Bisa Mematikan, ini Bahaya Asap Kebakaran Hutan bagi Anak 1 Tahun
Asap kebakaran hutan sangat berbahaya bagi anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kualitas udara di Kalimantan, Riau, dan Sumatera kini berada dalam kategori tidak sehat bahkan berbahaya. Kualitas udara ini menurun akibat kebakaran hutan berkepanjangan yang terjadi di wilayah tersebut.
Sampai hari Senin, 16 September 2019, kondisi ini bahkan belum membaik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih ada lebih dari 1.000 titik panas yang tersebar di Kalimantan, Riau, dan Sumatera.
Melihat kondisi tersebut, sebaiknya Mama yang tinggal di daerah terdampak membatasi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker sebagai perlindungan. Asap kebakaran hutan lebih berbahaya dibandingkan asap biasa lho, Ma. Ia mengandung zat beracun yang berasal dari pohon, bangunan, kendaraan, dan benda-benda lainnya yang ikut terbakar.
Yang paling penting, berikan perlindungan tambahan bagi anak. Pasalnya, asap kebakaran hutan lebih berbahaya bagi mereka, bahkan bisa mematikan.
Berikut bahaya asap kebakaran hutan bagi anak 1 tahun:
1. Resiko gangguan pernapasan hingga ISPA
Sama seperti pada orang dewasa, anak beresiko mengalami gangguan pernapasan jika terlalu banyak menghirup asap kebakaran hutan.
Gangguan yang akan langsung terasa adalah sesak napas, batuk, gatal di tenggorokan dan bertambahnya cairan pada hidung.
Sedangkan pada jangka panjang, anak bisa mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Infeksi ini menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan. Anak akan merasa sesak, batuk, dan pilek yang disertai demam.
Umumnya, ISPA bisa sembuh dengan obat-obatan umum. Namun, jika anak mengalami bengek (napas berbunyi), kesulitan bernapas hingga muntah-muntah, segera bawa anak ke dokter. ISPA yang terlambat ditangani bisa menimbulkan gagal napas.
2. Resiko pneumonia atau paru-paru basah
Selain infeksi pada saluran pernapasan (ISPA), asap kebakaran hutan bisa menyebabkan pneumonia pada anak.
Pneumonia atau paru-paru basah adalah infeksi yang terjadi pada paru-paru. Infeksi ini membuat kantung udara di dalam paru-paru mengalami peradangan dan membengkak. Akibatnya, cairan akan berkumpul di dalam paru-paru.
Mama harus waspada jika anak menunjukan gejala pneumonia. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2015, penyakit ini membuat 16% balita di dunia mengalami kematian.
3. Iritasi mata akibat abu yang tertiup angin
Tidak hanya mengganggu pernapasan, asap kebakaran hutan juga dapat mengganggu kesehatan mata anak. Anak bisa mengalami iritasi mata akibat partikel abu yang tertiup angin menempel di mata. Iritasi ini bervariasi, mulai dari yang ringan hingga parah.
Untuk iritasi ringan, Mama bisa memberikan pertolongan pertama dengan meneteskan obat tetes mata khusus anak. Namun, jika iritasi tidak berkurang bahkan penglihatan anak mulai kabur, segera pergi ke dokter mata.
4. Hipoksia akibat kekurangan oksigen
Pada usia satu tahun paru-paru anak masih dalam perkembangan. Otomatis, saluran pernapasan mereka belum selebar saluran orang dewasa. Ini juga yang menjadi alasan mengapa asap kebakaran hutan lebih berbahaya bagi mereka.
Jika menghirup asap kebakaran hutan dalam waktu lama, saluran pernapasan anak akan semakin menyempit dan berisiko menimbulkan hipoksia.
Hipoksia sendiri adalah kondisi ketika sel dan jaringan tubuh tidak bisa berfungsi normal akibat kekurangan pasokan oksigen. Beberapa gejala yang akan dirasakan adalah napas pendek, batuk, dan kulit berubah kebiruan. Anak juga mungkin merasa lemas, lesu, tidak fokus, serta gelisah.
Segera bawa anak ke dokter apabila Mama menemukan gejala-gejala tersebut. Hipoksia adalah kondisi serius. Jika terlambat ditangani, anak mungkin akan mengalami kerusakan sel, jaringan, organ, hingga kematian.
5. Meningkatkan risiko penyakit pada jangka panjang
Tidak hanya dampak jangka pendek, asap kebakaran hutan juga akan memberikan dampak jangka panjang, bahkan setelah asapnya menghilang. Hal ini karena zat beracun yang terdapat pada asap sudah mengendap di dalam tubuh anak.
Resiko sakit ginjal dan diabetes pada anak akan meningkat. Selain itu, anak mungkin akan mengalami masalah kesuburan dan tekanan darah yang tidak stabil. Asap kebakaran hutan bahkan meningkatkan risiko alzheimer lho, Ma.
Itulah dampak asap kebakaran hutan bagi anak berusia satu tahun. Yuk, berdoa agar kebakaran hutan di Kalimantan, Riau, dan Sumatera segera padam, Ma. Mama juga bisa ikut memberikan bantuan pada mereka yang tinggal di daerah terdampak. Uluran tangan Mama tentunya sangat berarti bagi mereka.
Baca juga:
- 5 Dampak Buruk Paparan Udara yang Terkontaminasi Asap Kebakaran Hutan
- Ini Bahayanya Jika Calon Mama Terlalu Banyak Hirup Asap Rokok
- Bahaya! Cepat Jauhkan si Kecil dari Asap Rokok