TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Batuk Rejan: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Penanganan

Mama perlu tahu. Pelajari lebih dalam yuk, Ma!

todaysparent.com

Batuk adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada manusia dari yang anak-anak hingga dewasa. Saking seringnya menyerang tubuh, beberapa orang kadang menyepelekannya. Apakah Mama salah satunya?

Ada orangtua yang menganggap batuk adalah hal bisa hingga saat anaknya terkena batuk tidak terlalu memedulikannya, "ah,cuma batuk, nanti sembuh kok".

Padahal jika digali lebih dalam ada batuk yang sangat membahayakan jika tidak cepat diatasi, yaitu batuk rejan.

Untuk lebih mengetahui perihal batuk rejan, berikut ini sudah Popmama.com rangkum kan informasinya

Simak yuk, Ma!

1. Pengertian batuk rejan

allenallergy.com

Batuk rejan atau yang biasa dikenal dengan pertusis adalah infeksi bakteri pada saluran udara dan tenggorokan. Penyakit mudah menular dan bisa mengancam nyawa, khususnya bila terjadi pada balita dan anak-anak.

2. Penyebab batuk rejan

Freepik/Tashahorse1984

Batuk rejan disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis pada saluran pernafasan. Bakteri ini menempel pada silia (ekstensi kecil seperti rambut) yang melapisi bagian dari sistem pernapasan bagian atas. 

Infeksi bakteri pada sillia ini akan menyebabkan pelepasan racun dan membuat saluran napas meradang. Tubuh akan merespons hal tersebut dengan memproduksi banyak lendir untuk menangkap bakteri yang selanjutnya dikeluarkan dengan batuk.

Kombinasi peradangan dan penumpukan lendir membuat penderita kesulitan bernapas. Pada akhirnya seseorang penderita batuk sulit bernapas. Oleh karena itu, biasanya seseorang yang menderita batuk rejan harus berusaha menarik napas lebih kuat sebelum batuk, yang kadang memunculkan bunyi lengking (whoop).

Batuk ini dapat menular jika seseorang menghirup tetesan air liur di udara yang keluar dari batuk dan bersin penderita batuk rejan. 

3. Gejala batuk rejan

homeremediesfororalthrush.com

Gejala batuk rejan biasanya terlihat setelah satu sampai dua minggu berkontak langsung dengan penderita batuk rejan.

Gejalanya ditandai dengan rentetan batuk yang terjadi secara terus menerus. Biasanya, batuk ini sering diawali dengan bunyi tarikan napas panjang melengking khas yang terdengar seperti “whoop”.

Jika batuk ini menyerang bayi atau anak-anak, alih-alih berteriak, mereka biasanya mungkin akan muntah atau megap-megap dan wajahnya berubah menjadi agak membiru. Kondisi ini akan terlihat sangat buruk, namun sebenarnya mereka akan segera bernapas kembali. 

Gejala tersebut muncul seminggu atau lebih setelah gejala awal seperti pilek, bersin, batuk kering, atau demam (dengan suhu mencapai 38 derajat Celcius). 

Selain suara "whoop", gejala lainnya yaitu:

  1. Flu dengan batuk paroksismal yang intens, terkadang disertai muntah; 
  2. Mengeluarkan dahak kental;
  3. Kelelahan karena batuk. 

Gejala tersebut dapat bertahan hingga dua minggu dan berlanjut bahkan setelah pengobatan dan membersihkan bakteri dari tubuh.
 

4. Pengobatan untuk batuk rejan 

Hoax Or Fact

Pengobatan batuk rejan pada bayi yang berumur satu tahun ke bawah biasaya akan dirawat di rumah sakit karena risiko komplikasi. 

Sedangkan untuk anak yang sudah satu tahun ke atas biasanya akan diberi antibiotik. Namun jika batuk rejan sudah memarah akan diberikan kortikosteroid. 

Adapun pengobatan yang dapat dilakukan oleh Mama jika anak terkena batuk rejan sebagai berikut:

  1. Memberikan parasetamol atau ibuprofen,
  2. membersihkan dahak dari dada sebanyak mungkin,
  3. minum banyak cairan dan banyak istirahat.

Pemulihan batuk rejan ini bisa memakan waktu hingga tiga bulan atau lebih.  

Nah, ternyata batuk tidak boleh disepelekan ya, Ma. Namun dengan begini bukan berarti Mama menjadi tidak membawa si Kecil untuk keluar karena ketakutan ya. 

Mama hanya perlu berhati-hati saja saat membawa di Kecil keluar rumah. Mungkin Mama dapat menutup muka anak menggunakan kain saat sedang bepergian ke luar rumah sehingga ia terlindungi.

Semangat terus ya Ma mendampingi masa pertumbuhan si Kecil. Semoga ia selalu dalam keadaan sehat.

Baca juga:

The Latest