Waspada, Bahaya Polusi Udara Ancam Gangguan Tumbuh-Kembang Anak
Bukan sekadar gangguan pernapasan, polusi udara bahkan bisa mempengaruhi tumbuh-kembang anak.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah polusi udara di Indonesia hingga kini masih belum bisa terselesaikan. Setelah Jakarta, baru-baru ini Kota Palembang juga didera polusi udara yang membuat kualitasnya memburuk.
Akibat dari polusi udara ini tentu tidak bisa disepelekan begitu saja, Ma. Selain menyebabkan gangguan pernapasan dan alergi, faktanya polusi udara juga mengancam tumbuh-kembang anak.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi bahayanya polusi udara terhadap tumbuh-kembang anak:
1. Polusi udara jadi faktor risiko kematian terbesar ketiga pada anak-anak
Polusi udara, baik itu yang terlihat maupun tidak, membawa berbagai gangguan kesehatan pada orang dewasa. Tak terkecuali anak-anak yang tubuhnya masih sangat rentan.
Institute for Health Metrics and Evaluation memperkirakan bahwa pada 2019, terdapat 28,14 kematian per 100,000 populasi anak di Indonesia yang berhubungan dengan paparan polutan udara, menjadikannya sebagai faktor risiko ketiga terbesar untuk mortalitas dan morbiditas pada anak di bawah 5 tahun, dilansir dari siaran pers Danone yang berjudul "Waspada! Polusi Udara Ancam Tumbuh-Kembang Anak" yang dirilis pada 13 September 2023 silam.
2. Picu peradangan alergi pada saluran pernapasan
Polusi udara dapat memicu sitokin pro-inflamasi yang dapat memperburuk peradangan alergi pada saluran pernapasan.
Sebuah penelitian terbaru berjudul “The Notorious Triumvirate in Pediatric Health: Air Pollution, Respiratory Allergy, and Infection” menunjukkan pengaruh rentannya anak menghadapi masalah kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara seperti alergi. Alergi terjadi sebagai bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak.
Menurut penelitian tersebut, keseimbangan dan variasi mikrobiota usus perlu dijaga untuk mengurangi dampak buruk polusi udara pada anak-anak. Hal ini karena mikrobiota usus memiliki peran penting bagi kesehatan anak, seperti mendukung perkembangan saraf, memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi akibat alergi, serta metabolisme pada anak.
3. Anak-anak lebih rentan terhadap dampak polusi udara
Jika dilihat dari sisi fisiologis, organ tubuh anak-anak, seperti otak dan paru-paru masih dalam masa pertumbuhan. Hal ini membuat tubuh anak lebih rentan terhadap gangguan kesehatan yang diakibatkan polusi udara.
Di lingkungan yang kurang bersih, anak-anak akan lebih banyak terpapar polusi udara, terutama karena mereka sering berada di luar ruangan. Meskipun pengaruh langsung polusi udara terhadap alergi pernapasan masih dalam penelitian, angka gangguan alergi pernapasan dan infeksi pada anak tetap tinggi di daerah dengan tingkat polusi yang tinggi.
4. Mempengaruhi tiga jalur kesehatan anak
Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan anak secara langsung melalui tiga jalur, yaitu jalur perkembangan saraf, kekebalan tubuh, dan kardiometabolik. Hal ini dibuktikan oleh penelitian terbaru yang berjudul “The Impact of Air Pollution on Gut Microbiota and Children’s Health: An Expert Consensus.”
Kondisi ini dapat terjadi karena polutan udara yang tertelan dapat menyebabkan disbiosis atau ketidakseimbangan mikrobiota usus, sehingga dapat memicu respons sistem imun yang menimbulkan reaksi alergi pada anak. Partikel polutan udara dapat mempengaruhi sel epitel yang merupakan lapisan pelindung usus, baik secara langsung maupun setelah diserap oleh mikrobiota usus.
Kedua proses tersebut dapat menyebabkan melemahnya lapisan pelindung usus. Hal ini memungkinkan kuman bakteri dan polutan dari udara menembus lebih dalam ke lapisan dinding usus. Akibatnya, interaksi yang lebih aktif di antara sel-sel imun dan memicu peradangan, sehingga mengubah komposisi mikrobiota usus agar lebih sesuai dengan perubahan lingkungan di pencernaan.
5. Pentingnya menjaga kesehatan anak di tengah polusi udara
Para ahli merekomendasikan intervensi untuk menjaga kesehatan anak di tengah polusi, seperti memberikan makanan bernutrisi yang mengandung probiotik dan prebiotik untuk kesehatan pencernaan anak yang dapat mendukung daya tahan tubuhnya.
Probiotik dan prebiotik merupakan salah satu asupan makanan yang dapat menunjang perkembangan dan keseimbangan mikrobiota untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Probiotik serta prebiotik berfungsi mendukung keseimbangan mikrobiota usus anak dan membantu memulihkan bakteri baik yang terganggu oleh dampak polusi udara.
"Anak-anak belum dapat melindungi diri mereka sendiri dari ancaman polusi di sekitarnya. Jadi, orang tua yang perlu melakukan upaya pencegahan dengan salah satunya memastikan asupan nutrisi yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh anak, sehingga mereka bisa tetap sehat dan tumbuh secara maksimal menjadi anak generasi maju," ujar Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, salah satu peneliti dalam studi “The Notorious Triumvirate in Pediatric Health: Air Pollution, Respiratory Allergy, and Infection”, dan juga sebagai Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia.
Semoga informasi ini bermanfaat dan kita doakan agar kondisi lingkungan ini segera pulih ya, Ma.
Baca juga:
- Polusi Udara Sebabkan Ratusan Bayi di Jakarta Lahir dengan Berat Badan Rendah
- Polusi di Jakarta Karena Kendaraan Bermotor, Perlu Ditinjau
- Polusi Makin Kacau, Apa yang Disiapkan jika Harus Keluar Rumah?