Anak Sulit untuk Dikendalikan? Ajarkan Cara Mengontrol Diri, Yuk!
Ajarkan self control atau kontrol diri pada anak mulai dari usia dini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah anak mama mengamuk dan bereaksi berlebihan pada suatu hal? Itu terjadi karena anak memiliki kontrol diri yang rendah. Sebelum membahas bagaimana caranya membangun kontrol diri pada anak, sebaiknya kita mengetahui pengertian dari kontrol diri.
Kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian perilaku. Semakin tinggi kontrol diri seseorang, maka semakin tinggi pengendalian diri individu dalam tingkah lakunya, dan sebaliknya. Kontrol diri juga berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya (Ghufron & Risnawita 2011:23). Seseorang yang memiliki kontrol diri tinggi memiliki beberapa keuntungan seperti:
- Mampu menahan diri dari perbuatan yang dapat merugikan diri atau orang lain.
- Dapat fokus terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
- Mampu memilih tindakan yang memberi manfaat
- Menunjukkan kematangan emosi dan tidak mudah terpengaruh terhadap kebutuhan atau perbuatan yang menimbulkan kesenangan sesaat.
Setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari kontrol diri, akan lebih baik jika Popmama.com memberitahu mama tips bagaimana cara membuat anak memiliki kontrol diri yang tinggi. Berikut adalah 8 caranya:
1. Kunci dari kontrol diri adalah kepercayaan
Orangtua yang responsif terhadap kebutuhan anak akan menumbuhkan kepercayaan bagi anak. Ketika bayi bangun karena lapar, orang tua akan langsung memberinya makan, dan dari situ anak akan percaya bahwa makanan akan datang seperti yang dijanjikan. Sehingga anak percaya bahwa ia akan diberi makanan pada waktunya dan tidak mengeluh ketika belum waktunya diberi makan.
Disini anak belajar untuk mengontrol dirinya sendiri. Meskipun ia tergiur untuk makan snack dan cemilan lain, kalo belum waktunya diberi, maka ia akan mengontrol dirinya dan menahan sampai waktu yang diberikan.
Anak bisa mengontrol dirinya sendiri karena ia percaya kepada orangtuanya. Apabila ia tidak percaya pada orangtuanya bisa saja dia memakan snack atau cemilan lebih dahulu.
2. Mama harus mengontrol emosi dengan baik sehingga anak akan menirunya
Ketika anak sedang mengalami masalah, mama harus menenangkan anak dan jangan emosi berlebihan. Jika mama tenang maka anak pun akan tenang. Jika seorang anak tenang, otaknya memperkuat jalur saraf untuk menenangkan dan mengatur emosinya sendiri dan memungkinkan anak untuk menenangkan dirinya sendiri.
Sebaliknya, jika anak memiliki masalah lalu orangtua tidak menenangkan anak dan malah memarahi anak, maka anak seakan-akan mendapat pesan bahwa hidup penuh dengan keadaan darurat dan ia perlu untuk melindungi diri dari serangan. Sehingga otak anak akan membangunkan sistem saraf waspada yang membuat anak sulit menenangkan dirinya dan mengendalikan emosi dan perilakunya.
Jadi salah satu hal paling penting yang dapat mama lakukan untuk membantu anak belajar mengendalikan dirinya adalah dengan mengatur emosi mama sendiri dan menjaga agar mama tetap tenang dan sabar dalam menghadapi anak.
3. Kapasitas otak yang mengatur kontrol diri dapat meningkat dengan latihan
Bagian otak yang mengatur untuk pengendalian diri pada anak adalah korteks prefontal. Otak akan terlatih berdasarkan pengalaman yang diulang-ulang. Jadi latihlah anak mama untuk mengontrol dirinya secara rutin sehingga lama-lama ia dapat mengontrol dirinya sendiri tanpa perlu disuruh.
Latih anak dengan meminta mereka untuk menyerahkan sesuatu yang mereka inginkan untuk sesuatu yang mereka inginkan lebih banyak. Misalnya anak ingin cokelat, untuk saat ini anak hanya memiliki 1 cokelat sedangkan mama memiliki 3 cokelat. Lalu mama memintanya untuk menyerahkan 1 cokelat yang dimiliki anak dan ditukarkan dengan 3 cokelat yang dimiliki oleh Mama. Apabila anak bisa menunggu selama 5 menit tanpa menyentuh satu cokelatpun, maka sebagai imbalannya mama dapat memberikan anak 3 cokelat.
Dalam situasi ini berarti anak berhasil dalam mengontrol dirinya. Bila latihan ini diulang secara terus menerus maka anak akan memiliki kemampuan kontrol diri yang baik.
4. Kontrol diri harus dimulai dari kesadaran dalam diri
Ketika anak harus membuat pilihan untuk melepaskan apa yang diinginkannya pada saat itu untuk sesuatu yang diinginkannya lebih banyak.
Si Anak tidak bisa melakukan itu ketika ia dipaksa karena ketika seorang anak melakukan pengendalian diri harus berdasarkan keinginannya sendiri dan motivasinya bersifat internal atau dari dalam dirinya sendiri.
5. Ciptakan peluang untuk anak mengambil inisiatif
Berikan peluang di mana anak harus memutuskan apakah dia harus mengontrol dirinya atau menyerah pada godaan. Ciptakan peluang dengan memberinya uang saku.
Ketika Mama memberikan uang saku kepada anak, alangkah baiknya bila menyarankannya untuk menghemat dan Mama bisa mengajarkannya menabung di bank dan menjelaskan tentang bunga tabungan yang bisa didapatnya jika ia berhasil menghemat. Dengan demikian, anak akan berpikir untuk mengendalikan dirinya dan tahan terhadap godaan seperti membeli mainan demi uang yang lebih banyak.
6. Ajarkan anak untuk mengalihkan perhatian ketika menunggu
Ketika menunggu apa yang diinginkan tentunya bisa menjadi sangat sulit. Untuk mengajari anak mengontrol dirinya sendiri sebaiknya Mama mempraktikkan strategi menunggu ini pada anak, tetapi jangan menyuruhnya menunggu untuk waktu yang sangat lama.
Misalnya, anak sangat menginginkan kue buatan mama, akan tetapi waktu untuk memanggangnya di oven adalah 30 menit. Dalam waktu 30 menit ini sebaiknya mama mengajari anak untuk mengalihkan perhatiannya dari apa yang dia tunggu dengan mengajaknya melakukan hal lain seperti membantu Mama menyiapkan toples atau membacakan resep.
7. Pelihara kesadaran diri anak
Ketika anak lelah, tertekan, lapar, bosan , gelisah maka kesadaran diri anak untuk mengontrol dirinya sendiri akan berkurang. Maka dari itu, Mama harus membantu anak dalam memahami dan mengatasi hal-hal yang dapat membuat anak kehilangan kontrol pada dirinya sendiri.
Semakin besar kesadaran diri anak maka semakin besar kontrol diri yang anak miliki atas perilakunya.
8. Ajak anak untuk berpikir tentang masa depannya
Apa yang terjadi di masa depan tergantung pada keputusan yang diambil di masa sekarang. Jadi ajarkan anak untuk mengambil keputusan berdasarkan apa yang akan terjadi di masa depannya.
Seperti, bila saya menabung dan menahan godaan untuk membeli mainan maka saya akan menjadi orang yang kaya di masa depan. Dengan begitu anak bisa mengontrol dirinya untuk menuju ke arah yang lebih baik.
Itulah beberapa cara yang dapat mama terapkan untuk membuat anak memiliki kontrol diri yang tinggi. Semoga tips ini dapat bermanfaat bagi mama agar anak mama memiliki masa depan yang cerah.
Baca juga:
- Wajib Tahu: 8 Kesalahan Mama Ini Dapat Membuat Harga Diri Anak Rendah
- Magic Words! Ajari Anak Mengatakan "Terima kasih", "Tolong", "Maaf"