Mengatasi Keterpisahan Anak dari Keluarga, Jangan Diabaikan!
Ancaman serius bagi masa depan anak-anak Indonesia!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keterpisahan anak dari keluarga telah menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan bagi masa depan anak-anak Indonesia.
Untuk memahami akar permasalahan ini, SOS Children's Villages Indonesia melakukan penelitian yang mendalam untuk menggali faktor-faktor penyebab terpisahnya anak-anak dari orang tua mereka.
Penelitian ini melibatkan berbagai pihak, termasuk peneliti internasional Dr. Chrissie Gale dan peneliti nasional Andhita Nurul Khasanah S.Psi., M.Psi., serta menggunakan metode pengumpulan data di lapangan pada November 2023.
Kira-kira bagaimana hasil penelitiannya? Berikut Popmama telah merangkum mengatasi keterpisahan anak dari keluarga.
1. Faktor penyebab keterpisahan anak dengan keluarga
Peluncuran hasil studi "Key Drivers Contributing to Child-Parents Separation in Indonesia" yang diselenggarakan pada 17 Desember 2024, di Menara Bappenas, mengungkapkan dua faktor utama yang menyebabkan anak-anak terpisah dari keluarga mereka.
- Faktor pertama yang menyebabkan keterpisahan anak dari keluarga adalah kondisi lingkungan keluarga yang kurang mendukung.
- Faktor kedua adalah ketidakefektifan sistem perlindungan anak yang masih perlu ditingkatkan.
2. Pendekatan menyeluruh untuk melindungi anak
Melindungi anak-anak secara optimal memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pencegahan kekerasan, peningkatan kesejahteraan anak, serta dukungan terhadap pengasuhan yang berkualitas adalah langkah-langkah penting yang harus diambil.
Selain itu, inklusi anak-anak dengan disabilitas dalam semua aspek kehidupan dan akses pendidikan yang adil juga sangat krusial.
Upaya ini juga mencakup perubahan norma sosial yang merugikan anak serta penguatan sistem perlindungan anak yang lebih efektif.
3. Pentingnya penguatan sistem perlindungan anak
Penelitian ini menyoroti pentingnya penguatan kapasitas tenaga profesional dan sistem manajemen data yang baik dalam perlindungan anak.
Sebuah sistem yang lebih solid akan membantu memastikan bahwa anak-anak terlindungi dari kekerasan, eksploitasi, dan penelantaran.
Partisipasi aktif anak dalam pengambilan keputusan yang menyangkut mereka juga menjadi bagian yang tidak kalah penting, karena setiap anak memiliki hak untuk ikut serta dalam menentukan masa depannya.
4. Tempat terbaik bagi anak adalah bersama keluarga
Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children's Villages Indonesia, mengungkapkan bahwa tempat terbaik bagi anak adalah bersama keluarga.
Melalui penelitian ini, mereka berharap dapat memberikan rekomendasi yang efektif untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif keterpisahan anak dari keluarga mereka.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menginspirasi program intervensi lebih lanjut yang berdampak positif tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
5. Dukungan dari pemerintah dan Komisi Perlindungan Anak
Penelitian ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian PPN/Bappenas, yang menyatakan bahwa rekomendasi dari studi ini sejalan dengan arah kebijakan dalam RPJMN 2025-2029 yang bertujuan meningkatkan perlindungan anak.
Ibu RR Rita Erawati, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga Bappenas, menekankan pentingnya penguatan sistem perlindungan anak untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak.
Dr. Jasra Putra, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), juga memberikan tanggapan positif terhadap hasil penelitian ini.
Menurutnya, penelitian ini sangat penting untuk mengevaluasi sejauh mana kebijakan yang ada telah efektif dalam memastikan anak-anak tetap tumbuh bersama keluarga mereka.
Ia mengajak semua pihak untuk mendukung praktik-praktik baik seperti yang dilakukan SOS Children’s Villages.
6. Langkah terpadu untuk mengatasi keterpisahan anak
Keterpisahan anak dari orang tua memiliki dampak jangka panjang yang serius pada kehidupan anak-anak.
Oleh karena itu, penelitian ini menegaskan bahwa upaya untuk mengatasi masalah ini harus melibatkan langkah-langkah yang terintegrasi.
Mulai dari penguatan program perlindungan anak, peningkatan akses layanan sosial, hingga kampanye sosialisasi yang menekankan pentingnya keluarga, semuanya harus menjadi fokus utama.
SOS Children's Villages Indonesia berharap studi ini dapat menjadi rujukan bagi pembuat kebijakan, praktisi, dan masyarakat dalam upaya melindungi hak-hak anak dan memperkuat ketangguhan keluarga di Indonesia.
Itulah mengatasi keterpisahan anak dari keluarga. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- 7 Foto Kedekatan Nana Mirdad dan Bayi yang Pernah Ditemukannya
- Ciri-Ciri Bayi Kurus tapi Sehat, Penting Mama Ketahui
- Belajar Jadi News Anchor Saat Company Visit di Kantor IDN? Asik Bange