Tips Merawat Anak yang Mengalami Long Covid
Long Covid dapat berdampak pada fisik hingga psikis anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 masih belum juga berakhir. Virus ini menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Tak terkecuali anak-anak.
Sebagian orang yang terpapar virus Covid-19 dapat pulih dengan cepat. Sementara yang lain perlu waktu lebih lama hingga berbulan-bulan untuk sembuh. Kondisi ini disebut dengan long Covid. Kabar buruknya, ya, anak-anak pun dapat mengalami long Covid.
Merawat anak dengan long Covid memang tidak mudah. Orangtua mungkin akan menghadapi berbagai tantangan, baik itu pemulihan fisik hingga psikis anak.
Berikut ini Popmama.com merangkum tips merawat anak yang mengalami long Covid yang akan bermanfaat untuk orangtua.
1. Apa itu long Covid?
Long Covid adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala Covid-19 yang berlangsung hingga berminggu-minggu, sampai berbulan-bulan pasca positif virus corona.
Umumnya, anak yang terpapar Covid-19 dapat pulih dalam waktu 3-4 minggu. Tetapi anak yang mengalami long Covid merasakan gejala yang menetap dalam jangka waktu lama, sekalipun hasil tes menyatakan sudah negatif virus Covid-19.
Apa penyebab long Covid hingga kini masih menjadi misteri para ahli. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan hal ini.
2. Mencatat gejala long Covid
Anak yang mengalami long Covid akan merasakan gejala yang bervariasi, termasuk:
- Rasa lelah yang tidak biasa
- Napas pendek
- Brain fog yang menyebabkan kehilangan memori atau kesulitan berkonsentrasi
- Gangguan tidur
- Demam yang tidak jelas penyebabnya
- Masalah pencernaan
- Kecemasan
- Depresi
Penting untuk mencatat gejala-gejala yang dialami anak selama mengalami Covid-19. Catatan ini sangat berguna ketika memeriksakan anak ke dokter.
3. Periksakan anak ke dokter
Karena banyak dari gejala ini bisa juga disebabkan karena kondisi lain, diagnosis long Covid mungkin cukup sulit.
Apabila anak mengalami gejala-gejala di atas selama atau setelah mengalami Covid-19 atau gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari 4 minggu, bisa jadi anak mengalami long Covid.
Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, sebaiknya periksakan anak ke dokter. Apabila diperlukan, orangtua dapat memeriksakan ke lebih dari satu dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti.
4. Pastikan anak beristirahat cukup
Anak dengan long Covid mungkin akan mengalami kelelahan yang lebih daripada kelelahan pada umumnya. Oleh karena itu, pastikan anak beristirahat cukup.
Jangan memaksa anak untuk segera beraktivitas apalagi bersekolah ya, Ma. Karena aktivitas ringan pun dapat membuat mereka kelelahan.
5. Pahami kondisi anak
Seperti yang disebutkan di gejala di atas, anak mungkin mengalami perubahan perilaku atau brain fog yang membuatnya sulit berkonsentrasi.
Alih-alih mendidik anak tegas kembali ke kehidupannya seperti dulu, sebaiknya orangtua lebih lunak dalam memahami kondisi anak. Misalnya saat ia tidak bisa secekatan sebelumnya, orangtua harus lebih pengertian karena ini adalah kondisi yang istimewa disebabkan karena penyakit.
Jadilah lebih sabar ya, Ma.
6. Lebih perhatian terhadap sekecil apapun keluhan anak
Beberapa gejala long Covid muncul secara bertahap dan bervariasi. Karenanya, orangtua sebaiknya lebih perhatian terhadap sekecil apapun keluhan anak tentang kesehatannya.
Pada dasarnya, tidak ada pengobatan long Covid yang sama antara satu anak dengan yang lain, dilansir dari Yale Medicine. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi menyeluruh untuk dapat menentukan sebaiknya anak berobat ke spesialis apa sesuai dengan gejalanya.
7. Sediakan makanan bergizi
Anak dengan long Covid perlu tubuh yang kuat meskipun ia sedang sakit. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi lengkap dan seimbang. Sediakan makanan sehat sesuai dengan preferensi anak.
Apabila perlu, minum vitamin dan suplemen untuk menunjang kondisi anak di saat mengalami long Covid.
8. Bekerjasama dengan pihak sekolah
Untuk usia sekolah yang mengalami long Covid, orangtua dapat bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mencari solusi atas kondisi anak. Mungkin anak akan mengalami kesulitan konsentrasi dan tidak bisa maksimal mengikuti kegiatan belajar seperti sebelumnya, sekalipun itu secara daring. Orangtua dapat berdiskusi dengan guru untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
Ingat, Ma, sekolah memang penting. Tetapi yang terpenting adalah kesehatan anak. Terutama anak yang mungkin mengalami kecemasan dan depresi karena long Covid yang membuatnya merasa terpuruk.
Apabila diperlukan, orangtua dapat bekerjasama dengan psikolog anak untuk menemukan cara terbaik memulihkan kondisi anak.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Hasil Riset: Covid-19 Meningkatkan Risiko Diabetes pada Anak
- 13 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Divaksin Covid-19
- Tumbuh Kembang Anak saat Pandemi Covid-19, Bagaimana Pengaruhnya?