5 Tanda Anak Mengalami Duka Mendalam, Jangan Diabaikan
Tak semua anak dapat memproses rasa kehilangan dengan baik
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sama seperti kita orang dewasa, anak pun bisa mengalami duka yang mendalam. Ketika seorang anak berduka karena kehilangan orang yang dicintainya, seringkali orang dewasa di sekitarnya tidak menyadari bahwa mereka sedang sangat sedih.
Ya, anak memproses dan mengekspresikan emosi yang kompleks secara berbeda dari orang dewasa. Namun, bukan berarti kesedihan itu tidak nyata dan tidak mempengaruhi kehidupan mereka. Tak jarang anak tampak baik-baik saja pada suatu waktu, kemudian menjadi emosional di waktu yang lain.
Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui seperti apa anak kita menghadapi perasaannya. Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa tanda anak mengalami duka mendalam, dilansir dari Very Well Family:
1. Ingin selalu ditemani
Setelah menghadapi kehilangan, anak menjadi lebih lengket kepada orang dewasa di sekitarnya. Ia mungkin menangis karena harus pergi ke sekolah atau merengek saat ditinggal pergi ke ruangan yang lain walau dalam waktu singkat.
Hal ini terjadi karena anak cemas menghadapi kehilangan lagi, walaupun dalam kejadian yang lebih sederhana.
Mereka ingin selalu ditemani untuk memastikan orang lain yang disayanginya tidak akan pergi meninggalkannya.
2. Mengalami regresi perkembangan
Regresi perkembangan adalah proses kembalinya anak ke tahap perkembangan sebelumnya dimana anak merasa nyaman pada tahap tersebut. Pada balita dan anak yang lebih besar, contohnya adalah mereka mengompol atau mengalami kesulitan tidur di malam hari. Sementara anak yang lebih kecil mungkin akan kembali merangkak atau minum dari botol susu lagi.
3. Masalah akademik
Duka yang mendalam membuat anak sulit berkonsentrasi. Anak yang lebih besar dan remaja yang mengalami kehilangan seringkali tertinggal dalam pelajaran atau gagal dalam pelajaran yang pernah dikuasainya. Gairah dan semangat untuk belajar menurun, sulit fokus, merasa lelah tanpa sebab pasti, yang membuat mereka gagal menyelesaikan tugas akademik dengan baik.
4. Masalah tidur
Anak yang dilanda duka mendalam merasakan ketakutan saat menjelang waktunya tidur. Mereka ingin ditemani orangtua atau orang lain yang dekat dengannya. Masalah tidur yang muncul bukan hanya sulit tidur, melainkan juga anak mengalami mimpi buruk, memimpikan orang yang sudah meninggal, bahkan takut mati saat tidur.
5. Merasa bersalah dan menarik diri
Reaksi yang kerapkali muncul pada anak yang mengalami duka mendalam adalah penarikan diri dan rasa bersalah. Mereka menampilkan masalah perilaku yang sebelumnya tidak ada, seperti bertingkah di sekolah, suka berteriak dan membentak, atau pun menarik diri dan menjadi lebih pendiam daripada sebelumnya.
Pada remaja, duka mendalam tak jarang berusaha mereka atasi dengan perilaku yang berisiko, seperti minum-minuman keras atau menggunakan obat-obatan terlarang. Mereka merasa hal-hal tersebut dapat membuat mereka sejenak melupakan kesedihan yang dirasakannya.
Tidak semua anak yang mengalami duka mendalam membutuhkan bantuan profesional untuk kembali bangkat. Tetapi orangtua perlu untuk mewaspadai tanda-tanda anak alami duka mendalam dan sulit dalam memproses kehilangan.
Jika tanda-tanda di atas semakin memburuk, sebaiknya jangan ragu membawa anak berkonsultasi dengan profesional yang dapat membantu mengatasi rasa kehilangan yang dialami anak.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Cara Menjelaskan pada Anak Perasaan Kangen, Marah dan Sedih
- Akibat Jika Anak Remaja Sering Pamer Kesedihan di Medsos, Ingatkan Yuk
- Mudah Putus Asa! Ini 6 Tanda Anak Depresi