7 Tanda Anak Mengalami Pelecehan Seksual, Mama Wajib Tahu!
Tanda-tanda ini bisa menunjukkan bahwa si Anak telah mengalami pelecehan seksual
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pelecehan seksual masih sering terjadi hingga saat ini, dan kebanyakan korbannya adalah perempuan hingga anak-anak di bawah umur.
Bentuk pelecehan seksual yang dilakukan pun beragam, mulai dari menggoda dengan kata-kata yang tidak pantas, menyentuh tubuh korban tanpa izin, hingga memaksa untuk melakukan hubungan seks.
Banyaknya kasus pelecehan seksual serta dampak buruk yang dirasakan korban dari aksi tersebut tentu membuat orangtua khawatir, takut jika anaknya mengalami hal serupa.
Maka itu, penting bagi Mama untuk mengetahui beberapa tanda anak mengalami pelecehan seksualagar bisa segera mengambil tindakan yang tepat.
Yuk, simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Ada perubahan perilaku
Tanda pertama yang ditunjukkan si Anak ketika dirinya mengalami pelecehan seksual adalah perilakunya yang berbeda.
Anak bisa melakukan hal-hal yang tidak biasanya dilakukan, seperti menghisap ibu jari atau mulai sering mengompol.
Selain itu, anak juga bisa mengalami perubahan sifat seiring berubahnya tingkah laku. Misalnya, anak biasanya terlihat kalem dan ramah, lalu tiba-tiba jadi sering marah dan bertindak agresif.
Sebaliknya, ada juga yang tadinya suka bersosialisasi, lalu malah menarik diri dari orang-orang di sekitarnya.
2. Merasa sakit di area tubuh tertentu
Aksi pelecehan seksual yang berujung kekerasan biasanya menyebabkan rasa nyeri dan gatal yang lebih pada bagian kelamin dan anus si Anak. Hal ini bisa terlihat jika anak mulai berjalan dengan cara yang tidak wajar atau kurang nyaman.
Tidak hanya itu, anak bisa saja memiliki luka memar di bagian tubuh tertentu akibat terkena pukulan dari pelaku saat melakukan pelecehan seksual. Kemungkinannya, ada trauma pada area vital anak atau terinfeksi penyakit menular seksual.
3. Menunjukkan perilaku seksual yang kurang pantas
Selain perubahan sikap, anak juga memperlihatkan perilaku seksual yang tidak sesuai dengan umurnya secara terang-terangan, seperti mengucapkan kata-kata eksplisit yang berkaitan dengan kegiatan seksual atau mempraktikkan gaya berhubungan seks.
Anak yang terkena pelecehan seksual cenderung ingin mencari tahu lebih dalam tentang permasalahan seksual, mengeksplorasi hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan seksual yang harusnya belum diketahui untuk anak seusianya.
4. Sulit berkonsentrasi
Pelecehan seksual yang dialami anak bisa memberikan dampak buruk baginya, salah satunya adalah terkena gangguan mental yang mengakibatkan si Anak sulit fokus dengan pelajaran dan kegiatan lainnya.
Konsentrasi yang terganggu juga menyebabkan nilai akademis di sekolah menurun. Kalau anak sudah memperlihatkan tanda ini, sebaiknya Mama harus segera mengambil tindakan yang tepat untuk menangani permasalahan tersebut.
5. Susah tidur dan sering mimpi buruk
Trauma yang dialami anak setelah menjadi korban pelecehan seksual bisa membuat dirinya sering bermimpi buruk. Memori tentang kejadian buruk yang menimpa si Anak selalu berputar di pikirannya sehingga sulit untuk tidur nyenyak.
Terkadang, anak juga bisa mengigau atau berteriak saat tertidur karena kemungkinannya dia memimpikan sesuatu yang berkaitan dengan tindakan pelecehan seksual yang diterimanya.
6. Menutup dan menarik diri dari lingkungan sekitar
Ketika si Anak tahu bahwa dirinya sudah dilecehkan secara seksual, dia cenderung tidak ingin bertemu banyak orang dan memutuskan untuk menutup diri karena merasa takut. Anak menjadi lebih pendiam dan berusaha untuk menghindar dari orang lain.
Emosi anak juga menjadi tidak stabil, seperti sering menangis tiba-tiba atau berteriak marah saat bertemu dengan orang yang mirip dengan pelaku pelecehan seksual karena merasa tidak aman.
7. Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri
Kejadian buruk seperti pelecehan seksual yang menimpa si Anak membuat dirinya menjadi stres dan tersiksa. Anak merasa malu dan tidak berani menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang lain, tapi di sisi lain dia tidak tahan dengan ketakutan yang terus menghantuinya.
Hal ini mendorong anak untuk mulai menyakiti diri sendiri sampai mencoba untuk mengakhiri dirinya, karena dia berpikir bahwa cara itu bisa mengusir segala ketakutan yang dirasakannya.
Bagaimana anak harus bersikap saat menghadapi pelaku pelecehan seksual?
Untuk menghindari sekaligus mengantisipasi tindakan pelecehan seksual agar tidak terjadi lagi pada anak, Mama harus membekali anak mama dengan beberapa cara menghadapi pelaku pelecehan seksual, antara lain:
Bersikap tegas
Hal utama yang harus Mama ajarkan kepada anak untuk menyikapi permasalahan ini adalah sikap tegas. Beri tahu anak untuk bersikap tegas dalam mengatakan “tidak”, terutama saat orang lain atau orang yang dikenalnya mulai menyentuh bagian intim pada tubuhnya atau menyuruhnya untuk membuka baju.
Jangan meladeni bujukan atau rayuan
Latih anak untuk tidak mudah terpancing dengan jenis rayuan apa pun yang datang dari orang lain maupun orang terdekat yang dikenalnya. Ajarkan anak untuk tidak meladeni bujukan seperti permen, hadiah, uang, bahkan ajakan untuk pergi ke tempat yang tidak diketahuinya.
Waspada dengan lingkungan sekitar
Pastikan anak untuk tetap berada dekat dengan Mama atau anggota keluarga lainnya terutama saat berada di mal atau tempat publik lainnya. Jika pelaku yang dihadapi ternyata adalah orang terdekat, anak harus bersikap waspada dengan setiap pergerakan yang dilakukan orang tersebut dan tidak terpengaruh dengan segala ajakan yang dirasa tidak wajar.
Berteriak dan meminta bantuan
Cara lain yang bisa anak lakukan untuk menghadapi pelaku pelecehan seksual adalah dengan berteriak untuk menarik perhatian orang-orang di sekitar, lalu berlari untuk menyelamatkan diri. Jangan lupa untuk segera meminta bantuan agar dirinya selamat.
Laporkan kepada pihak berwenang
Segala bentuk pelecehan seksual pada anak adalah perlakuan buruk yang harus segera ditindaklanjuti. Maka itu, Mama perlu memberitahu dan mendampingi anak untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang, baik pelakunya adalah orang asing ataupun orang terdekatnya.
Itulah beberapa tanda anak mengalami pelecehan seksual serta sikap yang bisa diterapkan anak untuk menghadapi pelaku pelecehan seksual.
Jika si Anak menjadi korban yang mengalami hal tersebut, beri dia waktu dan tempat untuk menceritakannya kepada Mama agar bisa mengambil tindakan yang tepat serta mencegah kejadian itu terulang lagi.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama dan anak mama, ya!
Baca juga:
- Tanda-Tanda Kekerasan Seksual pada Anak
- Cara Melindungi Anak Dari Ancaman Pelecehan Seksual
- Cegah Pelecehan! Orangtua Wajib Ajarkan Sexual Consent pada Anak