Kekurangan tidur pada balita memiliki dampak yang lebih luas daripada hanya membuat mereka lelah atau rewel. Salah satu dampak yang sering diabaikan adalah peningkatan risiko kecelakaan.
Kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan dan koordinasi motorik balita, membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai jenis kecelakaan. Mereka mungkin tampak lebih canggung atau tidak stabil dalam gerakan mereka, yang dapat meningkatkan risiko jatuh atau terluka.
Perkembangan keseimbangan dan koordinasi motorik adalah aspek penting dari pertumbuhan dan perkembangan balita. Saat tidur yang cukup, otak balita memiliki waktu untuk memproses informasi dan mengkonsolidasikan keterampilan motorik yang telah dipelajari selama hari itu.
Namun, ketika balita tidak mendapatkan tidur yang cukup, proses ini dapat terganggu, menyebabkan penurunan dalam kemampuan mereka untuk menjaga keseimbangan dan koordinasi gerakan mereka.
Dampak dari kurangnya tidur pada keseimbangan dan koordinasi motorik balita juga dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berlari, atau bermain.
Mereka mungkin menjadi lebih canggung dalam gerakan mereka, sering kali terjatuh atau menabrak objek di sekitar mereka tanpa alasan yang jelas. Ini meningkatkan risiko cedera, terutama saat mereka berada di lingkungan yang berisiko seperti taman bermain atau rumah dengan tangga.
Itulah beberapa tanda balita tidak mendapatkan tidur yang cukup. Jika Papa dan Mama melihat tanda-tanda di atas pada anak, penting untuk mencari cara untuk memperbaiki pola tidurnya dan memberikan lingkungan yang mendukung tidur yang berkualitas