5 Solusi Atasi Anak yang Lebih Dekat dengan Pengasuh
Si Suster pulang kampung dan Mama kelabakan. Wah...
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Zaman sekarang, kehadiran pengasuh anak menjadi semakin dibutuhkan. Bahkan memiliki anak seakan sudah satu paket dengan seorang pengasuh.
Tapi sayangnya selama si Kecil diasuh oleh orang lain kerap kali Mama merasa cemburu saat mereka terlalu dekat dan lebih sayang dengan pengasuhnya. Bahkan, saat sang Pengasuh pulang, si Kecil menjadi sulit diatur, bahkan Mama tidak tahu harus melakukan apa untuk mengasuhnya.
Oleh karena itu Mama perlu mengetahui batasan-batasan dalam pengasuhan agar anak tidak terlalu dekat dengan pengasuhnya. Memiliki pola asuh yang tepat dari orangtua, proses tumbuh kembang si Kecil pun akan berjalan optimal.
Berikut ini ada 5 solusi hadapi anak yang lebih dekat dengan pengasuhnya. Langsung simak ulasan dari Popmama.com, yuk!
1. Hilangkan rasa cemas yang berlebihan
Pernahkah Mama mengalami perasaan cemburu ketika anak sakit ia malah datang ke pengasuhnya?
Perasaan tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab memang selama ini mereka merasa lebih diperhatikan oleh pengasuhnya. Lalu bagaimana Mama bisa menghentikan perasaan cemas dan takut kalau anak akan menjadi lebih sayang dengan pengasuh dibanding Mama?
Solusinya adalah Mama harus percaya, bahwa hanya Mama yang terbaik untuk sang buah hati. Lepaskan rasa cemas berlebih dan yakin pada diri sendiri kalau Mama lah yang paling baik dalam mencintai si Kecil.
Ciptakan perasaan lapang dan menyenangkan agar anak menikmati waktu bersama Mama maupun pengasuhnya.
2. Ingat, Mamalah yang jadi orangtuanya
Solusi kedua yang perlu Mama lakukan adalah mencegah pengasuh untuk memberikan banyak kebebasan pada sang anak, terutama yang tidak sesuai dengan pemikiran Mama.
Biasanya situasi ini bisa sangat menyakitkan, sehingga Mama merasa terancam dan khawatir tentang kemampuannya untuk menjadi orangtua bagi si Kecil.
Padahal penting untuk diingat, Mamalah yang menjadi orangtuanya. Jangan biarkan pengasuh membuat keputusan dalam pola asuh anak.
Saat anak menanyakan terkait boleh atau tidaknya melakukan sesuatu, buatlah mereka menyadari bahwa aturan tersebut harus dari instruksi orangtuanya.
3. Mengerti kebutuhan anak
Sebagai orangtua pasti merasa senang saat anak selalu merasa butuh pada Mama.
Tapi bagaimana kalau Mama merasa kecewa ketika anak menangis malah meminta bersama pengasuhnya dan menolak digendong oleh Mama?
Solusinya baik Mama maupun Papa yakni perlu membangun kedekatan dengan anak untuk mengembangkan hubungan yang lebih kuat.
Ketika anak menangis karena alasan tertentu, cobalah mencari tahu kenapa mereka menangis dan mengerti apa yang dibutuhkannya. Berilah perhatian dan kenyamanan untuk sang buah hati.
4. Membuat quality time bersama anak
Cara untuk memulai kedekatan dengan anak agar tak selalu bersama pengasuh yakni bermain bersama anak.
Penting bagi anak untuk membangun kedekatan dengan orangtuanya. Sebab saat anak membangun rutinitas bersama pengasuhnya maka ia pun tidak ingin menyertakan kehadiran Mama.
Oleh karenanya buatlah quality time bersama anak dalam membangun rutinitas baru hanya untuk Mama dan anak ,seperti mengajaknya pergi ke taman atau membacakan dongeng.
5. Senyum dan sentuhan untuk menunjukkan rasa sayang
Ingat, jangan membuat pengasuh memberikan hak dasar anak terkait perhatian dan kasih sayang.
Hal ini dapat dicegah dengan kembali memberikan ekspresi cinta kepada anak, seringlah memeluk dan mencium si Kecil sebelum tidur. Di mana anak membutuhkan perhatian ini dari orangtuanya.
Apalagi saat anak tersenyum, maka balaslah dengan senyumannya. Usahakan agar selalu melakukan kontak mata ketika berbicara. Pelukan maupun ciuman bisa memicu pelepasan hormon oksitoksin dan menurunkan efek hormon stres.
Terkadang kedekatan anak dengan pengasuhnya memang tidak terhindarkan, yang bisa Mama lakukan ialah memaksimalkan waktu bersama anak. Buatlah mereka senyaman mungkin di dekat Mama maupun Papa.
Baca juga: Tips Cerdas Memilih Pengasuh Bayi