Kaki Datar pada Balita, Apa Penyebabnya, Ya?
Ketahui penyeab kaki datar pada si Kecil!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat sedang berjalan berkeliling bersama si Kecil tentu menyenangkan ya, terlebih bila anak Mama anak yang aktif dan periang.
Pasti si Kecil tidak ada capeknya bermain seharian, tetapi Mama pernah memperhatikan cara si Kecil berjalan tidak sih, Ma?
Bila si Kecil cara berjalannya berbeda atau saat diajak jalan cepat lelah, bisa jadi karena telapak kakinya masih datar.
Otot-otot si Kecil masih lentur ketika ia berusia 1-3 tahun, sehingga balita akan lebih banyak menaruh bebannya di bagian bawah. Itu merupakan salah satu penyebab kaki si Kecil bentuknya menjadi datar, kaki datar atau flat foot tidak memiliki lengkungan pada telapak kaki.
Bukan cuma memengaruhi bentuknya tetapi adapun risiko yang akan dialami si Kecil, memiliki kaki yang datar berisiko terkena obesitas.
Kelainan kaki ini dipengaruhi beberapa faktor, Mama mau tahu apa saja penyebab kaki datar pada anak? Kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya, dibaca yuk, Ma!
Bagaimana Bentuk Kaki Datar, Apakah Berbahaya?
Kaki datar adalah tidak adanya lengkungan pada telapak kaki, sehingga membuat kaki menjadi rata dan seluruh bagian telapak bersentuhan dengan lantai. Pada kaki yang normal terdapat lengkungan di bagian telapak kaki.
Adapun gejala kaki datar seperti, nyeri terutama pada tumit, sulit berdiri, pembengkakan, terasa gatal, dan mudah sekali lelah.
Pada balita mereka pertumbuhannya masih berkembang belum maksimal sempurna. Pertumbuhan yang dialami si Kecil tersebut diantaranya, otot kaki, tendon, dan ligament pada kaki.
Pada balita diusia 1-5 tahun umumnya memiliki kaki yang datar, tetapi biasanya bentuk kaki akan membaik sendirinya.
Sehingga akan terbentuk lengkungan pada telapak kakinya. Namun, bila diusia 5 tahun ke atas tidak berubah bentuk kakinya, kemungkinan kakinya terjadi gangguan. Ini bisa menyebabkan rasa sakit hingga kecacatan lho, Ma.
1. Cara menggendong kesamping yang tidak tepat
Saat si Kecil masih suka digendong, terlebih saat sedang manja atau merasa lelah. Menggendong mungkin bagi sebagaian orang adalah hal yang tidak terlalu rumit, sebab hanya menopang beban. Tetapi tahu nggak jika cara menggendong yang salah bisa membuat si Kecil tumbuh dengan kaki yang datar lho, Ma.
Cara menggendong yang menyamping dengan kaki si Kecil yang melingkar pada tubuh Mama, dapat berisko membuat si Kecil mempunyai kaki tanpa lengkungan. Sebaiknya jika ingin menggendong Mama mengetahui dahulu cara yang benar dan baik untuk menggendong si Kecil ya.
Semua itu dilakukan supaya si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga kesehatannya selalu terjaga.
2. Anak yang mengalami obesitas lebih berisiko memiliki kaki datar
Orangtua sangat bahagia ketika si Kecil meiliki nafsu makan yang sangat tinggi, sehingga anak menjadi senang dan tidak susah untuk disuruh makan.
Jadi Mama tidak perlu berdebat dan memaksa si Kecil, tetapi tahu nggak sih kalau makan yang berlebihan juga tidak baik? Makan berlebihan berbahaya sebab bisa membuat tubuh menjadi obesitas, terlebih makanan yang dimakan banyak mengandung gula dan lemak jahat.
Anak yang menderita kelebihan berat badan atau obesitas dapat memberikan banyak tekanan pada bagian telapak kaki, khususnya lengkungan dan tendon. Sehingga membuat kakinya menjadi rata tanpa ada lengkungan.
Bila kaki si Kecil sudah mengalami kaki datar maka ia akan lebih mudah lelah, sulit melompat, tidak kuat berjalan lama apalagi lari.
Sedangkan disetiap kegiatannya anak perlu selalu berjalan, belum lagi bila ada kegiatan olahraga seperti lompat tali. Sebaiknya Mama memerhatikan bentuk kaki si Kecil sedini mungkin untuk dapat memberi penanganan secara tepat dan cepat.
3. Penggunaan baby walker saat si Kecil belum bisa berdiri memiliki efek samping pada lengkungan telapak kakinya
Baby walker adalah alat yang merangsang anak untuk bisa cepat berdiri dan berjalan, bentuknya persegi dan memiliki roda disetiap sudutnya. Tidak lupa alat itu dilengkapi tempat duduk untuk si Kecil. Namun, bila si Kecil terlihat belum bisa berdiri jangan paksakan si Kecil untuk memakai baby walker.
Sebab anak yang belum bisa berdiri akan berjinjit untuk menggerakan alat ini, meskipun anak terlihat senang dapat bergerak kemana saja. Namun, berjinjit membuat jari kakinya menopang berat badannya, sebenarnya telapak kaki yang harus menahan tubuhnya bukan hanya jarinya yang menjadi tumpuan.
Sehingga peggunaan alat ini dapat membuat si Kecil memiliki risiko kaki yang datar, lebih baik mengajari berjalan dengan memegangi tagannya. Bila ingin menggunakan baby walker sebaiknya tunggu sampai si Kecil sudah mampu berdiri.
4. Sepatu yang sempit membuat tekanan berlebihan pada bagian belakang kaki
Saat berpergian tentu Mama memasangkan sepatu di kaki si Kecil, sebelum itu lebih baik Mama memastikan bahwa sepatu si Kecil tidak sempit dan tidak longgar harus pas. Penggunaan sepatu yang sempit menjadi salah satu penyebab kaki datar pada anak.
Sepatu banyak macamnya, adapun sepatu yang bagian depannya lebih sempit. Sepatu seperti ini memberikan tekanan pada berlebih bagian belakang, sehingga lengkungan kaki lambat terbentuk atau lengkungan yang sudah terbentuk menjadi datar seiringnya waktu.
"Penggunaan alas kaki yang terlalu sempit dapat membuat bagian belakang kaki mendapat tumpuan yang lebih besar, sedangkan seharusnya telapak kaki yang bekerja untuk menopang beban tubuh supaya seimbang. Bila terlalu lama menggunakan sepatu atau sendal yang sempit bisa memperburuk kaki menjadi datar", ujar Luh Karunia Wahyuni, Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi Medik RSCM ditemui dalam acara launching gerai Dr.kong.
5. Kelainan bentuk kaki karena tulang kaki x
Kelainan bentuk kaki seperti X atau sering disebut knock knee, gangguan ini membuat kedua lutut bersentuhan atau hampir menyentuh. Padahal kaki sedang dalam kondisi tidak bersimpuhan. Pada anak-anak kelainan kaki seperti ini sering terjadi.
Penyebabnya sendiri adalah kelainan genetik yang berhubungan dengan kondisi tulang, persendian, kekurangan vitamin D dan kalsium. Hal ini cenderung memiliki efek membuat kaki menjadi datar.
Itulah beberapa hal mengenai penyebab terjadinya kaki datar pada balita, jangan lupa untuk memerhatikan perubahan bentuk kaki pada si Kecil ya. Bila sampai 5 tahun ke atas telapak kakinya masih datar, sebaiknya Mama konsultasi bersama dokter untuk memberikan penanganan yang tepat.
Baca juga:
- Saat Masih Balita, 7 Anak Ini Jadi Sosok Pemberani yang Hebat
- Cara Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan
- Formal hingga Kasual, Intip Inspirasi Fashion Raphael Moeis!