Cerita Fabel untuk Anak: Bangau yang Serakah dan Kepiting
Yuk, ajarkan tidak boleh serakah dan berbuat jahat kepada orang lain pada anak melalui cerita fabel
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membaca dongeng adalah aktivitas seru yang dapat Mama lakukan dengan si Kecil di rumah untuk mengisi waktu senggang. Dari sekian banyak cerita dongeng di dunia ini, Mama dapat memilih cerita fabel anak untuk dibacakan kepada anak.
Fabel adalah cerita yang mengisahkan kehidupan hewan-hewan. Dalam cerita tersebut, para hewan dapat berbicara dan saling mengobrol.
Mendongeng cerita fabel kepada anak dapat memberi banyak manfaat untuknya lho, Ma. Contohnya, membantu anak mengenal dan mengingat hewan-hewan, membantu menambah kosa kata anak, meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak, serta masih banyak lainnya.
Untuk itu, kali ini Popmama.com akan menyajikan dongeng Bangau dan Kepiting. Simak dan ceritakan pada si Kecil yuk, Ma!
1. Bangau gemar memakan ikan di sebuah kolam
Pada suatu hari, hiduplah seekor Bangau di sebuah hutan. Ia sering menghampiri kolam yang terdapat di hutan tersebut.
Di sana, ia menangkap ikan-ikan untuk dimakan. Hal tersebut membuat semua ikan membencinya. Ikan-ikan tidak suka ketika Bangau datang.
Walau demikian, Bangau tidak peduli dan tetap berburu ikan di kolam tersebut.
Menurut bangau, ikan adalah makananya yang paling enak. “Ikan itu sangat lezat, nyam nyam” ujar Bangau.
Ia terus memburu ikan hingga perutnya terasa kenyang.
2. Setiap Bangau lapar, ia pasti kembali ke kolam tersebut
Ketika sudah merasa kenyang, Bangau kembali bermain dan beraktivitas. Ia berkeliling di udara hingga perutnya kembali terasa lapar.
“Aduh, perutku lapar, ia sudah minta diisi dengan ikan-ikan yang lezat,” ujar Bangau.
Bangau bergegas menuju kolam favoritnya. “Fyuh, akhirnya aku sampai juga di kolam,” ucap Bangau.
Tanpa istirahat, ia langsung berburu ikan.
3. Namun, kali ini Bangau gagal mendapat Ikan
Sayangnya, usaha Bangau tak kunjung membuahkan hasil. Ia tak mendapatkan ikan satu pun. Sering kali ikan terlepas karena gerakannya yang lambat. Hal tersebut membuat dirinya sering terjatuh di dalam kolam.
“Aku lapar, tetapi diriku merasa begitu sakit. Aku tidak sanggup lagi menangkap ikan,” keluh Bangau dengan suara lemas.
Kegagalan Bangau tersebut membuat para ikan di kolam berenang dengan bebas, bahkan ikan-ikan tersebut berani mendekati Bangau.
“Hei, jangan berenang ke sana! Di sana ada Bangau, nanti kamu bisa dimakan olehnya.” ucap Ikan Merah.
“Tenang, ia tidak bisa memakanku sejak dua minggu yang lalu. Aku selalu lolos saat ia mencoba memakanku,” kata ikan kuning.
Lalu, Ikan kuning bergegas mendekati Bangau. Hal ini guna menunjukkan kepada Ikan Merah bahwa dirinya baik-baik saja walau mendekati Bangau.
Ia mendekati Bangau secara perlahan, dan benar saja, Bangau mengejar Ikan Kuning namun gagal menangkapnya. Sebab, Ikan Kuning lebih gesit untuk menyelamatkan diri.
“Lihat, aku tidak apa-apa lho!”ucap Ikan Kuning dengan nada yang bangga karena benar-benar selamat dari Bangau.
“Wah kamu benar, sepertinya sekarang Bangau sudah tidak bisa apa-apa lagi,” tutur Ikan Merah.
4. Bangau memiliki rencana licik, ia menyebar berita bohong kepada seluruh penduduk kolam
Beberapa hari berlalu, Bangau benar-benar tak dapat menangkap ikan satu pun. Ia semakin lemas.
“Oh sial dengan umur tua ini, bagaimana aku bisa makan? Aku sudah benar-benar merasa lapar karena tidak makan beberapa hari,” keluh Bangau dengan sedih.
Untuk mengatasi rasa laparnya, akhirnya sebuah ide cemerlang muncul di otaknya. Ia merencanakan sesuatu agar bisa makan tanpa perjuangan menangkap ikan.
“Aha, aku tahu harus apa!” seru Bangau.
Ia memulai rencananya itu dengan menuju sisi kolam. Ia duduk dengan menunjukkan wajah yang sedih dan tidak tertarik untuk menangkap ikan.
Penghuni laut lainnya (Ikan, Katak dan Kepiting) berpikir mengapa Bangau tak berusaha menangkap makanan.
“Wah, Bangau terlihat sedih,” ucap Ikan Merah.
“Mungkin dia lapar,” jawab Ikan Kuning.
“Apakah dia akan mati?” tanya Ikan Merah.
“Ntah lah,” jawab Ikan Kuning.
Kepiting yang sedang berada di sana mencoba menghampiri Bangau.
“Halo Bangau tua, apa yang terjadi? Kau terlihat sedih," ucap Kepiting.
"Aku mendengar berita buruk tentang kolam ini," tutur Bangau dengan nada sedih.
"Berita buruk? Tentang apa itu?" Tanya Kepiting penasaran.
"Tidak, aku tidak berani mengatakannya kepada mu," ujar Bngau.
"Ayolah, jika ini tentang kolam, kami perlu tahu, kami tinggal di sini juga," desak Kepiting.
"Oke akan kuberi tahu jika kau memaksa," ucap Bangau.
"Aku mendapat kabar bahwa kolam ini akan secara kehabisan ikan yang di mana itu adalah makananku," lanjutnya.
"Tidak ada ikan? Kenapa?" tanya Kepiting kebingungan.
"Aku mendengar orang-orang dengan mengisi kolam dengan lumut dan menanam tanaman di sini," jelas Bangau.
"Ya ampun itu sangat buruk sekali, aku haru beri tahu yang lain," ucap Kepiting sambil pergi menghampiri teman-temannya.
Kepiting langsung memberi tahu kabar dari Bangau tersebut kepada Ikan.
“Apa? Itu buruk sekali,” ujar Ikan Kuning.
“Lalu, kini kita harus lakukan apa?” ujar Ikan Merah dengan nada yang ketakutan.
Kini semua khawatir dan bersedih. Semuanya tak tahu harus melakukan apa.
5. Bangau berpura-pura membantu para penghuni kolam
Mendengar berbagai kekhawatiran penghuni kolam, Bangau bergegas menghampiri mereka.
“Jangan panik, semua ada jalan keluarnya!” seru Bangau saat menghampiri penghuni kolam.
“Apa maksudmu, Bangau?” tanya Ikan Kuning.
“Aku punya solusinya. Aku tahu kolam yang aman namun letaknya sedikit jauh,” papar Bangau.
"Jika kalian tertarik, aku bisa membawa beberapa ikan di kolam ini ke kolam baru secara bergantian setiap harinya,” lanjut Bangau.
"Oh aku setuju! Tolong bawa kami ke kolam itu,” ucap salah satu Ikan di sana.
Akhirnya, semua yang di kolam setuju oleh ide bangau.
“Tapi aku punya beberapa syarat,” kata Bangau.
“Apa?” jawab Ikan Kuning.
“Aku harus beristirahat di perjalanan karena umurku yang sudah tua," jelas Bangau.
“Oh tidak apa-apa aku setuju," ucap para ikan di kolam.
6. Bangau mulai menjalankan rencarna jahatnya
Setelah semua setuju, keesokan harinya Bangau mulai membawa ikan-ikan ke kolam baru yang ia janjikan.
Ia membawa beberapa ikan di paruhnya.
Bangau meminta izin untuk beristirahat sebentar di sebuah bukit. Saat mendarat dari terbangnya, Bangau tiba-tiba melempar semua ikan yang ada di paruhnya dan langsung memasukkannya ke dalam mulut untuk dimakan.
Para ikan kaget. Namun mereka tak bisa berbuat apa-apa.
"Akhirnya, laparku hilang," ucap Bangau.
Ia beristirahat sebentar di bukit tersebut. Ketika merasa lapar kembali, Bangau pergi ke kolam lagi.
Sesampainya di sana, Bangau membawa beberapa ikan lagi.
“Ayo siapa yang ingin aku bawa ke kolam baru?” tanya Bangau.
Semua ikan berkumpul. Bangau bergegas memasukkan ikan-ikan tersebut ke dalam paruhnya dan terbang kembali.
Di bukit itu, ia memakan kembali ikan yang dibawanya. Ia pun mengulang cara tersebut setiap merasa lapar. Cara tersebut membuat Bangau mendapat makanan tanpa perlu repot-repot menangkap ikan.
Kini, Bangau terlihat lebih sehat. Badannya pun semakin berisi.
7. Bangau ketahuan berbohong oleh Kepiting
Saat Bangau kembali ke kolam, Kepiting langsung menghampirinya. Ia ingin ikut pindah ke kolam baru.
“Mohon bawa aku juga ke kolam itu,” kata Kepiting.
Bangau terdiam sebentar. Lalu, ia bergumam kecil, “Waktu yang tepat untuk coba makanan baru.”
"Oke, aku kan membawa kau diperjalanan berikutnya," ucap Bangau.
Keesokan harinya, Bangau langsung membawa Kepiting untuk pergi ke kolam baru. Kepiting naik di atas badan Bangau. Keduanya terbang berhari-hari. Sampai akhirnya Kepiting merasa lelah dan bertanya, “Berapa hari lagi kita sampai di kolam baru?”
Sang Bangau tau kalau Kepiting adalah hewan yang polos dan tidak akan tahu rencana jahatnya.
“Kau bodoh, tidak ada kolam lain di sekitar sini. Aku membuat rencana ini agar bisa memakan kalian semua” jawab Bangau.
"Sekarang kau harus bersiap untuk kehilangan nyawa mu juga karena aku akan menyantapmu," lanjunya.
Bangau langsung terbang dengan cepat menuju bukit yang biasa ia singgah untuk memakan Kepiting. Namun, tanpa ia sadari, Kepiting murka atas niat jahat Bangau.
Kepiting perlahan maju menuju leher Bangau tersebut. Tangannya bersiap untuk mencekik leher Bangau.
“Aku tidak akan mati seperti ini Bangau egois,” ucap Kepiting. Tanpa ragu, capit kepiting yang tajam langsung mencekik leher Bangau tersebut.
“Sakit!!!" teriak Bangau.
“Ini akan lebih sakit lagi,” kata Kepiting. Ia langsung bergegas mengencangkan capitnya dan mematahkan leher Bangau.
“AAAAAAAAAAAA,” teriak Bangau kesakitan.
8. Penghuni kolam hidup dengan bahagia
Pada akhirnya Bangau terjatuh di sembarang tempat. Ia benar-benar kehilangan nyawanya.
Kepiting yang jatuh bersama Bangau langsung bergegas meninggalkannya. “Rasakan itu Bangau egois,” ucap Kepiting sambil pergi meninggalkan Bangau.
Kepiting kembali menuju kolam. sesampainya di sana, ada Ikan Kuning, Ikan Merah dan Katak yang sedang berkumpul menunggu giliran dijemput Bangau.
"Hai kawan-kawan!" sapa kepiting dengan semangat.
Mereka semua kebingungan. "Lho? Kok kamu ada di sini? Bukannya kamu berada di kolam baru? Lalu, mana Bangau?" tanya Ikan Kuning bertubi-tubi.
"Selama ini, kita dibohongi dan dibodohi oleh Bangau. Ia tidak mengantar ikan-ikan ke kolam baru, ia memakannya di sebuah bukit," jelas Kepiting.
"Aku hampir menjadi korban santapannya hari ini. Namun, aku tidak mau dan mencekik dirinya hingga mati," lanjutnya.
"Kepiting kau sangat cerdas. Terima kasih banyak Kepiting, kamu telah menyelamatkan kita semua yang tersisa di kolam ini dari kejahatan Bangau," tutur Ikan Merah.
"Tidak, Bangau kehilangan nyawanya karena keserakahannya, bukan karena kecerdasanku," ucap Kepiting.
Kini, semua hewan yang tinggal di kolam hidup nyaman dan damai tanpa gangguan dari Bangau.
Dari dongeng bangau dan kepiting ini, terkandung pesan moral yang dapat diteladani yakni tidak boleh serakah, tidak boleh berbohong, tidak boleh jahat sesama makhluk hidup dan tidak boleh mengambil apa yang bukan milik kita.
Memang, burung bangau adalah hewan yang makan ikan, namun makanlah sesuai porsinya, jangan serakah. Selain itu, alangkah baiknya tidak memakan apa yang bukan menjadi makanannya.
Baca juga:
- Banyak Pesan Moral, 10 Dongeng Anak untuk Diceritakan Sebelum Tidur
- Dongeng Fabel Anak: Cerita Kancil dan Kura-Kura
- 7 Judul Dongeng untuk Anak yang Memiliki Banyak Pesan Moral