Sudah 2 Tahun, Kapan Waktu Tepat Menyapih Anak?
Menyapih anak harus dilakukan saat anak, Mama dan Papa benar-benar siap
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini, Mama pasti sering mendengar pentingnya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak tanpa memberikan makanan atau minuman lain.
ASI memang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki makanan dan minuman lain. Di dalam ASI, terdapat nutrisi yang dibutuhkan anak agar perkembangan dan pertumbuhannya berjalan maksimal.
Namun seiring bertambahnya usia, tentu tidak mungkin jika Mama terus memberikan ASI. Menyapih anak pun selalu menjadi topik pembicaraan hangat diantara Mama yang memiliki anak balita.
Nah, apakah Mama termasuk orangtua yang kebingungan menentukan waktu tepat untuk menyapih anak? Untuk menghilangkan kebingungan Mama, simak informasi yang telah Popmama.com rangkum berikut ya!
1. ASI adalah makanan terbaik bagi anak
Ada alasan mengapa Mama harus memberikan ASI ekslusif hingga anak berusia enam bulan. Selain karena pencernaan anak belum mampu mencerna makanan lain, ASI adalah makanan terbaik yang tidak hanya memberikan manfaat kepada anak, tapi juga Mama.
Di dalam ASI, terdapat karbohidrat, protein, lemak, berbagai vitamin, dan mineral. Semuanya adalah nutrisi yang dibutuhkan anak untuk bertumbuh dan berkembang. ASI juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak sehingga anak tidak mudah terkena penyakit ataupun alergi lho, Ma.
2. WHO merekomendasikan pemberian ASI hingga anak berumur 2 tahun
Melihat pentingnya peran ASI dalam pertumbuhan dan perkembangan, World Health Organization (WHO) menyarankan untuk memberikan ASI hingga anak berumur dua tahun lebih.
Tentu saja, pemberian ASI tersebut dapat dilakukan dengan didampingi makanan pendamping (MPASI) jika anak sudah berusia lebih dari enam bulan.
Nah, standar WHO ini sedikit membuat orangtua bingung. Sebenarnya, berapa standar “lebih” yang dimaksud WHO?
3. Menyapih dilakukan saat anak, Mama, dan Papa sudah siap
Ternyata, tidak ada standar pasti. Selama anak masih balita, anak masih boleh menyusu. Bahkan, beberapa anak masih menyusu hingga berusia empat tahun.
Keputusan menyapih anak sendiri berada di tangan anak, Mama, dan Papa. Sebaiknya, menyapih dilakukan saat anak, Mama, dan Papa benar-benar siap.
Awalnya, bulatkan dulu keputusan Mama dan Papa. Setelah itu, Mama bisa mulai mempersiapkan anak dengan memberinya penjelasan secara perlahan.
4. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyapih anak
Jika Mama dan Papa sudah siap menyapih anak, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Mama bisa mengurangi frekuensi menyusu anak. Ketika anak minta menyusu, cobalah mengalihkan perhatiannya dengan kegiatan lain yang lebih menyenangkan, seperti bermain.
Mama juga bisa memberinya lebih banyak MPASI agar anak tidak kelaparan, terutama menjelang tidur. Dengan perut yang terisi penuh, frekuensi anak meminta ASI pasti berkurang.
5. Papa berperan dalam keberhasilan proses menyapih anak
Dukungan dan bantuan Papa sangat berperan dalam keberhasilan proses menyapih anak lho.
Mintalah Papa mengeloni anak saat akan tidur supaya anak tertidur tanpa harus menyusu. Awalnya pasti akan sulit karena anak merengek mencari Mama, tapi seiring berjalannya waktu, anak pasti akan mulai terbiasa.
Papa juga bisa membantu menguatkan Mama ketika Mama mulai goyah dan ingin menyusui anak kembali.
Kesimpulannya, tidak ada jawaban tepat untuk menjawab pertanyaan “Kapan waktu yang tepat menyapih anak?” Semuanya kembali lagi pada pribadi masing-masing.
Tidak apa-apa jika Mama membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan Mama lain untuk mempersiapkan diri. Bagaimanapun, kenyamanan anak, Mama, dan Papa adalah yang paling penting.
Baca juga:
- Tips Sukses Menyapih Bayi dari Botol Susu
- 6 Cara Menyapih Anak Menurut Islam yang Tepat dan Mudah Dilakukan
- 7 Kendala yang Membuat Ibu Menyusui Gagal Menyapih