TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Anak Takut Kegelapan? Waspada Rabun Senja pada Anak

Rabun senja menjadi hal yang menakutkan bagi anak karena membuatnya kesulitan melihat dalam gelap

Freepik/8photo

Selama ini, istilah mata rabun kerapkali dikaitkan dengan gangguan penglihatan yang dialami oleh orang dewasa atau lansia. Tetapi rabun juga dapat dialami oleh anak lho, Ma. Tak terkecuali rabun senja.

Rabun senja bisa menjadi hal yang menakutkan bagi anak karena membuat mereka kesulitan melihat dalam gelap. Lalu, apakah kondisi ini berbahaya bagi anak?

Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar rabun senja pada anak, dilansir dari Modern Mom:

1. Apa itu rabun senja?

Freepik/javi_indy

Rabun senja, atau nyctalopia, adalah gangguan penglihatan yang disebabkan karena sel-sel retina mata tidak berfungsi dengan baik. Mata penderita rabun senja tidak dapat menyesuaikan dengan kegelapan atau pencahayaan yang redup. Bisa dibilang, penderita rabun senja mengalami 'kebutaan' apabila tidak ada cahaya penuh. 

2. Penyebab rabun senja pada anak

Freepik/Seventyfour

Semua jenis rabun senja disebabkan karena sel-sel retina mata yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sel-sel ini mengalami malfungsi karena beberapa faktor. 

Pada anak-anak, faktor penyebab rabun senja paling umum adalah:

  • Miopia atau rabun jauh
  • Keratomalacia atau kekurangan vitamin A
  • Pada beberapa kasus, kelainan yang diturunkan secara genetik dikenal sebagai retinits pigmentosa
     

3. Mengidentifikasi rabun senja pada anak

Freepik/Raul-mellado

Apabila mama mendapati anak tampaknya takut sekali terhadap kegelapan, perhatikan beberapa detil penting yang dapat menjadi bahan untuk mengidentifikasi kondisi rabun senja pada anak. 

  • Apakah ketakutan anak terhadap gelap hilang ketika ia diberi sumber cahaya (senter, lampu malam)?
  • Cari tahu apakah ada riwayat keluarga yang mengalami kesulitan melihat di malam hari
  • Pantau dan catat perilaku anak terkait kegelapan dan malam hari

4. Mengatasi rabun senja pada anak

Freepik/Jcomp

Jika dokter mata mendiagnosis anak menderita rabun senja, perawatan yang dilakukan tergantung penyebab masalah yang mendasarinya. 

Kemungkinan dokter akan menyarankan anak memakai kacamata jika hasil pemeriksaan menunjukkan anak rabun. Sementara anak yang menderita retinitis pigmentosa perlu menjalani terapi obat-obatan yang mencakup suplemen asam docosahexaenoic atau DHA, dan vitamin A. 

Terapi vitamin A, didukung dengan diet tinggi protein, juga bisa diterapkan untuk mengatasi kekurangan vitamin A.

5. Apa yang dapat dilakukan orangtua?

Freepik/DCStudio

Konsultasikan dengan dokter anak jika anak mengeluh tidak bisa melihat sekitarnya pada malam hari, takut terhadap kegelapan, atau mengalami masalah tidur sepanjang malam. Pasang lampu malam atau lampu tidur di kamar, alih-alih mematikan lampu sepenuhnya saat anak tidur. 

Berikan asupan makanan yang kaya vitamin A, seperti wortel dan buah-buahan yang berwarna oranye, sebagai bagian rutin dari menu makanan keluarga sehari-hari.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk orangtua dalam memahami penyakit rabun senja pada anak.

Baca juga:

The Latest