TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Anak Keluhkan Sesak Napas, Ternyata Alami Tumor Mediastinum

Keluarga menduga gejala yang dialami sang Anak karena jatuh saat bermain bola.

Freepik/DCStudio

Ma, seringkali penyakit datang tanpa diketahui dengan jelas penyebab dan kapan gejalanya muncul. Seperti yang baru-baru ini dikisahkan oleh dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A, dokter spesialis anak, dalam akun Instagramnya @iansuteja. 

dr. Ian menuturkan pengalamannya menangani seorang anak laki-laki berusia 8 tahun yang datang dengan keluhan sesak napas dan bagian dada yang semakin membesar. Awalnya, keluarga menduga bahwa keluhan yang dialami oleh sang Anak dikarenakan jatuh saat bermain bola. Namun, pemeriksaan lebih lanjut menemukan bahwa sang Anak menderita tumor mediastinal. 

Bagaimana kronologi selengkapnya dan apa itu tumor mediastinum? Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya:

1. Mengeluh sesak nafas dan bagian dada menonjol

Freepik/Waridsara.p Ilustrasi

Melalui akun Instagramnya, dr. Ian menceritakan seperti apa keluhan yang dirasakan oleh sang Anak sebelum berobat kepadanya.

Keluhan utama yang terlihat adalah dada kiri sang Anak menonjol dan semakin membesar sekitar satu bulan terakhir. Kondisi ini juga diiringi dengan keluhan sesak napas saat beraktivitas dan juga penurunan berat badan hingga enam kilogram dalam dua bulan terakhir. 

Keluarga sang Anak menduga, kondisi yang dialami olehnya ini disebabkan karena sang Anak pernah jatuh saat bermain bola.
 

2. Ditangani oleh pengobatan alternatif

Pixabay/MYCCF Ilustrasi

Menghadapi keluhan sang Anak, pihak keluarga ternyata tidak segera memeriksakannya ke dokter, melainkan membawa anak ke pengobatan alternatif. Anak dipijat, dibaluri kunyit, menggunakan ramuan bawang, dan lain-lain. Tetapi sang Anak merasa kondisinya tidak kunjung membaik. 

Atas saran anggota keluarga yang lain, akhirnya sang Anak dibawa berobat ke dokter spesialis anak dan langsung ditangani oleh dr. Ian. 

3. Menderita tumor mediastinum

Freepik/rawpixel.com Ilustrasi

Dari pemeriksaan dr. Ian, ditemukan bahwa sang Anak menderita penyakit tumor mediastinum. Tumor ini terjadi di area rongga dada sehingga menyebabkan pendesakan jantung dan paru yang menyebabkan anak mengalami sesak napas. 

Tumor mediastinum adalah pertumbuhan yang terbentuk di area dada di antara paru-paru. Area ini dikelilingi oleh tulang dada di depan, tulang belakang di belakang, dan paru-paru di kedua sisi.

Mediastinum berisi jantung, aorta, esofagus, timus, tiroid, trakea, kelenjar getah bening dan saraf. 

Melihat ukurannya yang sudah membesar, dr. Ian memperkirakan tumor yang dialami oleh sang Anak sudah terjadi selama 3 bulanan dan tidak segera mendapatkan penanganan. 

4. Tanda dan gejala tumor mediastinum

Freepik/dcstudio Ilustrasi

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, hampir 40 persen penderita tumor mediastinum tidak menyadari gejalanya. Sebaliknya, dokter sering ali menemukan tumor ini secara tidak sengaja saat rontgen dada dilakukan karena alasan lain.

Gejala seringkali diakibatkan oleh tekanan tumor pada struktur di sekitarnya, seperti jantung, saluran napas, atau sumsum tulang belakang. Umumnya anak-anak lebih sering mengalami gejala dibandingkan orang dewasa. Tumor ganas lebih sering menimbulkan gejala dibandingkan tumor jinak.

Gejala tumor mediastinum mungkin termasuk:

  • Suara serak.
  • Pernafasan bernada tinggi dan berisik (stridor).
  • Batuk, mengi atau sesak napas (dispnea).
  • Batuk darah (hemoptisis).
  • Kesulitan menelan (disfagia).
  • Demam, menggigil atau keringat malam.
  • Nyeri dada.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Kelenjar getah bening yang bengkak atau lunak.
  • Masalah mata (kelopak mata terkulai, pupil kecil) di satu sisi wajah.

5. Penyebab tumor mediastinum

Freepik Ilustrasi

Penyebab tumor mediastinum muncul karena berbagai alasan, termasuk:

Pertumbuhan sel di luar kendali

Tumor ganas dan jinak terbentuk ketika sel berkembang biak di luar kendali, sehingga menghasilkan pertumbuhan berlebih. Para peneliti tidak selalu mengetahui apa yang menyebabkan sel mulai tumbuh secara tidak normal.

Respon terhadap kondisi yang mendasarinya

Tumor mediastinum dapat terbentuk sebagai respons terhadap peradangan atau infeksi atau kondisi yang mendasarinya. Hal ini dapat terjadi pada limfadenopati.

Perkembangan jaringan atipikal sebelum lahir

Tumor mediastinum mungkin bersifat bawaan, atau muncul saat lahir. Kista perikardial, kista bronkogenik, dan tumor sel germinal semuanya merupakan kondisi bawaan.

6. Perawatan dan pengobatan tumor mediastinum

Freepik/azerbaijan_stockers Ilustrasi

Perawatan untuk tumor mediastinum bergantung pada jenis tumor, lokasinya, stadiumnya (jika bersifat kanker) dan gejala yang dialami. Pembedahan adalah penanganan yang paling umum.

Selain itu, juga dapat dilakukan terapi radiasi yang mengarahkan sinar X-ray berenergi tinggi ke arah tumor, lalu menghancurkannya. 

Pengobatan yang lain untuk membantu mengatasi tumor mediastinum adalah kemoterapi. Obat kemoterapi membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor. Perawatan kemoterapi biasanya digunakan untuk mengobati kanker timus.

Selain pengobatan-pengobatan di atas, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika massa mediastinum yang dialami disebabkan oleh infeksi, seperti halnya limfadenopati.

Selama proses pengobatan, dokter mungkin memantau tumornya alih-alih mengobatinya secara langsung jika tumornya jinak dan tidak menimbulkan gejala.

Jika mama mendapati satu atau lebih gejala di atas pada anak, segera periksakan anak ke dokter agar mendapatkan pemeriksaan, diagnosis, dan pengobatan yang tepat sejak dini.

Baca juga:

The Latest