Mengenal Kejang Demam yang Bisa Dialami Anak 1 Tahun
Kejang demam tidak menyeramkan kok, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu hal yang paling ditakuti orangtua ketika anak mengalami demam adalah kejang demam. Kejang ini terjadi karena suhu tubuh anak meningkat secara tiba-tiba.
Umumnya, kejang demam dialami oleh anak dalam kurun usia enam bulan hingga lima tahun. Ketika mengalaminya, tubuh anak akan menjadi kaku hingga menghentak-hentak.
Kondisi tersebut memang menyeramkan. Apalagi beberapa orangtua berpendapat kejang demam berkaitan dengan epilepsi atau keterbelakangan mental.
Tapi sebenarnya, kejang demam tidak menyeramkan kok, Ma. Ia tidak berhubungan dengan penyakit-penyakit tersebut.
Selama Mama tetap tenang, Mama pasti bisa mengatasi kejang demam ketika anak mengalaminya. Oleh karena itu, simak informasi tentang kejang demam berikut yuk.
1. Apa itu kejang demam?
Kejang demam adalah kejang yang terjadi ketika anak mengalami demam tinggi (hingga mencapai 38-40 derajat Celcius) akibat flu, infeksi, cacar air, radang amandel ataupun demam pasca imunisasi. Ia adalah respon yang diberikan otak atas kenaikan temperatur tubuh yang tiba-tiba.
Hingga saat ini, penyebab kejang demam belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli menduga adanya faktor genetik yang turut berperan. Pasalnya, beberapa anak berisiko mengalaminya, sedang yang lain tidak.
2. Mengenal dua jenis kejang demam
Biasanya, kejang demam berlangsung selama kurang lebih 5 menit dan tidak berulang dalam kurun waktu 24 jam. Kejang demam ini dikategorikan sebagai kejang demam sederhana dan umum terjadi.
Namun, ada juga kejang demam yang berlangsung hingga 15 menit dan terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu 24 jam. Kejang ini dikategorikan sebagai kejang demam kompleks.
3. Gejala kejang demam
Kejang demam sangat mudah dikenali. Ketika mengalaminya, tubuh anak akan menjadi kaku dan berkeringat, mata anak mendelik atau berkedip-kedip, dan anak tidak merespon ketika dipanggil.
Pada kondisi yang parah, tubuh anak akan menyentak dengan hebat, busa keluar dari mulut hingga muntah. Bahkan ada kemungkinan anak kehilangan kesadaran.
4. Pertolongan pertama untuk kejang demam
Jika Mama mendapati anak Mama mengalami kejang demam, hal pertama yang perlu Mama lakukan adalah tetap tenang. Pasalnya, panik hanya akan memperburuk situasi. Jadi, tetap tenang dan lakukan pertolongan pertama berikut:
- Longgarkan pakaian yang anak kenakan;
- Letakkan anak di tempat yang aman dengan permukaan yang rata. Jauhkan benda berbahaya dari anak;
- Letakkan anak dengan posisi menyamping supaya anak tidak tersedak;
- Pastikan tidak ada makanan ataupun benda lainnya di dalam mulut anak. Jangan memberinya obat saat kejang masih berlangsung;
- Jangan menahan hentakan yang anak lakukan;
Setelah melakukan pertolongan pertama di atas, hitung durasi kejang dan amati setiap detail yang dialami anak. Kumpulkan semua informasi yang akan membantu diagnosis dokter nantinya.
5. Langkah pencegahan kejang demam
Cara utama agar anak tidak mengalami kejang demam adalah dengan menurunkan suhu tubuh anak saat Ia mengalami demam. Mama bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan panas.
Selain dengan obat-obatan, Mama bisa menurunkan suhu tubuh anak dengan memberikan kompres hangat. Letakan di dahi, ketiak, ataupun di lipatan siku anak ya, Ma.
6. Kejang demam tidak mengganggu perkembangan anak
Selama ini, kejang demam begitu ditakuti karena disinyalir dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bahkan, beberapa orangtua menghubungkan kondisi tersebut dengan epilepsi, keterbelakangan mental, hingga kematian mendadak.
Namun, Mama bisa bernafas lega. Pasalnya, kejang demam tidak berkaitan dengan penyakit-penyakit tersebut.
Ia tidak akan menimbulkan komplikasi di masa depan. Anak yang pernah mengalaminya pun tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan normal.
7. Kapan Mama harus waspada?
Mama harus waspada jika anak mengalami kejang demam kompleks, anak tidak merespon setelah kejang selesai, atau kejang terjadi tanpa didahului demam.
Kondisi lain yang harus diwaspadai adalah ketika anak tetap mengalami kejang demam meski usianya sudah bertambah.
Pasalnya, kejang demam akan menghilang saat anak berusia lima hingga enam tahun. Pada kondisi demikian, segera periksakan anak ke dokter karena bisa saja ada penyakit lain yang menyebabkan kejang, seperti epilepsi atau radang otak.
Itulah beberapa informasi mengenai kejang demam yang dapat terjadi pada anak berumur satu tahun. Semoga informasi tersebut bisa membuat Mama tetap tenang ketika anak Mama mengalaminya ya!
Baca juga:
- Awas Gegar Otak! Ini yang Perlu Mama Ketahui Saat si Kecil Terjatuh
- 7 Cara Efektif dalam Mengenalkan Alfabet pada si Kecil
- Anak Mandi Hujan: Manfaat, Risiko dan Tipsnya agar Tidak Sakit