Mengajarkan Sopan Santun pada Anak Sejak Dini dengan 5 Cara Ini
Mulailah dari diri sendiri agar si Kecil menirunya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sopan santun merupakan suatu sikap yang harus anak miliki sejak dini. Sebab pendidikan dalam keluarga yang paling utama adalah mengajarkan anaknya sopan santun.
Saat anak masih berusia 5 tahun ke bawah, maka mulailah untuk menunjukkan bagaimana bersikap sopan santun.
Sementara mendidik anak agar sopan santun bisa Mama mulai dari 5 cara tepat ini. Langsung cek rangkuman dari Popmama.com, yuk!
1. Biasakan berbicara lemah lembut
Untuk mengajarkan anak bersikap sopan santun, salah satunya ialah tidak membiasakan diri berbicara dengan nada besar atau berteriak-teriak meski di dalam rumah.
Sebab anak-anak akan mengikuti kebiasaan ini, Ma. Jika ia sering mendengar lingkungan sekitarnya tidak bertutur kata baik, kemungkinan mereka tidak akan bersikap sopan santun kepada siapa saja.
Berbicara dengan anak harus mendekat dan bukan berteriak, libatkan mereka dalam percakapan dengan suara lemah lembut.
Misalnya saja saat berbicara kepada orangtua atau kakaknya, dalam menyampaikan sesuatu ajarkan mereka bersikap sopan santun dengan gaya berbicara lebih tenang, memiliki intonasi dan kata-kata yang hormat atau pantas.
2. Mulailah mencontohkannya kepada anak di lingkungan rumah
Anak-anak yang punya sikap sopan santun, yakni dibesarkan oleh lingkungan yang memberikan mereka kesopanan.
Khususnya anak usia 2 hingga 4 tahun, pada fase tersebut mereka cenderung meniru orang sekitarnya.
Apabila orangtua ingin melihat anaknya bersikap sopan santun tapi Mama sendiri tidak bersikap demikian, maka jangan harap si Kecil akan menjadi yang seperti Mama inginkan.
Sebab pendidikan yang paling efektif adalah memberikan contoh dan teladan yang diterapkan di rumah.
Jadi tanamkan sejak sedini mungkin sebuah sikap sopan santun yang dimulai dari orangtua lakukan di rumah. Dari situ mereka pun akan meniru kebiasaan baik tersebut.
3. Memanggil nama dengan panggilan yang santun
Bagaimana mengajarkan anak sopan santun dan hormat kepada orangtua?
Ya. Sering kali di sekitar kita melihat anak-anak bertingkah tidak biasa apabila di depan banyak orang, seperti berkata tidak pantas atau memanggil Kakaknya dengan sebutan nama.
Ayo, ajarkan anak-anak untuk selalu tersenyum, menatap mata, memberi salam dan memanggil orang yang lebih tua dengan menyebutkan panggilan khusus.
Cobalah membiasakan memanggil nama ketika berinteraksi dengan cara yang hangat dan sopan. Usahakan agar selalu menyebut orang yang lebih tua dengan panggilan "Kakak", "Tante", "Om" dan lain sebagainya.
Beritahu kepada mereka bahwa sikap sopan santun akan membantunya menjalin hubungan dengan orang lain.
4. Membiasakan menggunakan 3 kata ajaib
Agar anak tumbuh kembang mejadi pribadi yang lebih baik, orangtua pun harus sabar dalam mengajarkan kebaikan.
Nah, untuk anak memiliki sikap sopan santun maka biasakan mereka untuk menggunakan 3 kata ajaib seperti "maaf", “tolong” dan "terima kasih" secara konsisten.
Jika Mama melakukan kesalahan pada anak, segera ucapkan kata "maaf" kepadanya. Tujuannya agar ia meniru perbuatan baik tersebut.
Jangan lupa gunakan kata “terima kasih” jika anak melakukan sesuatu.
Biasakan anak mengatakan "tolong" pada siapa pun ketika mereka membutuhkan bantuan.
Apabila anak balita terbiasa mengatakan 3 kata ini, ia pun akan lebih mudah bersosialisasi dan sopan santun.
Tidak sulit bukan, tapi itu sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian sang buah hati.
5. Mengoreksi dan memberikan pujian untuk anak
Jika anak bersikap tidak meyenangkan maka jangan pernah bosan untuk mengingatkannya dan mengajarkan kebaikan dengan penuh kesabaran.
Ketika anak salah, usahakan menggunakan intonasi yang lemah lembut, tetap menjaga kontak mata dan letakkan tangan di bahunya sambil menasihati. Gestur yang seperti ini adalah sebuah sikap megoreksi atas dasar kepedulian Mama terhadapnya.
Tapi apabila anak bersikap baik dan sopan, segeralah memberikan pujian yang sewajarnya. Yaitu pujian yang bersifat untuk mempertegas perilaku baiknya.
Ma, pengajaran sopan santun dan hormat harus dilakukan secara konsisten ya. Tetap bijakasana dan bersyukur dalam mengajarkan sang buah hati pada hal-hal kebaikan.