Pertolongan Pertama Mengatasi Anak Demam saat Berada di Rumah
Dijelaskan secara rinci oleh dr Triana Damayanti, SpA
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kenaikan suhu tubuh lebih dari seharusnya atau demam memang cukup sering terjadi pada anak. Penyebabnya pun beragam, tetapi paling sering karena infeksi dari virus atau bakteri.
Saat demam melanda, anak seringkali lebih rewel karena rasa tidak nyaman. Namun, Mama tidak perlu khawatir karena dapat mengatasinya sendiri di rumah. Dengan catatan, mengetahui cara penanganan demam yang tepat.
Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan mengenai penyebab dan cara mengatasi demam si Kecil berdasarkan keterangan dr. Triana Darmayanti Sp.A dari RS Jakarta dalam acara HUT IDAI melalui webinar pada Senin (8/6/2020) lalu.
1. Penyebab demam pada anak
Ada berbagai penyebab yang mendasari kondisi demam pada anak. Berikut penjelasan dr. Triana:
- Adanya kenaikan set point yang diatur oleh hipotalamus sehingga suhu tubuh meningkat,
- Ketidakseimbangan antara produksi panas dengan pengeluarannya,
- Demam merupakan respon tubuh terhadap rangsangan yang datang dari luar dan dalam misalnya pasca imunisasi dan menjelang tumbuh gigi, atau
- Penggunaan baju tebal saat udara panas.
Saat dirasa suhu tubuh anak meningkat, Mama perlu memastikannya dengan termometer. Untuk bayi di bawah 1 tahun, disarankan untuk menggunakan termometer anus agar lebih akurat.
"Bayi masih kecil sebaiknya jangan pakai termometer ketiak karena tangannya kan kecil jadi suhunya kurang akurat. Tapi, kalau untuk anak-anak usia di atas 1 tahun baru boleh pakai termometer ketiak atau termometer digital," tambahnya.
2. Patofisiologi demam pada anak
Lalu, sebenarnya apa sih Ma yang terjadi pada tubuh saat anak demam?
"Sebenarnya, kenaikan suhu tubuh karena infeksi (demam) itu bermanfaat. Saat demam, tubuh dapat melawan mikroorganisme serta mempercepat kenaikan aliran darah sehingga pasokan makanan dan proses oksigenisasi ke jaringan semakin lancar," jelas dr Triana Damayanti, SpA.
Ia menambahkan, jika suhu anak diketahui kurang dari 38,5 °C, aliran darah menuju jantung, otak, dan paru-paru semakin cepat sehingga anak merasa tidak nyaman dan terkadang ujung kaki atau tangannya terasa dingin.
"Jadi wajar kalo tubuh anak demam gitu ya, kok bagian ujung tangan atau kakinya dingin. Itu normal saja," katanya.
Sedangkan saat demam tinggi atau suhu tubuhnya di atas 40°C, metabolisme anak menjadi lebih cepat, jantung pun akan dipompa lebih kuat dan cepat.
"Frekuensi nafas anak pun biasanya akan lebih cepat saat demam tinggi. Proses penguapan juga semakin cepat sehingga tubuh rentan dehidrasi," tambahnya.
3. Cara mengatasi demam anak di rumah
Saat anak demam di rumah, ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasinya.
"Bisa menggunakan obat penurun panas agar merasa nyaman dan tidak rewel. Paling aman itu paracetamol karena tidak mengiritasi lambung, tetapi cara kerjanya cukup lambat dan tidak bertahan lama," kata dr Triana Damayanti, SpA.
Mama juga bisa menggunakan obat penurun panas lain, seperti ibuprofen.
Namun, dosisnya harus diperhatikan karena pada demam ringan dan demam tinggi berbeda. Kerja ibuprofen juga lebih cepat untuk menurunkan demam dan bisa bertahan hingga 8 jam, tetapi kurang disarankan untuk anak yang memiliki riwayat maag.
Selain memberikan obat penurun demam, anak juga disarankan untuk istirahat dan tidur cukup.
"Kenakan baju tipis agar tidak gerah dan sediakan ruangan yang sejuk agar anak terasa nyaman. Jadi, jangan mengenakan baju panjang kalau memang anak tidak merasa dingin atau merasa menggigil," ucapnya.
Jika Mama ingin melakukan kompres, pilihlah kompres hangat. Selain di bagian dahi, kompres hangat juga sebaiknya ditempelkan pada bagian lipatan tubuh, seperti lipat ketiak dan lipat selangkangan selama 10–15 menit.
4. Kapan anak dibawa ke dokter
Setelah melakukan tindakan mandiri di rumah saat anak demam, Mama juga perlu terus mengawasi dan mengetahui kapan waktu anak dibawa ke dokter agar mendapat perawatan tepat.
Ada beberapa kondisi demam yang mengharuskan Mama membawa si Kecil ke dokter.
"Jika demam terjadi pada bayi usia di bawah 3 bulan, bayi berusia 3–36 bulan dan terjadi lebih dari tiga hari atau terdapat gejala berbahaya, atau bayi berusia 3–36 bulan dengan demam tinggi di atas 39° C," jelas dr Triana Damayanti, SpA.
Selain itu, beberapa kondisi demam lain pada anak juga harus segera dibawa ke dokter dan tidak boleh ditunda, yaitu saat demam disertai kejang atau ruam, demam berlangsung lebih dari 7 hari, atau demam pada anak dengan riwayat penyakit kronik, seperti jantung, ginjal, lupus.
"Jika demam anak disertai dengan masalah lain, seperti tidak merespons atau tidak bergerak dan sulit dibangunkan, sulit bernafas, bibir, lidah, dan kuku tampak kebiruan, ada kekakuan pada leher. Itu juga perlu sesegera mungkin dibawa ke dokter karena takutnya demamnya bukan infeksi. Bisa saja demam karena penyakit lain," tambahnya.
Itulah penyebab dan cara mengatasi demam pada anak. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Cara Pencegahan Anak Terkena Demam Berdarah Dengue (DBD)
- Ruam Disertai Badan Panas pada Anak, Waspada Demam Scarlet
- Pertolongan Pertama Keracunan Makanan pada Anak Balita