Waspadai Restless Legs Syndrome pada Anak dan Remaja! Ini 7 Tandanya
Kenali semua tandanya, Ma! Agar anak mama tidak terlanjur sakit
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Walau anak sudah istirahat seharian, namun ketika waktu tidur malam tiba, tetap saja kakinya merasa lelah. “Setiap mau tidur, rasanya seperti ada monster yang merangkak di seluruh kakiku!” mungkin keluhan sejenis itu yang diucapkan anak.
Jika anak Mama salah satunya, maka Mama mungkin perlu mencurigai ia mengalami restless leg syndrome atau yang biasa disingkat menjadi RLS.
Menurut Paediatric Society of New Zealand (PSNZ), anak yang mengalami RLS akan merasa sangat tidak nyaman ketika mau tidur. Biasanya keluhan ini mulai terjadi di malam hari, di mana ‘growing pains’ biasanya terjadi di malam hari.
Biasanya keluhan RLS ini banyak terjadi pada orang dewasa, namun ternyata anak remaja juga bisa mengalaminya lho, Ma.
Menurut RLS Foundation, setidak 1,5 juta anak dan remaja Amerika Serikat mengalami RLS. Sekitar 35 persen dari seluruh penderita RLS mulai mengalaminya sejak umur 20-an, namun 1 dari 10 penderita tersebut mengalami RLS dalam dekade pertama kehidupannya.
Untuk mewaspadai keluhan ini, yuk ketahui informasi-informasi penting yang perlu Mama ketahui.
Penyebab
Sayangnya, penyebab pasti RLS ini masih belum diketahui hingga kini. Namun satu hal yang pasti, RLS bisa terjadi karena faktor keturunan! Maka jika ada keluarga yang memiliki RLS, maka ada kemungkinan anak Mama akan mengalaminya juga.
Walau begitu, PSNZ menyebutkan beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadi RLS. Salah satunya adalah anemia defisiensi besi, yang umum terjadi pada anak yang menderita diabetes, gangguan ginjal, atau beberapa penyakit neurologis.
Beberapa jenis obat juga bisa memberikan efek samping berupa RLS.
Gejala
Setiap mau tidur malam, biasanya anak dengan RLS akan mulai tersiksa, hingga kemudian kesulitan untuk tidur atau tak nyenyak. Beberapa gejala lainnya, adalah:
- Merasa seperti ada yang menggerayangi atau merangkak di kakinya.
- Banyak berganti-ganti posisi di kasur untuk menghentikan rasa tak nyaman itu.
- Serangan rasa tak nyaman di kaki tersebut bukan hanya terjadi di waktu tidur, namun di setiap kaki sedang diam atau tidak aktif.
- Sering berjalan atau melangkah resah di waktu tidur.
- Tidak mau diam. Mungkin anak akan bilang kalau bergerak-gerak justru membuatnya lebih nyaman, bukan lelah.
- Karena kurang tidur, anak mungkin akan lelah dan lebih rewel keesokan harinya.
- Sekali lagi, kareng kurang tidur, sikap dan performa anak di sekolah bisa terganggu. Anak mungkin menjadi lebih moody, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, dan hiperaktif.
Cara meredakan RLS
Ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan, agar anak perlahan semakin nyaman dalam melawan RLS. Karena tidak ada obat yang bisa menghentikan RLS, maka Mama bisa coba melakukan 6 cara ampuh di bawah ini.
- Ubah pola tidur anak, sehingga ia hanya naik ke tempat tidur ketika sudah sangat mengantuk.
- Segala rutinitas sebelum tidur (seperti membacakan dongeng) sebaiknya tidak dilakukan di tempat tidur.
- Hindari kafein. Perlu diingat, kafein tidak hanya ada di teh dan kopi, tetapi juga ada di minuman bersoda, cokelat, dan beberapa jenis obat.
- Kurangi rasa tidak nyaman tersebut dengan memberikan pijatan lembut, dan kompres dingin atau panas.
- Jika RLS terjadi karena anak kurang zat besi atau rendah asam folat, maka periksakan ke dokter dan minta resep untuk mengatasi masalah ini.
- Lakukan olahraga ringan sebelum malam hari tiba, namun jangan olahraga tepat sebelum tidur ya.
Walau gangguan ini terdengar sepele, namun dampaknya besar bagi anak dan remaja, Ma. Pastikan anak Mama mengatasi RLS dengan tepat, ya.