Berapa Banyak Porsi Makan Sayur yang Disarankan Untuk Anak-anak?
Ternyata ada porsi ideal yang dianggap baik bagi gizi anak, sesuai usia dan kegiatannya.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang Mama ketahui, sayuran merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang menjadi bagian penting dari kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak. Meski demikian, berapa porsi sih sebenarnya takaran makan sayur yang disarankan untuk memenuhi nutrisi tubuh anak-anak?
Sesuaikan Takaran dengan Usia
Menurut salah satu pedoman makanan sehat yang ada di Amerika Serikat, dilansir dari verywellfamily.com, ada porsi ideal makan sayur yang disarankan untuk anak, sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya:
- Anak usia 2-3 tahun (balita): 1 hingga 1 1/2 cangkir sayuran setiap hari
- Anak berusia 4-8 tahun: 1 1/2 hingga 2 1/2 cangkir sayuran setiap hari
- Anak perempuan berusia 9-13 tahun: 2 hingga 4 cangkir sayuran setiap hari
- Anak laki-laki 9-13 tahun: 2 ½ hingga 4 cangkir sayuran setiap hari
- Anak perempuan berusia 14-18 tahun: 2 ½ hingga 4 cangkir sayuran setiap hari
- Anak laki-laki berusia 14-18 tahun: 3 hingga 4 cangkir sayuran setiap hari
Takaran tersebut tentunya dibuat berdasarkan tingkat keaktifan anak. Anak aktif akan membakar kalori lebih banyak sehingga membutuhkan lebih banyak sayuran dan makanan lain dibandingkan anak yang tidak aktif.
Bagaimana Cara Menakar Secangkir Sayuran?
Menurut United States Department of Agriculture yang dianggap 1 cangkir sayuran meliputi 1 cangkir sayuran mentah atau olahan sayur dan jus, atau 2 cangkir sayuran berdaun hijau yang biasanya dikonsumsi anak.
Namun, yang perlu diingat porsi untuk anak-anak tentunya lebih kecil atau ½ porsi dibandingkan ukuran porsi orang dewasa, ya Ma.
Gunakan cangkir ukur 200 mL untuk memastikan jumlah yang tepat.
Jenis Sayuran yang Baik Untuk Kebutuhan Gizi Anak
Kebutuhan nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak dapat diperoleh dari berbagai sayuran hijau gelap (brokoli, sayuran hijau, bayam), sayuran oranye (wortel, labu, ubi), kacang kering dan kacang polong, sayuran bertepung (jagung, kacang hijau, kentang), dan sayuran lainnya (kembang kol, seledri, mentimun, tomat).
Walau mengonsumsi sayuran baik bagi tubuh, sayangnya tidak semua anak mau mengonsumsi sayur secara rutin. Jika demikian, Mama harus lebih kreatif untuk mengajarkan anak tentang kebaikan sayur dengan memberikan contoh yang baik dengan makan sayur sendiri atau dengan cara yang lebih menyenangkan misalnya mengajak anak-anak untuk menanam sayuran sendiri atau mengunjungi pasar untuk membeli sayuran segar pilihannya sendiri.
Baca Juga:
- Benarkah Memberikan Sayuran untuk MPASI Dapat Membuat Anak Stunting?
- 7 Cara agar Anak Suka Makan Sayuran
- Sebelum dikonsumsi, Ada 5 Langkah Tepat Membersihkan Buah dan Sayuran