TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penting, 7 Akibat Radiasi HP pada Mata Anak dan Cara Mencegahnya

Bermain HP dalam waktu yang lama sangat berbahaya untuk anak-anak lho.

Berapa lama si Kecil bermain HP dalam satu hari? Ada baiknya kamu membatasi waktu mereka bermain atau menatap layar ponsel lho.

Mengutip dari sebuah jurnal berjudul The Potential Eye Health Risks Associated with Smartphone Radiation Exposure Among Elementary School-Aged Children in Urban and Rural Areas in Jember-Indonesia, diinformasikan jika setengah (52%) anak-anak di Indonesia telah dapat mengakses berbagai alat komunikasi. Bahkan sekitar 6% dari anak-anak berusia 2–5 tahun.

Penggunaan ponsel di tangan anak-anak terbilang mengkhawatirkan karena umumnya digunakan secara berlebihan dan dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan mereka. Seperti beragam masalah kesehatan mata yang terjadi akibat radiasi cahaya high energy visible atau blue light yang keluar dari layar ponsel.

Radiasi yang dihasilkan oleh ponsel pintar merupakan radiasi elektromagnetik non-ionisasi. Meski dianggap berbahaya, radiasi ini memilki gelombang cukup untuk merusak jaringan hidup.

Mengutip dari center4research.org, terdapat sebuah studi pada tahun 2018 yang menjelaskan jika otak anak-anak menyerap 2-3 kali lebih banyak radiasi daripada orang dewasa. Khususnya ketika mereka menggunakan ponsel terlalu dekat dengan mata.

Anak-anak mendapatkan paparan yang lebih tinggi dari wilayah otak mereka daripada orang dewasa karena kepala dan otak yang proporsional lebih kecil.  

Berikut ini Popmama.com akan membahas 7 akibat radiasi HP pada mata anak dan cara mencegahnya. Yuk cegah dan lindungi anak-anak dari bahaya radiasi HP!

1. Myopia

Freepik/freepik

Tentu kita semua mengetahui gangguan mata yang satu ini. Myopia atau mata minus atau rabun jauh merupakan penyakit mata yang terjadi ketika anak terlalu lama melihat HP, melebihi 3 jam per hari.

Myopia dapat terjadi pada seluruh golongan usia, bahkan anak-anak pun dapat terkena gangguan mata satu ini.

Gangguan mata myopia menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat objek dari jarak yang jauh. Ini terjadi karena mata tidak dapat memfokuskan cahaya secara tepat di retina. Penderita Myopia umumnya memilki bola mata yang lebih panjang daripada bola mata normal.

Beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami Myopia misalnya seperti; terbasa membaca atau menonton dalam jarak dekat, kurang mendapatkan sinar matahari, kurang vitamin D, dan faktor genetik. Myopia ditandai dengan sakit kepala atau pusing, sulit membaca tulisan dari jauh, dan penglihatan buram.

Mengatasi gangguan mata ini, bisa dilakukan dengan menggunakan kacamata, lensa kontak yang didesain khusus, atau obat tetes mata.

2. Mata juling (Strabismus)

thebump.com

Mata Juling atau Strabismus dapat diartikan sebagai sebuah kelainan mata yang terjadi akibat gangguan koordinasi pada otot penggerak bola mata. Kondisi in menyebabkan mata seseorang tidak mampu fokus pada satu titik. Posisi kedua mata tidak sejajar dan bergerak ke arah berbeda.

Kondisi ini menyebabkan salah satu mata tampak mengarah ke depan, sedangkan mata lainnya melihat ke atas, bawah, atau samping. Penyebab umum dari mata juling adalah kontrol mata tidak berfungsi dengan benar. Itulah yang membuat mata satu dan lainnya tidak bisa fokus pada satu arah yang sama.

Mata juling sendiri terjadi akibat adanya gangguan pada otot penggerak bola. Hal ini terjadi akibat beberapa hal seperti pemakaian ponsel secara berlebihan. Website Children’s Health of Orange County menemukan fakta jika waktu penggunaan HP yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi esotropia onset akut (salah satu bagian dari gangguan Strabismus).

Perlu Mama perhatikan, misalnya pada anak usia 18 bulan sampai 2 tahun, ada baiknya waktu penggunaan layar mereka dibatasi dan didampingi orang dewasa. Membantu mereka terhindar dari gangguan mata ini.

3. Computer Vision Syndrome (Sindrom Penglihatan Komputer)

plano.co

Computer Vision Syndrome atau Sindrom Pengelihatan Komputer adalah sebuah penyakit mata yang terjadi akbat menggunakan perangkat berbasis komputer seperti tablet atau ponsel secara terus-menerus dalam waktu yang lama.

Kondisi ini menyebabkan mata menjadi lelah atau pegal, pengelihatan kabur,pengelihatan ganda, mata menjadi tegang hingga kering dan berair. Pada beberapa kasus, Computer Vision Syndrome juga dapat menyebabkan sakit kepala, leher, pundak, dan punggung.

CVS dapat terjadi akibat mata yang terus bergerak dari satu titik ke titik yang lain dan melakukan fokus dalam waktu yang lama saat menatap layar. Atau ketika anak-anak melihat kontras, silau cahaya, huruf yang tidak tajam dan menambah beban kerja mata. Apalagi jika frekuensi mata berkedip cenderung berkurang saat menatap layar.

Anak-anak rentan terkena gangguan mata ini ketika menatap layar ponsel dalam waktu yang lama sebab sistem visual mereka yang belum berkembang sempurna.

Untuk mencegahnya, Mama dapat memastikan cahaya di lingkungan sekitar anak ketika menggunakan ponsel tidak terlalu gelap.

4. Degenerasi Makula

zeiss.com

Layar ponsel memancarkan sinar biru (blue light) yang berbahaya bagi pengelihatan. Paparan sinar biru dapat menyebabkan kerusakan retina yang dapat berakibat pada degenerasi makula. Gangguan ini terjadi akibat hilangnya penglihatan sentral, yakni kemampuan untuk melihat apa yang ada di depan kita.

Mengutip dari tessais.org , Degenerasi Makular pada umumnya ditemukan di kalangan orang dewasa. Namun ada beberapa bentuk gangguan ini yang juga dapat terjadi pada anak-anak dan berbeda dari Degenerasi Makular yang umumnya ditemukan pada orang dewasa.

Sinar biru yang berlebihan juga dapat merusak siklus tidur anak. Ini terjadi karena sinar biru dapat mengganggu tubuh dalam memproduksi melatonin atau hormon yang membantu mengatur siklus tidur.

Umumnya,  otak akan memproduksi melatonin ketika ia siap tidur dan sinar biru dari smartphone mengganggu proses produksi tersebut. Dalam jangka panjang, sulit tidur insomsia dapat berdampak buruk pada kesehatan.

5. Katarak

bausch.co.uk

Katarak merupakan kondisi dimana lensa mata mengalami kekeruhan menyebabkan berkurangnya pengelhatan atau menyebabkan pandngan menjadi kabur. Katarak sendiri umumnya terjadi disertai dengan rasa nyeri pada mata.

Katarak dapat mempengaruhi satu atau dua mata. Umumnya gejala katarak dapat dikenali dari pupil yang menjadi lebih putih tidak seperti umumnya, gerakan mata yang tidak dapat dikontrol (nistagmus), kesulitan melihat, pengelhatan buram atau berwarna, dan melihat cahaya di sekitar objek.

Katarak sendiri dapat terjadi kepada anak-anak lho! Selain karena obat-obatan dan faktor genetik, katarak juga dapat terjadi akibat paparan sinar biru dari ponsel. Terpapar cahaya biru dalam waktu yang lama dapat merusak retina membuat kondisi mata menjadi kurang prima, mempercepat munculnya katarak.

6. Asthenopia

singhealth.com.sg

Asthenopia merupakan sebuah kondisi dimana mata menjadi terasa lelah akibat penggunaan ponsel secara intens dalam waktu yang lama. Kondisi ini juga dapat terjadi jika menggunakan ponsel dalam cahaya yang redup.

Terlalu lama menggunakan mata fokus pada layar menyebabkan ketidakseimbangan pada otot-otot mata. Kondisi ini umumnya biasanya bersifat sementara dan dapat membaik dengan sendirinya setelah mengistirahatkan mata untuk beberapa waktu.

Astenopia atau mata lelah dapat terjadi ketika otot siliaris yang bekerja memfokuskan mata menjadi lelah. Menyebabkan bentuk lensa mata berubah menjadi terlalu bengkok ketika otot tersebut bekerja terlalu keras dan terlalu lama.

Beberapa faktor yang menyebabkan gejala Astenopia adalah menatap layar digital pada sudut yang kurang ideal, cahaya dari layar yang terlalu terang, memiliki kontras yang buruk dengan latar belakang, atau jarang berkedip selama menggunakan ponsel.

Jika dibiarkan, Astenopia dapat menyebabkan nyeri di sekitar mata, sakit kepala, pengelihatan kabur, mata kering dan berair, sensitif terhadap cahaya, hingga sensasi terbakat atau sakit pada mata.

7. Ocular Surface Disease

drmaoeyecare.com

Terpapar radiasi ponsel dalam waktu yang lama dapat menyebabkan anak-anak terkena Ocular Surface Disease.

Ocular Surface Disease atau yang dikenal sebagai penyakit luar pada mata merupakan sebuah kodisi yang memengaruhi dan merusak lapisan permukaan mata. OSD dapat mempengaruhi bahkan merusak bagian seperti kornea, konjungtiva, dan jaringan kelenjar.

Penyakit ini menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kelenjar kelopak mata, menyebabkan penurunan fungsi ar mata, termasuk penurunan kualitas air mata.

Salah satu penyebab OSD adalah penggunaan alat-alat teknologi seperti smartphone dalam waktu yanglama. Ketika menggunakan ponsel kita tidak berkedip menyebabkan air mata menjadi terhidrasi dan kering.

8. Cara Mencegah Akibat Radiasi HP pada Mata Anak

Freepik/Racool_studio

Melihat bahaya yang mungkin terjadi pada pengelihatan si Kecil akibat bermain HP, ada baiknya Mama mengambil tindakan serius yang dapat menghindarkan mereka hari bahaya gangguan-gangguan mata di atas.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO sendiri telah mengeluarkan aturan mengenai batas aman screen time anak. Untuk anak balita di bawah 2 tahun, pemberian gawai sama sekali tidak dianjurkan. Jika terpaksa mereka hanya boleh menggunakan ponsel selama 1 jam per hari dan perlu didampingi oleh orang tua.

Anak-anak yang berusia 2-5 tahun juga dianjurkan menggunakan gawai hanya selama 1 jam per hari. Itu pun perlu dilakukan dengan dampingan orangtua.

Hal-hal lain yang perlu Mama perhatikan seputar pemberian ponsel pada si Kecil adalah menerapkan aturan 20-20-20-2. Dimana anak perlu mengistirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik. Dan mereka direkomendasikan bermain di luar ruangan untuk merangsang perkembangan selama dua jam.

Pastikan juga selama bermain mereka mengatur jarak dan ukuran layar dengan baik. Pastkan untuk menggunakan layar ponsel yang besar dengan tingkat kecerahan yang sesuai. Tidak terlalu terang ataupun tidak terlalu gelap.

Mama juga dapat memeriksa mata anak secara rutin, minimal satu tahun sekali. Untuk terus mengetahui perkembangan dan kondisi kesehatan mata si Kecil.

Ayo bersama mencegah 7 akibat radiasi HP pada mata anak dan mencegah mereka sebelum terjadi! Jaga selalu mata si Kecil selama menggunakan ponsel ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest