5 Pelajaran Yang Terkandung Dalam Film The Mitchells vs The Machines
“Kebanyakan pahlawan aksi memiliki banyak kekuatan. Keluarga saya hanya memiliki kelemahan.”
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
The Mitchells vs The Machines adalah sebuah film animasi keluarga yang diproduksi oleh Sony Pictures Animations yang rencananya akan ditayangkan di bioskop pada tahun 2020.
Namun, karena pandemi film tersebut mengalami pengunduran dan dialih tayangkan ke layanan streaming.
Film tersebut menceritakan keluarga disfungsional, salah satunya perbedaan generasi.
Saat dalam perjalanan untuk mengantar Katie, sang anak, ke kampus barunya, mereka terjebak oleh sejumlah robot yang ingin menguasai dunia.
Pemberontakan teknologi terjadi di seluruh dunia yang menyebabkan keluarga Katie dituntut untuk menyelamatkan semua manusia.
Berikut Popmama.com rangkum pelajaran yang terkandung dalam film The Mitchells vs The Machines!
1. Orangtua harus mendukung cita-cita anak
Orangtua memiliki peran besar dalam keberhasilan anak dalam menggapai impian dan cita-citanya.
Namun, Ayah Katie justru khawatir dengan pilihan anaknya yang membuat Katie merasa tidak didukung dan diapresiasi.
Katie sangat ini beretemu dengan orang-orang yang menyukai hal yang sama dan menghargai kemampuannya.
Tanpa dukungan dan bantuan dari orangtua, anak tidak hanya kesulitan dalam meraih cita-cita, tetapi juga akan kesulitan menentukan cita-citanya.
Kegagalan itu menyakitkan, Nak. Ayah ingin kamu memiliki rencana cadangan.”
2. Perlunya sikap saling menghargai
Jurang antara anak dengan orangtua ialah perbedaan generasi.
Akibat zaman yang semakin maju, banyak hal-hal baru yang perlu dipelajari demi menghindari ketinggalan zaman, salah satunya minat anak terhadap teknologi.
Katie senang membuat film. Di rumah, hanya Mama dan adiknya yang mau nonton film-film konyol buatannya.
Sedangkan, ayahnya justru tidak mengerti film dan malah meremehkannya.
Saat Katie ingin mengambil laptopnya, ayahnya memaksa ingin tetap menonton film buatan sang anak.
Namun, saat keduanya saling berebut, laptop itu terlempar hingga rusak.
Alangkah baiknya orangtua bisa menghargai pilihan dan mengapresiasi hasil karya si Kecil. Pun sebaliknya.
Aku tidak pernah cocok karena banyak alasan. Tapi film selalu ada untukku.”
3. Jangan bandingkan dengan keluarga orang lain
Tidak ada satu keluarga pun yang sempurna.
Tiap keluarga memiliki tantangannya sendiri, mulai dari berfoto hingga memilih makanan.
Ibu Katie sangat iri dengan keluarga tetangganya yang selalu liburan dan berfoto bersama dengan sempurna.
Bahkan, anjing tetangganya itu memiliki kondisi yang lebih baik, dibandingkan dengan anjing miliknya.
Padahal, tetangganya justru iri dengan keluarga Katie karena sangat pemberani, autentik, dan kompak saat menyelamatkan semua manusia.
Kami tidak punya foto keluarga yang bagus selama bertahun-tahun karena kalian berdua selalu bertengkar.”
4. Tetap saling bahu membahu
The Mitchells vs The Machines mengajarkan penonton untuk tetap saling tolong menolong tanpa mementingkan diri sendiri.
Keluarga Katie bekerja sama menjadi penyelamat manusia dari serangan robot-robot yang ingin menguasai dunia, meskipun terjadi sedikit konflik saat penyelamatan.
Meski sempat ada kesalahpahaman, ayahnya, yang gagap teknologi itu berjuang menggunakan komputer demi membantu Katie untuk menyelamatkan manusia.
Dalam keluarga bisa banyak konflik, tetapi mereka pantas diperjuangkan. Mungkin mereka satu-satunya yang pantas diperjuangkan.”
5. Jadilah orangtua yang bijak
Permasalahan beda generasi mengakibatkan renggangnya hubungan Katie dengan sang ayah.
Setelah peristiwa pemberontakan teknologi, Ayah Katie berusaha mengerti apa arti kreasi bagi hidup putrinya dan berharap Katie menemukan 'kaumnya'.
Anak-anak itu berkembang diikuti dengan perkembangan zaman yang tentu berbeda tiap tahunnya.
Orangtua harus bisa mengikuti perkembangan tersebut dan aware terhadap masa depan anak.
Hindari kesalahpahaman dalam keluarga. Komunikasi itu penting untuk tetapi mempertahankan keharmonisan.
Sersan harus beri tahu Polisi Anjing bahwa dia selalu ada untuk mendukungnya. Setelah peristiwa itu, aku telah menjadi pakar komputer.”
Baca juga:
- Rekomendasi 6 Film Keluarga untuk Mengisi Waktu Liburan Anak
- Semakin Keren, 10 Potret M. Adhiyat Aktor Cilik di Film Pengabdi Setan
- Rekomendasi 10 Film Korea yang Cocok untuk Anak