Sulit Tidur, Bolehkah Anak Mengonsumsi Melatonin?
Melatonin dipercaya bisa membantu mengatasi insomnia, tapi bolehkah anak mengonsumsinya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa waktu belakangan ini, di media sosial TikTok beredar sebuah tips untuk mengatasi insomnia yaitu dengan mengonsumsi melatonin. Tips ini mendapatkan banyak perhatian. Banyak pula orang yang mencobanya dan merasakan manfaat melatonin dalam mengatasi masalah tidur yang dihadapi.
Nyatanya, masalah tidur bukan hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak pun tak jarang mengalami masalah tidur yang cukup mengganggu. Lalu, apakah anak-anak boleh mengonsumsi melatonin? Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Livestrong:
1. Apa itu melatonin?
Melatonin adalah hormon yang membantu mengelola waktu istirahat manusia atau yang dikenal dengan istilah ritme sirkadian. Melatonin alami jumlahnya rendah pada siang hari dan cenderung meningkat pada malam hari. Peningkatan ini sebagian besar terjadi sebagai respons terhadap kegelapan.
2. Mengenal suplemen melatonin
Selain diproduksi secara alami oleh tubuh, melatonin juga tersedia dalam bentuk suplemen. Suplemen melatonin biasanya tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk, atau gummy jelly.
Suplemen melatonin ini bermanfaat sebagai obat jangka pendek untuk membantu anak mengembangkan kebiasaan tidur yang sehat, menurut American Academy of Pediatrics (AAP).
3. Dosis melatonin untuk anak
Hingga kini, masih belum cukup penelitian yang menunjukkan seberapa dosis melatonin yang tepat untuk dikonsumsi anak.
Namun, secara umum, AAP menganjurkan untuk memulai dengan dosis yang sangat kecil, yaitu 0,5-1 mg dosis melatonin yang dikonsumsi 30-90 menit sebelum tidur. Tidak direkomendasikan dosis lebih dari 6 mg.
Dosis melatonin juga diberikan berdasarkan berat badan dan usia anak. Contohnya untuk anak usia 10 tahun dengan berat badan sekitar 36 kg tentunya membutuhkan lebih banyak dosis melatonin ketimbang anak usia 8 tahun dengan berat badan 20 kg.
4. Efek samping konsumsi suplemen melatonin
Pada kasus tertentu, dokter akan meresepkan melatonin untuk anak. Konsumsi melatonin pada anak, meskipun dalam dosis sangat kecil, berisiko efek samping, antara lain:
- Ngantuk di pagi hari
- Ngompol
- Sakit kepala
- Pusing
- Mimpi buruk
Konsumsi melatonin pada anak dalam jangka panjang dikaitkan dengan perkembangan seksual yang lambat.
5. Bagaimana mengatasi masalah tidur pada anak tanpa konsumsi melatonin?
Sebagian besar masalah tidur yang dialami anak terjadi karena kebiasaan jelang tidur yang buruk. Umumnya masalah ini dapat diatasi dengan rutinitas sebelum tidur yang baik tanpa perlu bantuan obat-obatan, misalnya:
- Menerapkan jadwal tidur yang konsisten
- Menjalankan rutinitas sebelum tidur yang membuat tubuh dan pikiran anak nyaman
- Mengurangi aktivitas yang memicu stimulasi pada anak sebelum tidur, seperti bermain gadget
- Mematikan lampu kamar saat tidur
Konsultasikan dengan dokter anak jika anak mama menunjukkan tanda-tanda masalah tidur dan hindari memberikan suplemen dan obat-obatan kepada anak tanpa pengawasan dokter.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Kualitas Tidur yang Buruk Membuat Pertumbuhan Anak Tidak Maksimal
- 5 Rutinitas Sebelum Tidur yang Bisa Tingkatkan Bonding dengan Anak
- Somniphobia, Fobia yang Membuat Anak Takut Tidur