Dampak Stunting Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada si Kecil
Efek stunting cukup merugikan sampai anak beranjak dewasa, berikut dampaknya yang mesti Mama tahu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stunting merupakan sebuah istilah yang merujuk pada masalah kesehatan pada anak-anak. Khususnya bagi si Kecil yang masih berusia di bawah lima tahun (balita).
Dikutip dari World Health Organization, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita dimana tinggi badan mereka lebih pendek dari rata-rata anak-anak seusianya. Melansir Tanoto Foundation, penyebab utama stunting antara lain gizi buruk pada ibu hamil, bayi dan balita.
Artinya, stunting dapat disebut juga sebagai bentuk malnutrisi pada anak. Di Indonesia, angka stunting pada anak cukup mengkhawatirkan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting.
Efek dari anak kerdil bukan sekadar pada tinggi saja. Namun, berpengaruh juga terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Berikut Popmama.com mengulas dampak stunting pada anak, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
Yuk simak uraiannya!
Dampak Jangka Pendek Stunting pada Anak
Dikutip dari The Power of Nutrition, ada beberapa efek jangka pendek yang timbul akibat stunting, antara lain:
- Perkembangan otak terganggu
- Rendahnya nilai Intelligence Quotients (IQ) anak, yaitu 5-10 poin lebih rendah dari anak normal
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Terhambatnya perkembangan kemampuan motorik dan kognitif pada anak
- Anak mengalami kesulitan dalam mengungkapkan bahasa (masalah verbal pada si Kecil)
- Peningkatan biaya kesehatan akibat si Kecil mudah terserang penyakit.
Dampak Jangka Panjang Stunting terhadap si Kecil
Malnutrisi yang jadi penyebab primer stunting tak hanya berpengaruh buruk terhadap kesehatan anak saja. kurangnya pemenuhan nutrisi juga menghambat perkembangan si Kecil di masa depan. Dampak stunting jangka panjang pada anak, meliputi:
- Postur tubuh tidak optimal saat beranjang dewasa atau lebih kerdil dari orang-orang pada umumnya
- Menurunkan konsentrasi dan kesulitan memahami materi pembelajaran yang berpengaruh terhadap prestasi belajar anak
- Produktivitas dan kapasitas kerja rendah
- Tingginya potensi anak mengidap obesitas dan kanker
Penyebab Stunting pada Anak, Nutrisi Selama Kehamilan sangat Berpengaruh
Stunting sangat ditentukan dari 1000 hari pertama seorang anak, yaitu sejak terjadi pembuahan sampai si Kecil berusia dua tahun. Artinya, memang gizi Mama selama hamil sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Mengutip Our World in Data, kondisi ini kerap diperparah dengan kesehatan ibu hamil yang kurang baik. Jadi, saat Mama mengandung terpapar penyakit lain. Misalnya Mama mengalami penyakit diare berulang sehingga kemampuan mempertahankan nutrisi untuk disalurkan ke janin sangat berpengaruh.
Di samping itu, ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan anak Mama gagal tumbuh secara optimal. Berikut penyebab lainnya:
- Anak mengalami berat bayi lahir rendah atau bblr,
- Kurang bersihnya lingkungan sekitar anak sehingga si Kecil mudah terkontaminasi bakteri,
- Anak melewati tahapan imunisasi yang menyebabkan alami infeksi berulang,
- Anak tidak memperoleh Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif akibatnya terjadi malnutrisi.
Upaya Mencegah yang Bisa Mama Lakukan supaya Anak Tidak Mengalami Stunting
Meninjau banyaknya masalah yang timbul sebagai imbas anak stunting seyogyanya jadi concern para orangtua. Mulai dari gangguan pertumbuhan fisik, gangguan perkembangan otak, hingga gangguan kecerdasan si Kecil.
Indonesia menempati posisi ke-5 sebagai negara dengan tingkat penderita stunting terbanyak di dunia. Tak perlu khawatir berlebihan ya, Ma, Pa. Para orangtua dapat melakukan langkah-langkah pencegahan guna meminimalkan potensi anak mengalami stunting. Berikut caranya:
- Dukungan untuk Mama menjalani proses mengASIhi secara eksklusif, minimal selama 6 bulan
- Memastikan nutrisi terpenuhi secara optimal selama masa kehamilan dan 1000 hari pertama si Kecil
- Menerapkan pola hidup bersih serta selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
- Memonitor perkembangan anak
- Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang sehat dan bergizi
Demikian uraian mengenai dampak stunting pada anak. Pemenuhan nutrisi anak selama 1000 hari pertama mutlak jadi tanggung jawab orangtua. Jadi, maksimalkan pemberian makanan bergizi selama masa tersebut agar anak tumbuh secara maksimal.
Baca Juga:
- Cegah Stunting Sejak Dini, Peran Rumah Sakit dan Orangtua Dibutuhkan
- Cegah Stunting, Ini 6 Resep MPASI Berbahan Dasar Ikan Tongkol
- Inilah 5 Faktor Penyebab Stunting pada Anak Balita