Cara Mengajarkan Anak 14 Bulan Lancar Berbicara dan Berjalan
Dalam mengajarkan anak lancar berbicara dan berjalan, orangtua harus memberikan dukungan yang tepat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat anak mencapai usia 14 bulan, langkah-langkah perkembangannya semakin terlihat jelas. Mereka menjadi lebih aktif dalam menjelajahi lingkungan sekitarnya, penuh rasa ingin tahu yang besar, dan mulai menunjukkan minat yang lebih dalam dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar mereka.
Pada titik ini, sebagai orangtua, penting untuk memberikan dukungan yang tepat agar mereka dapat mencapai pilar penting dalam perkembangan mereka, termasuk kemampuan berbicara dan berjalan.
Berikut ini Popmama.com akan membahas cara mengajarkan anak 14 bulan lancar berbicara dan berjalan, memberikan fondasi yang kuat untuk perkembangan selanjutnya.
1. Bicara dengan anak secara aktif
Bicara dengan anak secara aktif adalah salah satu langkah penting dalam membantu perkembangan bahasa mereka. Ketika orangtua berbicara dengan anak secara teratur sepanjang hari, ini memberikan mereka kesempatan untuk terus terpapar pada beragam kata dan frasa.
Ceritakanlah aktivitas sehari-hari dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, seperti "Sekarang kita akan makan siang" atau "Kita akan pergi ke taman untuk bermain." Selain itu, sebutkan nama-nama objek di sekitar mereka ketika orangtua berinteraksi, misalnya "Ini adalah bola" atau "Itu adalah buku."
Dengan melakukan hal ini, orangtua tidak hanya membantu anak mengenali kata-kata, tetapi juga memperkuat koneksi antara kata dan objek yang mereka lihat sehari-hari. Proses ini membantu membentuk dasar yang kuat dalam pemahaman bahasa mereka dan mempersiapkan mereka untuk mulai menggunakan kata-kata tersebut dalam percakapan mereka sendiri.
2. Bacakan buku setiap hari
Membacakan buku kepada anak setiap hari adalah kebiasaan yang sangat bermanfaat dalam membantu perkembangan bahasa dan kognitif mereka. Saat orangtua membacakan buku, anak tidak hanya terpapar pada beragam kata dan kalimat, tetapi mereka juga diperkenalkan pada berbagai konsep, cerita, dan ide.
Pilihlah buku anak-anak yang berwarna-warni dan menarik secara visual, karena hal ini akan menarik perhatian mereka dan membuat pengalaman membaca lebih menyenangkan. Gambar-gambar yang cerah dan menghibur tidak hanya menarik minat anak, tetapi juga membantu memperkuat ikatan antara gambar dan kata-kata yang mereka dengar.
Ketika orangtua membacakan buku, jangan ragu untuk melibatkan anak dalam interaksi dengan buku tersebut. Biarkan mereka menyentuh gambar-gambar, menunjuk objek-objek, dan mengemukakan pertanyaan atau tanggapan mereka terhadap cerita yang sedang dibacakan.
Ini tidak hanya membantu memperdalam pemahaman mereka tentang isi buku, tetapi juga merangsang keterlibatan aktif dalam proses membaca. Dengan membacakan buku setiap hari, orangtua dapat membantu membentuk kebiasaan positif membaca sejak usia dini, serta memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan bahasa dan literasi anak.
3. Berikan mainan interaktif
Mainan interaktif adalah salah satu alat yang sangat efektif dalam merangsang perkembangan bicara pada anak usia 14 bulan. Ketika anak bermain dengan mainan yang menawarkan interaksi, seperti mainan teka-teki, boneka yang bisa bicara, atau mainan musik, mereka tidak hanya terlibat secara fisik tetapi juga secara kognitif dan sosial.
Misalnya, mainan teka-teki membantu memperkenalkan anak pada konsep-konsep dasar seperti bentuk, warna, dan hubungan sebab-akibat. Ketika mereka mencoba menyelesaikan teka-teki, mereka juga belajar menggunakan kata-kata yang relevan dengan objek yang mereka susun.
Boneka yang bisa bicara juga menjadi alat yang sangat berguna dalam mengembangkan bahasa anak. Ketika anak berbicara atau berinteraksi dengan boneka, mereka berlatih menggunakan kata-kata dan frasa dalam konteks percakapan yang menyenangkan dan menarik. Ini membantu mereka memperluas kosa kata mereka dan memahami bagaimana menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Mainan musik juga dapat membantu merangsang perkembangan bahasa anak. Saat anak menyanyikan lagu atau mengikuti irama musik dengan menggerakkan tubuh mereka, mereka tidak hanya berlatih keterampilan motorik kasar tetapi juga mengasah keterampilan bicara mereka. Lagu-lagu anak-anak sering kali memperkenalkan anak pada kata-kata baru dan frasa-frasa sederhana, sambil memperkuat konsep ritme dan suara.
Dengan memberikan anak mainan interaktif, orangtua tidak hanya merangsang perkembangan bahasa pada anak tetapi juga memperkuat hubungan emosional dan sosial mereka.
4. Menyanyikan lagu-lagu anak
Menyanyikan lagu-lagu anak adalah salah satu cara yang menyenangkan dan efektif untuk merangsang perkembangan bahasa pada anak usia 14 bulan. Saat menyanyikan lagu-lagu yang sederhana dan riang, anak tidak hanya terpapar pada berbagai kata dan frasa, tetapi juga belajar mengekspresikan diri mereka melalui musik.
Lagu-lagu anak sering kali memiliki lirik yang mudah diingat dan melibatkan gerakan tubuh, seperti mengayun tangan atau menggerakkan kepala. Melalui gerakan-gerakan ini, anak tidak hanya mengasah keterampilan motorik kasar mereka, tetapi juga mengembangkan koordinasi tubuh mereka secara keseluruhan.
Selain itu, nyanyian adalah bentuk komunikasi verbal yang kuat. Saat menyanyikan lagu bersama anak, orangtua memberikan mereka contoh model pengucapan kata dan intonasi yang benar. Ini membantu memperluas kosa kata mereka dan meningkatkan pemahaman mereka tentang cara menggunakan kata-kata dalam konteks percakapan sehari-hari.
Selama sesi nyanyian, berikan kesempatan kepada anak untuk ikut serta sebanyak mungkin. Meskipun mereka mungkin belum bisa menyanyikan semua kata, mereka dapat menirukan ritme dan melodi lagu dengan suara mereka sendiri. Ini adalah langkah penting dalam membangun kepercayaan diri anak dalam menggunakan bahasa dan mengembangkan kemampuan vokal mereka.
5. Berinteraksi dengan anak lain
Mendorong anak untuk berinteraksi dengan anak-anak sebaya mereka adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan sosial dan bahasa mereka. Saat anak bermain bersama teman sebayanya, mereka terlibat dalam berbagai interaksi sosial yang beragam, seperti berbagi mainan, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik.
Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar mengenali dan mengelola emosi, memahami norma-norma sosial, serta berlatih menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan berkolaborasi.
Selain itu, berinteraksi dengan anak-anak lain memungkinkan anak untuk terpapar pada berbagai gaya berbicara dan dialek bahasa yang berbeda. Mereka belajar memahami perbedaan individual dalam komunikasi dan belajar menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial.
Selama interaksi dengan anak-anak lain, anak juga dapat mengamati dan meniru perilaku serta keterampilan dari teman-teman sebayanya. Ini dapat merangsang perkembangan bahasa mereka secara alami, karena mereka belajar dari contoh langsung dalam lingkungan sosial mereka. Misalnya, mereka mungkin mulai menggunakan kata-kata baru atau frasa yang mereka pelajari dari teman-teman mereka dalam percakapan sehari-hari.
Mendorong anak untuk berinteraksi dengan anak-anak sebaya mereka juga membantu memperluas jaringan sosial mereka dan membangun hubungan yang kuat dengan orang lain. Hubungan sosial yang sehat dan positif adalah kunci dalam membangun rasa percaya diri dan kesejahteraan emosional anak.
Oleh karena itu, jadwalkan waktu untuk bermain di taman bermain, menghadiri kelompok bermain, atau mengatur pertemuan dengan teman-teman sebaya mereka secara teratur. Ini akan memberikan anak kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
6. Berbicara dengan kalimat pendek dan sederhana
Berbicara dengan anak menggunakan kalimat pendek dan sederhana adalah strategi yang sangat efektif dalam memfasilitasi pemahaman dan peniruan kata-kata oleh anak usia 14 bulan.
Saat menggunakan kalimat yang pendek dan langsung, dapat memberikan anak kesempatan untuk lebih mudah memahami pesan yang disampaikan. Kalimat-kalimat yang sederhana juga meminimalkan kebingungan dan memperjelas komunikasi, memungkinkan anak untuk fokus pada kata-kata kunci dan konsep yang disampaikan.
Selain itu, menggunakan kalimat sederhana juga membuatnya lebih mudah bagi anak untuk meniru apa yang orangtua katakan. Anak-anak pada usia ini sedang dalam proses pembelajaran aktif, dan mereka sering meniru apa yang mereka dengar.
Dengan menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah diingat, dapat memberikan mereka contoh yang jelas dan mudah diikuti. Ini membantu memperkuat koneksi antara kata-kata yang mereka dengar dan makna di baliknya, serta merangsang perkembangan kemampuan berbicara mereka.
Selain itu, penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana juga memungkinkan anak untuk lebih aktif terlibat dalam percakapan. Mereka mungkin merasa lebih percaya diri untuk mencoba menyusun kalimat sendiri atau merespons apa yang orangtua katakan ketika mereka mendengar kalimat-kalimat yang mudah dipahami.
7. Berjalan bersama anak
Mendukung anak saat mereka belajar berjalan adalah salah satu momen yang penuh makna dalam perkembangan mereka. Saat orangtua berjalan bersama mereka, orangtua dapat memberikan dukungan fisik dan emosional yang sangat dibutuhkan. Ini bukan hanya tentang membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik kasar, tetapi juga tentang memperkuat ikatan antara orangtua dan anak.
Berjalan bersama anak memungkinkan untuk memberikan bantuan fisik saat mereka belajar menyeimbangkan tubuh mereka. Orangtua dapat memberikan tangan atau dukungan untuk membantu mereka merasa lebih stabil saat berjalan.
Ini memberikan rasa percaya diri kepada anak untuk mencoba berjalan sendiri, sambil memberikan rasa aman bahwa orangtua ada di samping mereka untuk mendukung mereka jika mereka jatuh.
Selain itu, berjalan bersama juga menciptakan momen-momen berharga untuk berinteraksi dan terhubung secara emosional. Saat berjalan bersama, orangtua dapat berbicara dengan mereka, memberikan pujian, atau hanya menikmati kebersamaan tanpa kata-kata.
Ini adalah waktu yang berharga untuk memperkuat ikatan orangtua-anak sambil memberikan dukungan yang mereka butuhkan dalam menghadapi tantangan baru.
Sangat penting untuk merayakan setiap langkah kecil yang mereka capai saat belajar berjalan. Setiap langkah kecil merupakan pencapaian yang signifikan dalam perkembangan mereka, dan merayakannya membantu membangun rasa percaya diri mereka.
Dengan memberikan pujian dan penghargaan saat mereka berhasil, dapat memberikan motivasi tambahan bagi mereka untuk terus mencoba dan meningkatkan keterampilan mereka.
8. Berikan banyak pujian
Memberikan pujian dan penguatan positif merupakan salah satu elemen kunci dalam membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan motivasi dalam belajar berbicara dan berjalan.
Saat orangtua memberikan pujian setiap kali mereka mencoba berbicara atau berjalan, ini dapat memberikan pesan yang kuat bahwa usaha mereka dihargai dan bahwa orangtua bangga atas kemajuan mereka.
Pujian bukan hanya tentang memberikan kata-kata positif, tetapi juga tentang memberikan perhatian dan pengakuan atas upaya anak. Ketika orangtua memberikan pujian, tunjukkan ekspresi wajah yang positif, berikan tepukan ringan, atau peluk anak dengan penuh kasih sayang. Hal ini membantu memperkuat pesan bahwa orangtua benar-benar mengapresiasi usaha mereka dan senang melihat mereka mencoba hal baru.
Selain itu, memberikan pujian secara konsisten juga membantu membangun rasa percaya diri anak. Ketika mereka mendengar kata-kata pujian dari orangtua secara teratur, mereka mulai percaya bahwa mereka mampu melakukan hal-hal baru dan menaklukkan tantangan. Ini adalah dasar yang penting untuk perkembangan mental dan emosional yang sehat.
Selain memberikan pujian, memberikan penguatan positif juga penting. Misalnya, orangtua dapat memberikan imbalan atau penghargaan kecil setiap kali anak berhasil melakukan sesuatu yang baru, seperti berjalan beberapa langkah atau mengucapkan kata baru. Ini tidak hanya memotivasi mereka untuk terus mencoba, tetapi juga mengajarkan mereka bahwa usaha mereka memiliki nilai dan konsekuensi positif.
9. Berikan lingkungan yang aman untuk berjalan
Menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk belajar berjalan adalah salah satu tanggung jawab utama orangtua. Ini melibatkan lebih dari sekadar menghilangkan barang-barang berbahaya di sekitar rumah, tapi juga tentang menciptakan ruang yang ramah dan mendukung bagi anak untuk menjelajahi kemampuan motorik mereka dengan percaya diri.
Langkah pertama dalam menciptakan lingkungan yang aman adalah mengidentifikasi dan menghilangkan potensi bahaya di sekitar rumah. Ini mungkin termasuk menyimpan barang-barang tajam atau berbahaya di luar jangkauan anak, mengamankan perabotan yang mungkin jatuh, dan menutupi colokan listrik. Pastikan juga bahwa pintu-pintu dan jendela-jendela yang dapat dijangkau anak dilengkapi dengan pengaman yang sesuai.
Selain itu, penting untuk memberikan permukaan yang stabil bagi anak untuk berjalan. Lantai yang licin atau tidak rata dapat meningkatkan risiko jatuh, sehingga penting untuk memastikan bahwa lantai dalam rumah bersih dan bebas dari hambatan. Orangtua juga dapat mempertimbangkan untuk menyediakan karpet yang empuk di area-area utama di mana anak biasanya bermain atau berjalan.
Selain di dalam rumah, pastikan juga bahwa lingkungan di luar rumah juga aman bagi anak untuk berjalan. Hal ini termasuk memeriksa keamanan halaman belakang, teras, atau taman di mana anak mungkin bermain. Pastikan pagar atau pagar pengaman terpasang dengan baik, dan hindari memiliki tangga yang terlalu curam atau tidak aman bagi anak-anak.
10. Bersabar dan konsisten
Menjadi sabar dan konsisten adalah kunci dalam membimbing anak melalui proses pembelajaran, termasuk dalam mengembangkan keterampilan berbicara dan berjalan. Setiap anak memiliki ritme dan waktu mereka sendiri dalam mencapai fase perkembangan tertentu, dan penting bagi orangtua untuk menghormati dan memahami perbedaan ini.
Orangtua harus memberikan ruang bagi anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Ini berarti tidak membandingkan mereka dengan anak-anak lain atau menetapkan harapan yang tidak realistis. Sebaliknya, orangtua dapat fokus pada mendukung anak mereka di tingkat yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka, sambil memberikan dorongan dan bimbingan yang diperlukan.
Selain itu, konsistensi dalam pendekatan dan dukungan sangat penting. Anak-anak mengandalkan kestabilan dan konsistensi dalam rutinitas dan aturan, dan ketika orangtua konsisten dalam memberikan dukungan dan penguatan positif, ini dapat membantu memperkuat pembelajaran anak.
Penting untuk diingat bahwa kesabaran dan konsistensi bukanlah tanda untuk menekan atau memaksa anak untuk maju lebih cepat dari yang mereka bisa. Sebaliknya, ini tentang memberikan dukungan yang terus-menerus dan memahami bahwa setiap anak memiliki perjalanan perkembangan yang unik.
Demikian cara mengajarkan anak 14 bulan lancar berbicara dan berjalan. Dengan memberikan stimulasi yang tepat dan dukungan yang penuh kasih, orangtua dapat membantu anak usia 14 bulan untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan berjalan dengan lancar. Tetaplah terlibat secara aktif dalam perkembangan mereka dan nikmati setiap momen dalam perjalanan ini.
Baca juga:
- 10 Cara Mengajari Anak Berbicara yang Efektif
- 7 Cara Mengajarkan Anak Balita Bersosialisasi Tanpa Canggung
- Usia yang Tepat Mengajarkan Anak Alfabet & Cara Efektif Mengenalkannya