5 Langkah Bantu Anak Melakukan BAB, Jangan Dipaksa!

Salah satu langkah penting dalam membantu anak mengatasi masalah buang air besar pada anak adalah dengan berbicara secara terbuka tentang proses buang air besar tanpa menggunakan istilah yang mungkin membuat mereka merasa malu atau tidak nyaman.   

Dengan berbicara santai dan menjelaskan bahwa BAB adalah cara yang baik bagi tubuh membuang sisa makanan, Mama dapat membantu mengurangi rasa canggung atau kebingungan yang mungkin dirasakan oleh anak. Mama juga dapat menghindari penggunaan kata-kata yang akan membuat anak merasa aneh seperti 'kotor' atau 'bau'.  

Jadi, mama dapat menggunakan pendekatan pada anak tentang penjelasan manfaat BAB bagi tubuh sehingga anak mengerti dan mau BAB. 

Mempertimbangkan jenis toilet yang digunakan oleh si Anak merupakan langkah penting dalam membantu mereka merasa nyaman saat BAB. Beberapa anak mungkin merasa lebih nyaman menggunakan toilet biasa, sementara yang lain mungkin lebih suka menggunakan potty atau toilet khusus anak.

Memahami kenyamanan anak dalam hal ini dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan saat proses buang air besar. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu aware terhadap kebutuhan anak. 

Berikutnya, penting bagi orangtua untuk memperhatikan pola makan anak secara keseluruhan. Orangtua dapat memberikan anak makanan yang kaya serat , seperti sayur dan buah, dan juga memastikan mereka minum cukup air putih.

Makanan yang kaya serat membantu mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan dan mencegah sembelit. Dengan menjaga pola makan yang sehat, anak akan memiliki sistem pencernaan yang baik, sehingga dapat membantu proses buang air besar yang berjalan dengan lancar dan nyaman.

Anak mungkin merasa malu atau menginginkan privasi saat buang air besar. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menawarkan untuk keluar dari kamar mandi saat anak buang air besar. Hal ini dapat memberikan anak privasi dan ruang sehingga merasa lebih nyaman dan saat melakukan aktivitas yang sering kali dianggap sebagai hal yang pribadi.  

Mungkin anak merasa nervous ketika ditunggu atau dilihat oleh Mama sehingga BAB nya tidak keluar.

Jika anak menolak untuk duduk di kursi potty atau toilet, ada beberapa langkah yang Mama bisa ambil:  

1. Pastikan anak memiliki stabilitas dan daya dorong saat duduk.

Saat kaki anak tergantung, mereka tidak hanya kurang nyaman, tetapi juga kesulitan mengontrol otot-otot pengosongan mereka. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan kursi potty yang sesuai dengan ukuran anak.   

2. Adanya penolakan (refusal).

Tanda ini merupakan tanda bahwa si Anak belum siap untuk toilet training.  

3. Jangan memaksa anak.

Pendekatan yang memaksa dapat meningkatkan kecemasan dan ketakutan anak, sehingga menyebabkan masalah lebih lanjut dalam toilet training. 

4. Berikan hiburan

Selama anak menunjukkan kemauan dalam belajar BAB, perkenalkan mereka dalam latihan duduk di toilet atau kursi potty. Mama dapat memberikan kegiatan atau hiburan untuk mengalihkan perhatian anak.