Lingkar Kepala Balita Normal, Ini Ukuran dan Faktanya!
Kira-kira berapa ukuran yang normal? Simak ulasannya, yuk!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama bahwa perkembangan balita bukan hanya dilihat dari berat badannya saja? Mama juga perlu memperhatikan ukuran kepala balita.
Apabila ukuran kepala si Kecil tidak normal, maka itu bisa menjadi tanda gangguan kesehatan. Untuk itu, orangtua wajib memperhatikan berat badan sekaligus ukuran kepala balita.
Biasanya, pengukuran kepala dilakukan saat anak baru lahir sampai berumur 2 tahun. Nah, ukuran kepala balita perempuan dan ukuran kepala balita laki-laki yang normal tidak sama.
Berikut fakta serta penjelasan terkait ukuran kepala yang normal berdasarkan jenis kelamin serta umur.
Simak penjelasan Popmama.com berikut ini, ya.
1. Mengapa harus memperhatikan ukuran lingkar kepala?
Sejak bayi lahir, Mama harus mengukur ukuran lingkar kepala si Kecil secara berkala. Pengukuran ini biasanya sudah termasuk pemeriksaan rutin oleh dokter.
Selain memeriksa tinggi dan berat badan bayi, dokter akan mengecek ukuran kepalanya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai perkembangan bayi. Umumnya, perkembangan bayi juga dipengaruhi umurnya.
Di umur tertentu, tinggi badan, berat badan, dan ukuran kepala bayi harus sesuai dengan ukuran normal. Jika tidak, perkembangan bayi dapat disimpulkan sedang mengalami masalah atau gangguan.
Pemeriksaan ukuran kepala balita bertujuan untuk mendeteksi kelainan hidrosefalus atau mikrosefali sedini mungkin.
Hidrosefalus berarti ukuran kepala bayi yang lebih besar dari ukuran normal. Sementara itu, mikrosefali adalah ukuran kepala bayi yang lebih kecil dari ukuran normal.
2. Ukuran kepala bayi baru lahir
Ukuran kepala bayi dapat dikatakan normal bila ukuran kepalanya masuk rentang ukuran tertentu. Jadi, ukurannya bukan angka tepat, tapi angka rata-rata.
Umumnya, dokter mengukur kepala bayi berdasarkan bagan tertentu. Sehingga, dokter dapat menganalisis perkembangan bayi dari waktu ke waktu.
Nah, untuk bayi baru lahir, rata-rata ukuran lingkar kepalanya sekitar 34,2 cm. Kemudian, pada usia 1 bulan, tinggi bayi sekitar 36,9 cm.
Umumnya, kepala dan badan bayi laki-laki sedikit lebih besar dari badan dan kepala bayi perempuan.
Kendati demikian, selisih ukuran tidak banyak, biasanya kurang dari setengah inci atau sekitar 1 cm.
3. Ukuran lingkar kepala balita laki-laki dan balita perempuan
Rata-rata, ukuran lingkar kepala balita tidak bisa disamakan. Bahkan, ukuran kepala balita laki-laki dan balita perempuan berbeda. Namun, ukuran tersebut dapat dikatakan normal sesuai dengan rata-ratanya.
Ukuran kepala balita juga akan bertambah sesuai dengan tumbuh kembangnya. Jadi, seiring pertambahan umur, ukuran tersebut juga akan bertambah.
Berikut ukuran lingkar kepala balita laki-laki:
- Bayi usia 0 - 3 bulan memiliki ukuran lingkar kepala 34,5 - 40,5 cm. Lingkar kepala bayi termasuk tidak normal jika saat usia 3 bulan lingkar kepalanya kurang dari 39,5 cm atau lebih dari 42 cm.
- Bayi usia 3 - 6 bulan mempunyai ukuran lingkar kepala 40,5 - 43 cm. Jika lingkar kepala kurang dari 42 cm atau lebih dari 45 cm saat usia 6 bulan, bisa jadi bayi mengalami gangguan kesehatan.
- Sedangkan, bayi usia 6 - 12 bulan memiliki ukuran lingkar kepala 43 - 46 cm. Bila ukuran kepala bayi kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm saat usia 12 bulan, maka ukuran lingkar kepalanya tidak normal.
Berikut ukuran lingkar kepala balita perempuan:
- Bayi usia 0 - 3 bulan memiliki ukuran lingkar kepala 34 - 39,5 cm. Hati-hatilah bila pada bulan ketiga, ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dari 38 cm atau lebih besar dari 41 cm.
- Bayi usia 3–6 bulan mempunyai ukuran lingkar kepala 39,5 - 42 cm. Lingkar kepala bayi usia 6 bulan dapat dikatakan tidak normal bila kurang dari 41 cm atau lebih dari 43,5 cm.
- Kemudian, bayi usia 6 - 12 bulan memiliki ukuran kepala 42 - 45 cm. Lingkar kepala bayi dikatakan tidak normal jika lingkar kepalanya di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm saat usia 12 bulan.
4. Faktor yang memengaruhi ukuran lingkar kepala balita
Ukuran lingkar kepala balita dipengaruhi banyak faktor. Hal inilah yang membedakan perkembangan tiap bayi.
Tugas orangtua adalah memperhatikan faktor yang memengaruhi ukuran lingkar kepala si Kecil. Kemudian, berusahalah mendukung dan menjaga ukuran lingkar kepalanya agar tetap normal dan sehat.
Berikut faktor-faktor yang berpengaruh pada ukuran lingkar kepala balita:
- Nutrisi
Asupan nutrisi sangat berpengaruh pada perkembangan lingkar kepala bayi. Pastikan si Kecil mendapatkan asupan seperti kalori. Bila bayi sudah memasuki masa MPASI, berikan makanan bergizi seperti sayuran, kacang-kacangan, buah, ikan salmon, dan yogurt.
- Kesehatan ibu setelah melahirkan
Kondisi Mama yang sehat, baik secara fisik maupun mental sangat berdampak pada perkembangan bayi. Bila Mama sehat, maka ia pun bisa merawat bayi dengan baik. Sehingga, perkembangan si Kecil, termasuk perkembangan lingkar kepalanya tetap terjaga dan normal.
- Kondisi kesehatan selama kehamilan
Ternyata, kesehatan selama kehamilan juga berpengaruh pada perkembangan kepala bayi. Sebaiknya, sejak hamil, Mama mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, terapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga rutin.
- Faktor keturunan
Faktor genetik turut memengaruhi lingkar kepala balita. Jadi, kondisi fisik orangtua seperti postur tubuh berpengaruh pada kondisi fisik bayi. Biasanya, bayi akan tumbuh tak jauh beda dengan kondisi fisik orantuanya.
- Kondisi kesehatan bayi
Akibat gangguan kesehatan lain, ukuran lingkar kepala bayi pun dapat berpengaruh. Misalnya, anak mengalami kurang gizi, maka tumbuh kembangnya pun dapat terganggu.
5. Tanda ukuran lingkar kepala balita kurang normal
Apabila Mama mendapati dua fenomena ini, maka segera bawa si Kecil ke dokter. Sehingga, ia bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
- Bila ukuran lingkar kepalanya lebih kecil dari rata-rata, maka bisa jadi tanda otaknya berhenti berkembang. Anak kemungkinan menderita mikrosefali.
- Sebaliknya, jika ukuran lingkar kepala bayi lebih besar dari rata-rata, maka kemungkinan ia menderita hidrosefalus. Kondisi ini disebabkan penumpukan cairan di dalam dan sekitar otak. Sehingga, tekanan di kepala bayi meningkat. Penyebab lainnya adalah tumor atau faktor genetik.
Itulah fakta tentang ukuran lingkar kepala balita.
Jangan lupa selalu rutin lakukan pemeriksaan pada si Kecil, ya. Sehingga, Mama tahu perkembangan bayi, mulai dari berat badan sampai ukuran lingkar kepalanya.
Baca Juga:
- 5 Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus, Mudah Dilakukan
- 8 Ciri-Ciri Bronkitis pada Anak yang Harus Diwaspadai, Apa Saja?
- 7 Minyak Kemiri untuk Bayi. Bikin Rambut Lebat, Hitam, dan Kuat