TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Fakta Penting Hemofilia pada Anak yang Perlu Mama Ketahui

Hemofilia adalah penyakit kelainan pada darah yang biasanya diturunkan oleh riwayat genetik

Unsplash/Alexander Dummer

Tak hanya muncul karena adanya gaya hidup yang buruk atau faktor lain dari luar tubuh, ternyata penyakit juga bisa muncul dari dalam tubuh itu sendiri. Misalnya dari darah yang ada dalam tubuh. 

Darah menjadi penyebab penyakit hemofilia. Penyakit ini bahkan dapat bertahan seumur hidup mengingat darah merupakan komponen penting yang selalu ada dalam tubuh. Hingga tak jarang menjadi beban psikologis dan ekonomi pada penderitanya. 

Hemofilia merupakan gangguan ketika darah tidak dapat membeku secara normal. Penyakit hemofilia ini diturunkan oleh seorang ibu pada anak. Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan mengenai penyakit hemofilia pada anak. 

1. Saat pendarahan akan sulit berhenti

Unsplash/Asmund Gimre

Mengutip pernyataan DR. Dr. Novie Amelia C., Sp. A (K) saat melakukan live pada akun Instagram @idai_ig, "Hemofilia merupakan suatu penyakit dimana tubuh tidak bisa memproduksi faktor pembekuan darah. Jadi, kalau terluka atau berdarah akan sulit berhenti. Berbeda dengan kondisi tubuh normal."

Ia melanjutkan bahwa penyakit hemofilia ini adalah penyakit yang diturunkan oleh riwayat genetik. Dari orangtua, yaitu seorang Mama pada anak yang dilahirkannya. Hemofilia ini termasuk penyakit langka yang jarang ditemui.

DR. Dr. Novie Amelia C., Sp. A (K) menjelaskan, ada 3 tipe hemofilia:

  • Hemofilia A

Bukan disebabkan dari faktor genetik. Melainkan terjadi saat tubuh kekurangan faktor pembekuan darah VIII. Biasanya berhubungan dengan kehamilan, kanker, penggunaan obat-obatan tertentu, dan penyakit seperti lupus.

  • Hemofilia B

Disebabkan karena tubuh kekurangan faktor pembeku darah IX. Umumnya, gangguan ini diturunkan oleh sang Mama tetapi juga dapat terjadi disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen sebelum bayi tersebut dilahirkan. 

  • Hemofilia C

Disebabkan oleh tubuh yang kekurangan faktor pembeku darah XI. Seseorang yang mengalami hemofilia C akan sulit didiagnosis. Hal ini karena aliran darah yang sangat ringan sehingga sulit diketahui.

2. Gejala hemofilia pada anak biasanya ditandai dengan memar

Unsplash/Picsea

Meskipun hemofilia merupakan penyakit kelainan yang ada dalam darah dan akan lebih akurat jika didiagnosis melalui tes darah, tetapi hemofilia memiliki gejala. 

DR. Dr. Novie Amelia C., Sp. A (K) mengatakan, "Gejala yang paling khas dari hemofilia ini adalah beberapa bagian tubuh anak sering biru atau memar. Mama perlu waspada jika menemukan gejala tersebut. Biasanya lebih mudah diketahui saat anak mulai aktif belajar merangkak atau jalan. Harus segera periksa jika ada yang dicurigai karena jika terlambat bisa merusak sendi anak hingga tumbuh dewasa kelak."

Selain itu, anak dengan hemofilia akan lebih mudah luka dan berdarah. Saat anak mengalami hal tersebut pendarahan akan sulit berhenti atau berlangsung cukup lama. 

Gejala hemofilia juga dapat disertai dengan pendarahan pada hidung yang sulit berhenti, pendarahan pada gusi, pendarahan pada urine dan feses. 

3. Berpengaruh pada perkembangan anak

Unsplash/Sven Brandsma

Hemofilia ini dapat memengaruhi masa pertumbuhan serta perkembangan anak. Hal ini karena adanya pendarahan pada sendi dan otot akan menimbulkan rasa sakit berupa nyeri yang tidak nyaman bagi si Kecil.

"Jika tidak diatasi secara tepat akan menghambat ruang gerak anak sehingga berpotensi memengaruhi perkembangan motorik anak," jelas DR. Dr. Novie Amelia C., Sp. A (K).

Ia menambahkan, hemofilia yang tidak segera diatasi juga bisa berisiko cacat pada anak. Jadi, sebaiknya untuk segera membawa anak ke dokter ahli hemato-onkologi anak yang khusus menangani kelainan darah dan keganasan pada anak.

Anak dengan hemofilia ini nantinya akan diterapi faktor VIII sebagai langkah pengobatan. Penyakit hemofilia belum bisa disembuhkan secara medis karena menyangkut kerusakan genetik dalam darah.

Jadi, pemberian terapi akan dilakukan secara rutin dalam jangka waktu lama. Dengan tujuan untuk mencegah terjadinya pendarahan pada anak. 

Apabila Mama menemui gejala-gejala hemofilia pada buah hati, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Tenang saja, Ma, pengobatan hemofilia di Indonesia sudah dapat dicover dengan BPJS. 

Baca juga:

The Latest