Cotrimoxazole: Dosis, Manfaat, dan Efek Samping
Cotrimoxazole sudah mulai bisa dikonsumsi anak usia 2 tahun, ini takaran dan informasi manfaatnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bakteri termasuk kelompok mikroorganisme yang mempunyai sel satu dan tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini dapat ditemukan di udara, tanah, air, bahkan ada di dalam tubuh manusia. Tak melulu bakteri memiliki dampak negatif.
Ada juga golongan bakteri yang berakibat positif, seperti bakteri Escherichia coli atau E.coli yang terdapat di bagian usus manusia. E.coli ini berfungsi guna mencegah pertumbuhan bakteri jahat. Selain itu, bakteri E.coli juga berperan membantu proses pencernaan berupa pembusukan sisa-sisa makanan di dalam usus besar.
Namun, Mama dan Papa harus tetap waspada dan tetap memperhatikan kebersihan si Kecil. Banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri, antara lai diare, disentri, difteri, tipes, tetanus, tuberkulosis, pneumonia, dan sebagainya.
Nah, berkat kemutakhiran teknologi mempermudah pekerjaan para ahli kesehatan menciptakan antibiotik guna mengatasi penyakit-penyakit tersebut. Salah satu obat antibiotik adalah contrimoxazole.
Popmama.commemberikan ulasan terkait dosis cotrimoxazole anak beserta efek samping dan manfaat penggunaannya. Yuk simak informasi lengkap di bawah ini ya!
Manfaat Penggunaan Cotrimoxazole
Cotrimoxazole termasuk golongan antibiotik, artinya obat jenis ini berfungsi untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Dikutip dari Medline Plus dan Healthnavigator, obat yang juga disebut Trisul atau Deprim ini digunakan untuk mengatasi infeksi kandung kemih, infeksi kulit, pneumonia (infeksi paru-paru), bronkitis (saluran yang menuju ke paru-paru), telinga, dan usus.
Cotrimoxazole terdiri dari dua jenis antibiotik, yakni trimetoprim dan sulfametoksazol. Obat ini secara khusus diresepkan untuk orang atau anak yang memiliki masalah sistem kekebalan tubuh. Sebagai golongan antibiotik maka Cotrimoxazole bekerja dengan cara membunuh guna menghentikan pertumbuhan bakteri jahat di dalam tubuh manusia.
Sebagai antibiotik kombinasi, obat ini cocok untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Sedangkan sangat tidak cocok dan dihindari bagi anak Mama yang alergi sulfonamida.
Ketepatan Konsumsi Dosis Cotrimoxazole yang Sesuai Anjuran
Cotrimoxazole tersedia dalam bentuk tablet dan cair yang dikonsumsi melalui mulut. Secara general, antibiotik ini diminum sebanyak dua sampai empat kali sehari tergantung seberapa parah kondisi infeksi yang diderita pasien. Selain berdasarkan parah atau tidaknya infeksi, takaran pemberian obat juga bergantung dari tujuan penggunaan obat, yakni sebagai bentuk perawatan atau bentuk pencegahan sebuah infeksi.
Oleh karena itu, sebelum memberikan kepada si Kecil Mama dan Papa perlu meminta resep dokter guna menentukan takaran obat dengan tepat. Biasanya dokter akan memberikan cotrimoxazole cair kepada kalangan anak-anak. Dosisnya akan mengikuti usia dan berat badan anak.
Dilansir dari Health Navigator, biasanya diberikan 2 kali sehari yang mesti dikonsumsi selama 5-7 hari. Sememtara untuk infeksi saluran kemih hanya 1-3 hari saja. Cotrimoxazole diperbolehkan untuk anak mulai umur enam minggu. Berikut takaran lengkapnya:
- 6 minggu – 6 bulan: 120 mg, sebanyak dua kali sehari.
- 6 bulan – 6 tahun: 240 mg, sebanyak dua kali sehari.
- 6 – 12 tahun: 480 mg, sebanyak dua kali sehari.
- Anak diatas 12 tahun: 960 mg, sebanyak dua kali sehari
Usahakan untuk mengonsumsi cotrimoxazole secara teratur dan jangan sampai telat atau lupa minum antibiotik ini. Apabila terlanjur terlewat jadwal maka segera meminum obatnya. Namun, jika sudah memasuki waktu minum obat selanjutnya maka ikuti sesuai yang sudah ada. Tak perlu menggandakan dosis obat di waktu berikutnya. Obat ini dianjurkan diminum setelah makan.
Efek Samping Cotrimoxazole sebagai Antibiotik
Setiap obat mempunyai potensi menimbulkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya. Dampak ini kemungkinan akan timbul karena anak mengalami alergi terhadap suatu bahan obat-obatan atau pemberian dosis yang tidak sesuai. Efek samping yang paling umum, seperti mual, muntah, diare, dan kehilangan nafsu makan.
Tak hanya itu, melansir Medline Plus berikut dampak negatif yang akan dirasakan oleh si Kecil.
- Ruam
- Gatal
- Sakit tenggorokan
- Demam atau menggigil
- Diare parah yang terdapat darah pada tinja dan disertai kram pada perut.
- Sesak napas
- Batuk
- Memar atau pendarahan yang tidak biasa
- Bagian mata dan kulit yang menguning
- Terjadi perubahan warna kulit menjadi kemerahan hingga keunguan
- Nyeri sendi atau otot
Apabila anak mengeluhkan atau Mama menyadari tanda-tanda tersebut sebaiknya segera hubungi dokter. Jangan sampai berpikiran bahwa semuanya akan membaik seiring berjalannya waktu. Seyogyanya selalu berkonsultasi kepada dokter mengenai kondisi kesehatan si Kecil, khususnya jika sedang dalam masa perawatan atau penyembuhan.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi Cotrimoxazole
Sebelum memilih cotrimoxazole sebagai obat antibiotik, ada baiknya Mama mengidentifikasi terlebih dahulu guna memastikan cotrimoxazole adalah pilihan terbaik. Dikutip dari Patient, ada beberapa jenis golongan yang seyogyanya menghindari supaya tidak mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Ibu hamil atau sedang dalam masa menyusui bayi.
- Penderita kelainan kerja hati atau ginjal.
- Penderita asma.
- Penderita kelainan darah atau porfiria.
- Penderita defisiensi enzim (Defisiensi G6PD).
- Seseorang maupun anak yang mempunyai kadar asam folat dan vitamin yang rendah.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk obat herbal.
- Seseorang atau anak yang memiliki alergi obat, khususnya terhadap antibiotik sulfonamida.
Merek Dagang Cotrimoxazole yang Tersedia di Pasar Indonesia
Merek dagang cotrimoxazole yang beredar di pasaran, antara lain:
- Bactrim ® (mengandung Sulfamethoxazole, Trimethoprim)
- Bactrim ® DS (mengandung Sulfamethoxazole, Trimethoprim)
- Septra ® (mengandung Sulfamethoxazole, Trimethoprim)
- Septra ® DS (mengandung Sulfamethoxazole, Trimethoprim)
- Septra ® Suspension (mengandung Sulfamethoxazole, Trimethoprim)
- Sulfatrim ® Suspension (mengandung Sulfamethoxazole, Trimethoprim)
Demikian paparan informasi seputar Cotrimoxazole: dosis, manfaat, dan efek samping yang seyogyanya Mama dan Papa ketahui. Tujuannya agar tak salah memberikan obat kepada si Kecil. Tindakan ini jelas akan menimbulkan dampak negatif yang cukup parah terhadap kesehatan anak-anak.
Baca Juga:
- Antibiotik untuk Anak, Bagaimana Aturan Pakai yang Aman?
- Kapan Saatnya Anak Butuh Minum Antibiotik?
- Amoxicillin: Dosis, Manfaat dan Efek Samping