TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ciri-Ciri Anak Terlambat Bicara Selain Sulit Diajak Komunikasi

Anak-anak seringkali mengalami perkembangan dalam berbagai tahap, termasuk kemampuan berbicara

Freepik

Pada usia dua tahun, biasanya anak sudah bisa berbicara dengan lancar meskipun kalimatnya mungkin masih belum terstruktur dengan baik. Namun, jika seorang anak mengalami keterlambatan dalam berbicara atau kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya dengan jelas, ini bisa menjadi tanda adanya speech delay atau keterlambatan bicara.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), keterlambatan bicara bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gangguan pendengaran, keterbelakangan mental, gangguan bahasa tertentu baik dalam hal menerima maupun menyampaikan informasi, kondisi autis, atau masalah pada organ mulut.

Lantas, bagaimana ciri-ciri anak yang terlambat bicara atau mengalami speech delay?

Berikut ini Popmama.com akan membahas mengenai ciri-ciri anak terlambat bicara yang perlu Mama ketahui dan waspadai. Yuk, simak pembahasannya!

1. Sulit merespon saat diajak berbicara

Freepik/prostooleh

Anak yang mengalami keterlambatan bicara seringkali menunjukkan kesulitan dalam merespon saat diajak berbicara. Hal ini bisa terlihat dalam berbagai situasi sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, atau dalam interaksi sosial dengan orang lain.

Pada usia yang seharusnya mereka mulai mengembangkan kemampuan berbicara dengan lancar, anak-anak dengan keterlambatan bicara mungkin terlihat kurang tertarik atau kurang responsif terhadap upaya komunikasi dari orang dewasa atau teman sebaya mereka. 

Misalnya, ketika diajak untuk berbicara, mereka mungkin tidak mengalihkan perhatian mereka ke pembicaraan tersebut, atau bahkan terlihat sepertinya tidak mendengarkan sama sekali.

Ketidakmampuan untuk merespon dengan baik saat diajak berbicara bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya mungkin karena anak tersebut mengalami kesulitan dalam memproses informasi verbal, sehingga mereka tidak sepenuhnya memahami atau menyadari apa yang sedang dikomunikasikan kepada mereka. 

2. Jarang meniru perkataan orang lain

Freepik

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara seringkali menghadapi kesulitan dalam meniru perkataan orang lain. Mereka mungkin tidak secara aktif mencoba meniru kata-kata yang mereka dengar dari orang-orang di sekitar mereka, atau bahkan mungkin tidak memperhatikan secara khusus upaya untuk memperkenalkan kata-kata baru kepada mereka.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam meniru perkataan orang lain. Salah satunya adalah kemampuan pemrosesan bahasa yang mungkin terhambat. 

Anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin memiliki kesulitan dalam memahami arti kata-kata atau memproses informasi verbal dengan cepat dan efektif. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk meniru kata-kata dengan tepat.

Selain itu, faktor lingkungan juga bisa memainkan peran dalam kemampuan anak untuk meniru perkataan orang lain. Kurangnya rangsangan verbal atau kurangnya interaksi verbal yang memadai di rumah atau di lingkungan sekitar anak dapat mengurangi kesempatan mereka untuk terlibat dalam proses belajar meniru kata-kata.

3. Kesulitan menyebutkan nama-nama benda di rumah

Freepik

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin menemui hambatan ketika diminta untuk menyebutkan nama-nama benda yang biasanya mereka kenal sehari-hari. 

Misalnya, mereka mungkin kesulitan menyebutkan nama mainan favorit mereka, peralatan rumah tangga seperti piring, gelas, atau alat masak, atau bahkan kesulitan dalam menyebutkan nama anggota keluarga mereka.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam menyebutkan nama-nama benda di sekitar rumah. Salah satunya adalah keterbatasan dalam kosakata mereka. 

Anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin memiliki keterbatasan dalam jumlah kata-kata yang mereka ketahui atau mampu gunakan, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyebutkan nama-nama benda dengan tepat.

Selain itu, masalah dengan pemahaman atau pengolahan bahasa juga dapat memainkan peran dalam kesulitan ini. Anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin memiliki kesulitan dalam memahami instruksi atau permintaan untuk menyebutkan nama-nama benda, bahkan jika mereka sebenarnya mengenal objek tersebut.

Ketika anak mengalami kesulitan dalam menyebutkan nama-nama benda di sekitar rumah, penting bagi orangtua untuk memberikan dukungan tambahan dalam pengembangan kosakata anak.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara membahas nama-nama benda secara aktif saat berinteraksi dengan anak, menggunakan objek-objek fisik untuk membantu memperjelas makna kata-kata, atau bahkan melibatkan anak dalam permainan atau aktivitas yang melibatkan penggunaan kata-kata secara kontekstual.

4. Lebih sering menunjukkan gestur tubuh daripada berbicara saat meminta sesuatu

Freepik

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara seringkali menunjukkan preferensi untuk menggunakan gestur tubuh daripada berbicara saat mereka meminta sesuatu. Mereka mungkin lebih sering mengarahkan jari atau menggerakkan tangan mereka untuk menunjukkan apa yang mereka inginkan, daripada menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan mereka.

Penyebab dari preferensi untuk berkomunikasi secara non-verbal ini bisa bervariasi. Salah satunya adalah karena anak tersebut mungkin mengalami kesulitan dalam menghasilkan atau mengucapkan kata-kata dengan jelas atau dengan benar. 

Mereka mungkin merasa frustrasi atau tidak percaya diri dalam menggunakan kata-kata, sehingga mereka lebih memilih untuk menggunakan gestur tubuh sebagai cara alternatif untuk berkomunikasi.

Selain itu, anak-anak mungkin juga mengembangkan preferensi untuk berkomunikasi secara non-verbal karena mereka melihat bahwa itu lebih efektif dalam mendapatkan respons dari orang dewasa atau teman sebaya mereka. Mereka mungkin telah mengamati bahwa gestur tubuh mereka lebih cepat direspon atau lebih mudah dipahami oleh orang lain daripada percobaan mereka untuk berbicara.

5. Menghindari kontak mata dengan lawan bicara

Freepik

Menghindari kontak mata saat berbicara atau berinteraksi dengan orang lain adalah ciri yang sering terlihat pada anak yang mengalami keterlambatan bicara. Kontak mata merupakan salah satu aspek penting dalam komunikasi verbal karena dapat membantu memperkuat hubungan antara pembicara dan pendengar, serta membantu memperjelas pesan yang disampaikan.

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin cenderung menghindari kontak mata karena beberapa alasan. Salah satunya mungkin karena mereka merasa tidak percaya diri dalam berbicara atau berinteraksi dengan orang lain. Mereka mungkin merasa cemas atau tidak nyaman ketika harus berhadapan langsung dengan pandangan mata orang lain, sehingga mereka menghindari kontak mata sebagai mekanisme koping.

Selain itu, anak-anak dengan keterlambatan bicara mungkin juga mengalami kesulitan dalam memproses informasi secara verbal atau dalam memahami instruksi atau percakapan. Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak nyaman atau cemas saat berinteraksi dengan orang lain, dan sebagai hasilnya, mereka cenderung menghindari kontak mata sebagai cara untuk mengurangi stres atau tekanan yang mereka rasakan.

6. Kesulitan mengikuti instruksi sederhana

Freepik

Anak-anak pada usia 2 tahun biasanya mulai mengembangkan pemahaman mereka tentang bahasa dan mampu mengikuti instruksi sederhana seperti "ambil bolanya" atau "sini, datang ke Mama". Namun, bagi anak yang mengalami keterlambatan bicara, kemampuan ini mungkin belum berkembang sebagaimana mestinya.

Permasalahan ini dapat terjadi karena anak tersebut mungkin belum memahami secara penuh arti dari kata-kata yang diucapkan di sekitarnya. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menghubungkan kata-kata dengan objek atau tindakan yang dimaksud.

Misalnya, saat diminta untuk mengambil bola, anak tersebut mungkin belum memahami konsep "mengambil" dan "bola" secara bersamaan.

Kesulitan dalam mengikuti instruksi sederhana juga dapat menjadi tanda bahwa anak tersebut mungkin memiliki kesulitan dalam memproses informasi secara cepat atau mengorganisasikan pemikirannya.

Hal tersebut bisa menjadi indikasi adanya masalah dalam perkembangan kognitif anak, yang juga dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam berbicara.

7. Kurang dari 25 kata dalam kosa kata

Freepik/javi_indy

Ketika anak mencapai usia 2 tahun, mereka seharusnya telah mengembangkan kosa kata yang cukup untuk mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan pengalaman mereka sehari-hari. Salah satu indikator penting dari perkembangan bahasa pada usia ini adalah kemampuan anak untuk mengucapkan sejumlah kata yang cukup untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.

Ketika seorang anak belum mampu mengucapkan setidaknya 25 kata pada usia 2 tahun, ini dapat menjadi tanda keterlambatan bicara. Hal ini menunjukkan bahwa anak mungkin mengalami keterbatasan dalam memperoleh dan memproses bahasa. Mereka mungkin belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka secara verbal.

Keterlambatan dalam perkembangan kosa kata ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya paparan terhadap bahasa di lingkungan sekitar, masalah pendengaran, atau masalah perkembangan lainnya. Selain itu, faktor genetik dan faktor lingkungan juga dapat memengaruhi perkembangan bahasa anak.

8. Kesulitan dalam mengeluarkan suara yang jelas

Freepik/master1305

Pada usia 2 tahun, anak seharusnya telah memperoleh kemampuan untuk mengucapkan berbagai suara dan kata dengan jelas serta memahami cara menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.

Anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin hanya mampu mengucapkan beberapa suara atau kata secara berulang-ulang, dan kemungkinan besar terbatas pada kebutuhan mendesaknya. Mereka mungkin tidak mampu menggunakan bahasa lisan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, atau pengalaman mereka secara lengkap.

Kesulitan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah perkembangan bicara dan bahasa, gangguan pendengaran, atau masalah motorik yang memengaruhi kemampuan anak dalam menggerakkan organ bicara mereka dengan tepat.

Selain itu, faktor lingkungan dan kurangnya stimulasi bahasa juga dapat memainkan peran dalam keterlambatan bicara.

9. Kesulitan menirukan suara yang dicontohkan

Freepik

Kesulitan anak dalam menirukan suara yang dicontohkan merupakan salah satu ciri keterlambatan bicara yang penting untuk diperhatikan. Kemampuan meniru suara-suara ini merupakan bagian penting dari proses pembelajaran bahasa pada masa perkembangan awal.

Pada usia 2 tahun, anak seharusnya sudah mulai mampu meniru suara-suara sederhana, seperti suara binatang atau suara benda-benda di sekitarnya. Namun, anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan hal ini.

Kesulitan menirukan suara-suara tersebut bisa menjadi indikasi bahwa anak mengalami hambatan dalam pengembangan keterampilan vokal atau auditori, atau mungkin juga menunjukkan masalah dalam pemrosesan sensorik mereka.

Mereka mungkin tidak mampu mendengar atau membedakan suara dengan jelas, atau mungkin memiliki kesulitan dalam mengontrol otot-otot yang diperlukan untuk menghasilkan suara yang akurat.

Selain itu, kesulitan ini juga bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman anak terhadap konsep meniru atau kurangnya minat mereka dalam berkomunikasi dengan cara tersebut. 

Hal ini bisa menjadi hasil dari kurangnya paparan terhadap variasi suara atau kurangnya stimulasi yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan meniru mereka.

10. Kurangnya kemampuan menghasilkan ucapan sendiri

Freepik/gpointstudio

Kurangnya kemampuan anak untuk menghasilkan ucapan sendiri, dan lebih cenderung meniru tindakan atau perkataan orang lain, merupakan ciri penting dari keterlambatan bicara yang perlu diperhatikan. Kemampuan ini adalah bagian kunci dari perkembangan bahasa pada masa anak-anak.

Pada usia 2 tahun, anak seharusnya telah mulai mengembangkan kemampuan untuk menyusun kata-kata dan frasa secara mandiri untuk menyampaikan pikiran, keinginan, dan perasaan mereka.

Namun, bagi anak yang mengalami keterlambatan bicara, mereka mungkin lebih cenderung meniru apa yang mereka dengar atau lihat daripada menghasilkan ucapannya sendiri.

Kurangnya kemampuan untuk menghasilkan ucapan sendiri ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya paparan terhadap bahasa di lingkungan sekitar, masalah dalam perkembangan kemampuan berbicara, atau masalah pendengaran yang memengaruhi kemampuan anak untuk memahami dan meniru suara-suara yang mereka dengar.

Selain itu, faktor lingkungan seperti kurangnya stimulasi bahasa dan interaksi yang kaya juga dapat memainkan peran dalam kesulitan ini.

11. Tidak memahami gerakan dan gestur tangan sederhana

Freepik/user18526052

Ketidakmampuan anak untuk memahami gerakan dan gestur tangan sederhana, seperti menunjuk benda dengan jari telunjuk, merupakan indikator penting dari keterlambatan bicara yang perlu diperhatikan dengan serius.

Gestur tangan ini adalah salah satu cara utama bagi anak untuk berkomunikasi dan menyampaikan keinginan, kebutuhan, atau minat mereka sebelum mereka dapat mengungkapkannya secara verbal.

Pada usia 2 tahun, anak seharusnya telah mulai mengembangkan pemahaman mereka tentang bahasa tubuh dan gestur tangan yang sederhana. Mereka seharusnya dapat merespons ketika seseorang menunjuk pada objek atau saat seseorang menggunakan gerakan tangan untuk menyampaikan pesan tertentu.

Namun, bagi anak yang mengalami keterlambatan bicara, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami arti dari gestur-gestur ini.

Kesulitan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya pemahaman anak terhadap konsep komunikasi non-verbal atau kurangnya pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, masalah perkembangan sensorik atau motorik juga dapat memengaruhi kemampuan anak untuk merespons secara tepat terhadap gestur-gestur tangan yang mereka lihat.

Itulah beberapa ciri-ciri anak terlambat bicara yang perlu Mama ketahui dan waspadai. Jika Mama memperhatikan beberapa dari ciri-ciri ini pada anak, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terapi wicara untuk evaluasi lebih lanjut dan mendapatkan bantuan yang diperlukan.

Baca juga:

The Latest