Tanda Anak Mama Mengidap Penyakit Anemia Megaloblastik
Anemia adalah masalah di mana tidak ada cukup sel darah merah, lalu anemia megaloblastik itu apa?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anemia adalah masalah di mana tidak ada sel darah merah atau hemoglobin yang cukup. Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Pada anemia megaloblastik, sumsum tulang yang merupakan tempat sel-sel terbentuk, membuat lebih sedikit sel. Dan sel-sel yang terbentuk tidak hidup secara normal. Sel darah merah terlalu besar, tidak berkembang sepenuhnya, dan berbentuk tidak normal.
Satu tes yang mungkin digunakan dokter untuk membantu mendiagnosis si Kecil adalah tes Schilling. Tes Schilling adalah tes darah yang mengevaluasi kemampuan untuk menyerap vitamin B-12.
Si Kecil akan diambil sampel urinnya untuk dianalisis oleh dokter. Jika sampel urin menunjukkan bahwa anak hanya menyerap B-12 bersamaan dengan zat lain yang dimasukkan ke dalam tubuh. Ini berarti anak tidak dapat menyerap vitamin B-12 secara alami.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Mama ketahui tentang anemia megaloblastik yang telah Popmama.com rangkum untuk Mama:
1. Apa yang menyebabkan anemia megaloblastik pada anak?
Ada banyak penyebab anemia megaloblastik. Penyebab paling umum pada anak adalah kurangnya asam folat atau vitamin B-12. Penyebab ini berlaku pada orang dewasa maupun anak-anak.
Penyebab lainnya yaitu termasuk penyakit pencernaan. Anemia pernisiosa adalah salah satu jenis anemia megaloblastik. Ini disebabkan ketika tubuh tidak dapat menyerap vitamin B-12.
Zat yang bertugas menyerap vitamin B-12 ini, biasanya dibuat di perut. Zat ini membantu tubuh menyerap B-12. Anak dengan anemia pernisiosa tidak memiliki cukup zat ini.
Anemia megaloblastik juga bisa disebabkan dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat yang berfungsi mencegah kejang, yang dapat mengganggu cara asam folat diserap.
Selain itu, diet ketat tertentu juga dapat menyebabkan kadar folat atau B-12 rendah karena anak tidak mendapatkan cukup nutrisi ini.
2. Apa saja gejala anemia megaloblastik pada anak?
Ini adalah beberapa gejala anemia megaloblastik yang timbul pada anak:
- Kulit pucat atau kuning
- Detak jantung cepat
- Sesak napas
- Kurang energi, merasa lelah
- Nafsu makan menurun
- Gampang marah atau rewel
- Perubahan warna rambut
- Gangguan perut, mual, diare, gas, sembelit
- Kesulitan berjalan
- Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki
- Lidah halus dan sakit
- Otot yang lemah
Gejala anemia megaloblastik mungkin terlihat seperti kondisi medis yang lain. Selalu periksa dengan dokter si Kecil untuk diagnosis lebih lanjut.
3. Bagaimana cara mengobati anemia megaloblastik pada anak?
Perawatan anemia megaloblastik akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum si Kecil. Itu juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Jika Mama membawa anak ke rumah sakit, penyedia layanan kesehatan akan merujuk ke ahli hematologi.
Ini adalah ahli kelainan darah. Jika anemia disebabkan oleh masalah saluran pencernaan, mungkin perlu diobati terlebih dahulu. Penyedia layanan kesehatan juga dapat merujuk ke ahli gastroenterologi yang ahli dalam masalah sistem pencernaan.
Sebagian besar anak-anak dengan anemia megaloblastik diberikan vitamin B-12 atau suplemen asam folat untuk pengobatannya. Suplemen vitamin B-12 paling baik diserap saat diberikan melalui suntikan.
Suplemen asam folat diberikan melalui mulut. Makanan yang mengandung folat alami meliputi jus jeruk, sayuran hijau dan berdaun gelap, hati, kacang, dan sebagainya. Mengonsumsi daging merah juga bagus untuk memenuhi kebutuhan sel darah merah si Kecil.
Itulah tanda anak mengalami anemia megaloblastik dan cara mengobatinya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Penting! Anak Suka Mengunyah Es Batu, Bisa Pertanda Anemia
- Dampak Buruk saat Anak Mengalami Anemia Defisiensi Besi
- Hindari 5 Makanan Ini Saat Mengalami Anemia di Masa Kehamilan