5 Langkah Mengatasi Insomnia pada Anak
Segera atasi ya, Ma. Sebelum si Anak menjadi bermasalah!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak hanya pada orang dewasa, anak dan remaja juga bisa mengalami insomnia lho, Ma. Namun sebelum membahas ini lebih lanjut, mari ketahui terlebih dahulu definisi dari insomnia.
Menurut National Sleep Foundation (NSF), insomnia adalah kesulitan tidur atau kesulitan untuk tidur lelap sepanjang malam. Maka jika anak sulit tidur lelap atau tidurnya mudah terbangun, maka bisa jadi ia mengalami insomnia.
“Ah, anakku cuma susah tidur nyenyak, bukan sulit belajar. Bukan masalah besar lah itu.”
Mungkin ada beberapa Mama yang menyepelekan masalah sulit tidur seperti di atas. Masalah ini mungkin terdengar sepele, namun ternyata dampaknya bisa sangat besar dan luas lho, Ma.
Menurut NSF, insomnia ini bisa mengakibatkan anak mudah lelah, kurang energi, susah konsentrasi, mengalami gangguan mood, dan tentu saja menurunkan performa anak di sekolah.
Apa sih penyebab anak insomnia? Menurut NSF, penyebabnya banyak, yaitu; stres, konsumsi obat-obatan, konsumsi kafein, gangguan tidur psikis dan medis, hingga faktor lingkungan.
Lalu, bagaimana sih cara mengatasi insomnia pada anak? Menurut NSF beberapa cara di bawah ini bisa Mama coba untuk mengatasi masalah tidur tersebut. Simak langkah-langkahnya yuk, Ma.
1. Ketahui penyebabnya
Seperti yang sudah disebutkan NSF, penyebab insomnia sangat beragam. Mulai dari stres akibat beratnya pelajaran di sekolah, hingga faktor lingkungan seperti baru pindah rumah dan sulit bersosialisasi di tempat baru.
Untuk itu, penting bagi Mama untuk melakukan pendekatan dengan anak, dan mencari tahu apa yang membuatnya sulit tidur.
Jika misalnya penyebab anak mengalami insomnia adalah tekanan di sekolah, tawarkan bantuan untuknya. Jika menurut anak ia kesulitan mengikuti pelajaran di kelas karena terlalu banyak mengikuti ekskul, misalnya. Maka, Mama bisa menawarkan solusi untuk mengurangi jadwal ekskul yang membuatnya terlalu lelah.
Dengan mengetahui penyebab insomnia, tentu perlahan masalah tidur itu bisa hilang dengan sendirinya.
2. Terapi kebiasaan dan perilaku
Menurut Psychology Research and Behavior Management, kebiasaan insomnia terjadi pada 25 persen anak yang mengalami insomnia.
Ini membuat anak kesulitan mengenali rasa kantuk dan mengatur tidurnya sendiri. Kalau sudah begini, anak tentu jadi kekurangan waktu tidur, hingga memicu munculnya dampak-dampak negatif dari kurang tidur.
Untuk itu, terapi behavioral atau kebiasaan perlu dilakukan untuk mengatasi insomnia. Namun untuk melakukannya, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Biasanya dokter akan meminta Mama untuk bekerja sama mengenali hal-hal apa yang membantu anak lebih nyaman untuk tidur. Mulai dari tempat tidur yang rapi, boneka kesayangan, lampu tidur berbentuk bintang, atau bahkan kehadiran Mama di sampingnya.
3. Mengubah gaya hidup
Pada beberapa kasus, mama bisa membantu anak melawan insomnia dengan mengubah gaya hidupnya. Untuk itu, perhatikan beberapa hal yang mungkin membantu anak tidur lebih nyenyak, seperti:
- Lingkungan kamar anak. Coba cek, mungkin kamar anak Mama terlalu terang, kurang lampu tidur, terlalu dingin atau panas, atau bahkan terlalu berisik karena beberapa hal. Kenali hal yang berpotensi menganggu tidur anak, dan singkirkan.
- Benda yang mungkin terlalu berisik. Bagi beberapa anak, suara jarum jam berdetak saja sudah cukup berisik dan bisa mengganggu tidurnya. Jika itu yang dirasakan anak Mama, jangan anggap sepele. Apa salahnya melenyapkan jam tidur yang berisik dari kamar anak demi tidur pulas anak Mama?
- Monster di balik lemari. Imajinasi anak memang sangat hebat, tak jarang itu membuatnya takut tidur hingga terbiasa untuk memundurkan jam tidurnya setiap hari. Jika begini, cari tahu apa yang membuat anak khawatir atau takut saat tidur, dan atasi rasa negatif itu. Ajarkan juga ia cara relaksasi sederhana seperti meditasi mengatur pernapasan sebelum tidur.
4. Atur rutinitas
Insomnia biasanya masalah jangka pendek, yang jika tidak diatasi dampaknya bisa jangka panjang. Namun untuk beberapa anak, mereka harus berjuang dalam waktu panjang untuk mengatasi insomnia.
Agar anak Mama bisa mengatasi insomnia dengan baik, bantu atur rutinitasnya. Tetapkan jam berapa anak sudah harus naik ke tempat tidur, begitu juga dengan jam bangun tidurnya. Walaupun anak sedang liburan, namun rutinitas ini sebaiknya terus dilakukan, agar tidak mengubah jam biologis anak.
Untuk memulai anak tidur di jam yang sama setiap hari, Mama bisa tetapkan ritual-ritual sebelum tidur yang membuat anak lebih tenang. Mungkin membacakan dongeng sebelum tidur, minum susu hangat, atau mungkin mandi air hangat sebelum tidur.
Namun hindari pemberian minuman hangat yang mengandung kafein sebelum tidur ya, Ma. Minuman dan makanan yang mengandung kafein sebaiknya tidak dikonsumsi lagi 6 jam sebelum waktu tidur yang sudah Mama tetapkan.
5. Penuhi kebutuhan magnesium
Tahukah Mama, kalau kekurangan magnesium membuat otak tidak mau beristirahat di malam hari? Ya, anak yang kekurangan magnesium bisa mengalami insomnia lho, Ma.
Untuk mencegah kemungkinan ini, berikan anak makanan yang kaya akan magnesium sebelum tidur, seperti kacang almon dan sayuran hijau.
Nah, jika anak Mama terbangun di malam hari, ajarkan ia untuk melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi pernapasan, daripada hanya membolak-balikkan tubuh di atas kasur.
Beberapa anak mengaku mudah mengantuk jika membaca buku. Jika anak Mama salah satunya, minta ia membaca buku jika terbangun tengah malam agar mudah kembali tidur lagi dan bangun tepat waktu.
Melawan insomnia ternyata mudah kan, Ma? Jangan sampai terlambat mengatasinya, ya.