Mengapa Ada Anak Suka Mencuri? Apakah Mereka Kleptomania? Cek Cirinya
Bisa saja ia hanya mencari perhatian, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini anak mama selalu menjadi anak baik, namun tiba-tiba Mama mengetahui ia mencuri sebuah barang dari supermarket. Apakah ia kleptomania?
Kleptomania adalah gangguan kendali impulsif yang membuat seseorang tidak bisa mengendalikan dirinya untuk mencuri atau mengutil barang-barang. Hal ini adalah jenis gangguan kejiwaan karena kadang tidak bisa dikendalikan walaupun si Pelaku tahu bahwa mencuri tidak baik.
Gangguan perilaku ini akan memengaruhi kehidupan sosial pelakunya karena ia sering ketakutan dan dianggap orang jahat.
Kaget? Sudah pasti. Mungkin Mama juga bingung karena yang ia curi adalah benda yang sangat sepele dan tidak mahal. Benda itu mungkin hanya sebatang pensil atau bahkan sebungkus permen.
Mama pun tak habis pikir, kenapa ya si Anak yang selama ini selalu baik, tiba-tiba berubah menjadi pencuri? Mama pasti takut ini akan terus berlangsung hingga ia dewasa.
Bagi anak kecil atau remaja, tindakan mencuri ini tidak serumit yang ada di benak orang dewasa. Ada beberapa alasan kenapa anak dan remaja mencuri. Mau tahu? Simak penjelasan di bawah ini, Ma.
1. Tidak bisa mengendalikan diri
Jika pengendalian diri adalah hal yang memicu anak untuk mencuri, maka biasanya anak bisa mencuri segala hal yang menarik perhatiannya dan ada di depan matanya.
Bagi anak kecil, hidup ini sangat sederhana. Jika ia melihat benda yang berkilau, aneh, atau menggiurkan, maka dia ambil saja. Jika sejak balita anak mama sudah sering bersikap seperti itu, maka penting untuk langsung memberinya peringatan.
“Jangan sebut ia pencuri,” saran Michele Borba, seorang psikolog pendidikan sekaligus penulis The Big Book of Parenting Solutions.
Bilang saja, “Kamu mengambil sesuatu yang bukan milik kamu, dan kita harus mengembalikannya.”
Jangan lupa ingatkan anak untuk meminta maaf.
2. Ingin memiliki barang mahal
Biasanya inilah alasan yang paling sering menjadi anak mencuri. Seperti anak pada umumnya, sangat wajar jika seorang anak mendambakan mainan baru yang mungkin harganya mahal.
Hanya saja, beberapa anak merasa putus asa saat mengetahui harga mainan ini mahal, dan orangtuanya tidak mampu untuk membelikan mainan tersebut. Sebagai jalan pintas, anak mencuri mainan ini dari toko atau dari temannya yang sudah punya mainan ini.
3. Tekanan dari teman-teman sebaya
Ketika anak berada di lingkar pertemanan yang salah, entah di sekolah atau di rumah, maka pengaruh buruk mungkin menjadi penyebab anak melakukan tindak pencurian. Mungkin, anak memiliki teman yang suka mencuri barang-barang milik temannya, maka tekanan ini bisa menjadi pemicu anak mencoba mencuri, hingga akhirnya suka mencuri.
Jika ini yang membuat anak mama suka mencuri, maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan terapis keluarga atau konselor di sekolah. Menurut Kids Health, Mama perlu berbicara dengan konselor sekolah, terutama jika anak mencuri dari sekolah atau teman-teman di sekolahnya.
4. Sekadar mencari perhatian
Ketika si Anak merasa ia tidak terlalu diperhatikan oleh gurunya atau oleh Mama, maka ia mungkin merasa butuh melakukan sesuatu yang bisa mencuri perhatian orang-orang di sekelilingnya.
Biasanya anak yang melakukan pencurian demi mencari perhatian Mama hanya merasa kesepian dan kurang kasih sayang. Jika ini menjadi alasan dirinya mencuri, maka Mama bisa mulai meluangkan lebih banyak perhatian untuknya.
Beri ia pengertia bahwa mencuri adalah tindakan kriminal, ia tidak hanya bisa kehilangan kepercayaan Mama, tetapi juga bisa kehilangan teman-temannya di sekolah dan di rumah.
5. Untuk bersenang-senang
“Padahal semua kebutuhannya sudah saya penuhi, namun kenapa ia tetap mencuri?” Mungkin itu yang ada di benak Mama saat mengetahui si Anak mencuri. Jika ternyata segala kebutuhannya sudah terpenuhi, maka mungkin anak belum tahu kalau mencuri adalah tindakan yang tidak baik.
Anak juga mungkin mencuri benda yang tidak berguna baginya, karena ia hanya ingin bersenang-senang. Ia hanya ingin tahu apa rasanya jika berhasil mengambil sesuatu barang, tanpa diketahui pemilik toko. Anak ingin tahu apa rasanya memiliki barang tanpa harus bayar. Sekilas, tindakan buruk itu memberikan sensasi yang menyenangkan baginya.
Yuk, cegah sekarang agar tak menjadi kebiasaan buruk.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Ketahuan Mencuri?