Hati-Hati, Mitos Kesehatan Anak Ini Harus Berhenti Dipercaya
Beberapa mitos dapat membahayakan anak lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak yang tertidur lesu dan kesakitan adalah pemandangan yang akan membuat semua orangtua sedih. Makanya, tidak heran jika orangtua rela melakukan hal apapun agar anaknya tetap sehat ataupun sembuh dari sakit.
Tidak hanya dengan ilmu kedokteran, beberapa orangtua juga masih mengikuti mitos-mitos kesehatan yang dipercaya dapat menyembuhkan anak.
Sayangnya, tidak semua mitos kesehatan yang beredar di masyarakat itu benar lho, Ma. Bahkan, beberapa mitos bisa menimbulkan efek yang berbahaya bagi anak.
Agar anak terhindar dari risiko yang dapat terjadi, yuk simak mitos kesehatan anak yang harus berhenti dipercaya yang telah Popmama.com rangkum berikut ini
1. Demam adalah salah satu gejala tumbuh gigi
Memasuki usia enam bulan, anak akan mengalami pertumbuhan gigi pertamanya.
Biasanya, anak akan lebih rewel karena rasa tidak nyaman yang ia rasakan. Bahkan, beberapa anak juga dapat mengalami demam saat proses itu terjadi.
Namun, tidak semua demam yang anak alami menandakan ia sedang tumbuh gigi lho, Ma. Umumnya, demam yang diakibatkan oleh tumbuh gigi tidak akan lebih dari 38 derajat Celcius.
Oleh karena itu, jika demam anak terus meninggi ataupun disertai gejala lain, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat ya.
2. Kompres dingin untuk menurunkan demam
Saat anak mengalami demam, beberapa orangtua akan mengompres kening anak dengan air dingin agar panas tubuh segera turun. Sayangnya, praktek ini kurang tepat. Bukan menurunkan panas, kompres dingin justru berisiko meningkatkan suhu tubuh anak.
Cara kompres yang benar saat anak mengalami demam adalah dengan menggunakan air hangat. Kompres hangat tersebut akan memicu keringat sehingga panas tubuh lebih cepat keluar. Kompres hangat juga akan membuat anak merasa lebih nyaman.
3. Minum kopi untuk meredakan kejang
Kejang adalah salah satu kondisi yang dapat terjadi ketika anak mengalami demam tinggi. Melihat anak kejang tentu mengerikan dan membuat Mama panik.
Nah, ada mitos untuk memberikan anak secangkir kopi untuk meredakan kejang. Sayangnya, mitos ini tidaklah benar. Sebaliknya, secangkir kopi tersebut dapat mengganggu metabolisme anak. Memberi minuman saat anak kejang juga berisiko membuat anak tersedak.
Yang harus Mama lakukan ketika anak mengalami kejang adalah membaringkannya dalam posisi miring di tempat yang aman, tunggu hingga kejang berhenti dan segera bawa anak ke dokter.
4. Mendongakan kepala dan menggunakan daun sirih untuk menangani mimisan
Mimisan pada anak bisa terjadi karena berbagai hal, seperti trauma, alergi, infeksi, kelelahan, ataupun karena cuaca ekstrim. Nah, beberapa orangtua masih percaya mendongakan kepala dan menyumbat hidung dengan daun sirih dapat menangangi mimisan.
Padahal, mitos ini salah besar lho, Ma. Mendongakan kepala hanya akan membuat darah mengalir ke bagian dalam. Darah pun berisiko menyumbat saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan organ lainnya.
Untuk menangani mimisan, pastikan anak duduk tegak dan tekan bagian hidung selama beberapa saat hingga pendarahan berhenti.
5. Tidak boleh mandi saat menderita cacar air
Apakah Mama pernah mendengar mitos untuk menghindari mandi saat menderita cacar air? Mitos ini sama sekali tidak benar. Nyatanya, mandi dengan sabun dan air mengalir adalah hal yang dianjurkan agar kebersihan tubuh anak tetap terjaga.
Meski demikian, tetap pertimbangkan kondisi anak ya, Ma. Jika anak juga mengalami demam, maka mandi tidak perlu dilakukan agar tidak memperparah demam yang dialami.
Yang harus dihindari saat anak cacar air adalah menggaruk kulitnya. Pasalnya, tindakan tersebut dapat membuat cacar air berbekas.
Itulah mitos kesehatan anak yang harus berhenti dipercaya. Mulai sekarang, Mama harus lebih kritis dan cermat sebelum memercayai mitos tertentu ya. Pasalnya, memercayai mitos kesehatan yang salah dapat memperburuk keadaan anak.
Baca juga:
- 10 Negara dengan Kondisi Wabah Virus Flu Paling Parah
- Orangtua Perlu Mengetahui 5 Tanda Gangguan Fungsi Hati pada Ana
- Kesalahan yang Dilakukan Saat Memberikan Parasetamol pada Anak