Epilepsi Abdominal, Kejang Epilepsi Langka yang Diderita Anak
Hingga kini epilepsi abdominal masih belum diketahui penyebabnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Epilepsi adalah sindrom yang disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf pusat. Ketika serangan epilepsi terjadi, gejala yang tampak adalah kejang-kejang yang terkadang disertai hilang kesadaran.
Faktanya, ada jenis epilepsi lain yang mungkin tidak banyak diketahui orang, yaitu epilepsi abdominal (epilepsi perut). Ini adalah sindrom yang menyerang bagian perut atas atau abdominal.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar epilepsi abdominal, dilansir dari WebMD:
1. Apa itu epilepsi abdominal?
Epilepsi abdominal atau epilepsi perut adalah sindrom epilepsi langka yang lebih sering terjadi pada anak-anak. Aktivitas kejang yang terjadi karena epilepsi menyebabkan berbagai gejala perut, misalnya rasa sakit dan mual.
Epilepsi abdominal ini sangat langka sehingga banyak ahli mempertanyakan apakah sebenarnya kondisi ini benar-benar ada. Beberapa ahli beranggapan bahwa nyeri perut umum terjadi pada orang dengan epilepsi maupun tanpa epilepsi. Jadi, bisa jadi sakit perut itu hanya terjadi kebetulan, bukan karena kejang.
2. Gejala epilepsi abdominal
Epilepsi perut diperkirakan terjadi karena kejang yang mempengaruhi sistem pencernaan. Gejala tersebut antara lain:
- Sakit perut yang terasa tajam atau kram dan berlangsung beberapa detik hingga menit
- Mual dan atau muntah
- Kelelahan dan lesu
- Tingkat kesadaran berubah, seperti kebingungan atau tidak responsif
- Kejang yang dikenal sebagai kejang tonik-klonik umum
Gejala ini dapat bervariasi pada tiap anak yang sama, dari satu waktu ke waktu yang lain.
3. Penyebab epilepsi abdominal
Hingga kini belum ada yang mengetahui apa yang menyebabkan epilepsi abdominal. Karena kondisinya sangat langka, tidak ada penelitian yang secara spesifik menelitinya sehingga belum ada penelitian yang berkualitas tinggi.
Masih terlalu sedikit kasus yang dilaporkan untuk mengidentifikasi faktor risiko, faktor genetik, atau penyebab potensial lainnya.
4. Bagaimana epilepsi abdominal didiagnosis?
Sebagian ahli berpendapat epilepsi abdominal dapat didiagnosis ketika gejala perut adalah manifestasi utama dari aktivitas kejang. Gejala tersebut antara lain:
- Gejala perut berkala yang tidak dapat dijelaskan setelah pengujian medis ekstensif, termasuk tes darah
- Pemindaian, pencitraan, dan endoskopi
- Gejala yang menunjukkan adanya masalah sistem saraf pusat (kebingungan atau lesu)
- Hasil elektroensefalogram (EEG) abnormal
Tes medis dan neurologis yang mungkin akan diambil, termasuk:
- Computed tomography (CT) scan perut dan otak
- Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan otak
- USG perut
- Endoskopi saluran cerna, baik bagian atas (melalui mulut), bagian bawah (melalui rektum), atau keduanya
- Tes darah
- Elektroensefalogram (EEG)
5. Pengobatan epilepsi abdominal
Pengobatan epilepsi abdominal diperlakukan seperti bentuk epilepsi lainnya, dengan obat antikonvulsan.
Dalam kasus epilepsi abdominal yang diketahui, pengobatan dengan obat epilepsi biasanya secara signifikan dapat mengurangi gejala perut. Hal ini juga bisa menjadi bukti bahwa gejala perut disebabkan oleh kejang.
Obat epilepsi bekerja pada saraf secara umum. Oleh karena itu obat epilepsi mungkin hanya menenangkan sakit pada perut dengan cara tersebut, atau karena efek plasebo.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Sebabkan Epilepsi, Ketahui 5 Fakta Mengenai Batuk Rejan pada Anak!
- Selain Hormonal, Ini 5 Faktor Penyebab Epilepsi yang Jarang Diketahui
- Childhood Absence Epilepsy, Jenis Epilepsi yang Sering Menyerang Anak