3. Hukum yang berlaku pada kasus kecelakaan melibatkan anak bawah umur

Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA

Tidak hanya kasus MP ini, sebenarnya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak-anak memang sudah sering terjadi. Ini sangat mengkhawatirkan dan perlu ditangani dengan serius.

Menurut Budiyanto, seorang pengamat transportasi dan hukum, ada aturan hukum khusus untuk anak-anak yang terlibat masalah hukum. Berdasarkan Undang-Undang No 11 Tahun 2012, anak-anak yang bisa diminta tanggung jawab hukum adalah yang berusia antara 12 hingga 18 tahun.

Untuk anak yang berusia di bawah 12 tahun, seperti kasus anak berusia 9 tahun yang mengemudikan mobil ugal-ugalan dan menabrak kendaraan serta tiang listrik, anak tersebut tidak bisa diminta tanggung jawab secara hukum. Ini karena mereka dianggap belum cukup dewasa untuk memahami konsekuensi perbuatannya.

Dalam kasus ini, karena anak yang mengemudikan mobil itu baru berusia 9 tahun, dia tidak bisa diminta tanggung jawab secara hukum. Sebagai gantinya, orangtua dari anak tersebut yang akan diminta untuk mengurus masalah ini. Anak itu mungkin akan mengikuti program pendidikan atau bimbingan selama maksimal 6 bulan.

Untuk kerugian yang dialami oleh pemilik kendaraan dan tiang listrik yang rusak, Budiyanto mengatakan bahwa karena anak tersebut masih di bawah umur, orangtuanya yang akan bertanggung jawab. Penyidik akan membantu untuk mencari solusi, seperti musyawarah mengenai ganti rugi.

Itulah dia informasi tentang bocah 9 tahun nyetir mobil orang sampai kecelakaan di kemang, serta pentingnya peran orangtua untuk mencegah hal serupa dan hukumannya. Semoga kejadian ini bisa jadi pengingat untuk lebih waspada dan menjaga keselamatan anak-anak ya, Ma.

Baca juga:

The Latest