Cara Merespon Anak yang Terus Menerus Meludah dan Solusinya
Cara efektif mengatasi anak yang suka meludah agar perilaku ini berkurang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat si Kecil tiba-tiba mulai sering meludah bisa membuat Mama dan Papa bingung atau bahkan frustasi. Meludah pada anak, terutama di masa balita, adalah perilaku umum yang bisa terjadi karena berbagai alasan.
Perilaku ini bukan berarti si Kecil nakal atau tidak sopan, tetapi merupakan bagian dari eksplorasi emosional dan sensorik mereka yang masih dalam tahap perkembangan. Menyadari alasan-alasan di balik perilaku ini dapat membantu orangtua merespon dengan lebih tenang dan efektif.
Popmama.com akan membahas cara merespon anak yang terus menerus meludah dan apa yang dapat dilakukan ketika kebiasaan ini berlanjut.
1. Hindari bereaksi berlebihan saat si kecil meludah
Ketika si Kecil meludah, reaksi Mama dapat mempengaruhi apakah perilaku ini akan terus berlanjut atau tidak. Berikut beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat merespon:
- Mengeluarkan reaksi berlebihan, reaksi seperti, "Aduh, kenapa kamu terus meludah?" bisa membuat si Kecil merasa ia berhasil menarik perhatian Mama dengan perilaku tersebut.
- Ucapan seperti "Eww, jorok banget!" bisa membuat si Kecil merasa dipermalukan. Hal ini dapat membuatnya semakin ingin mengulangi tindakan tersebut sebagai cara mencari perhatian.
- Menilai perilaku anak sebagai buruk, sebaiknya hindari ucapan seperti "Kamu nakal banget ya!" karena ini bisa membuat si Kecil merasa dinilai buruk, bukan diajak memahami kesalahan perilakunya.
- Reaksi seperti "Pergi ke kamar!" tanpa penjelasan bisa membuat anak bingung tentang kesalahan yang dilakukan.
- Mengancam dengan hukuma, misalnya, "Nanti kalau meludah lagi, nggak boleh nonton TV!" - ancaman ini mungkin membuat anak takut, tapi jarang menyelesaikan masalah dasar di balik perilaku tersebut.
Ingatlah bahwa reaksi yang berlebihan atau negatif bisa mengakibatkan perilaku ini justru semakin meningkat. Pilihlah cara merespon yang lebih netral dan konstruktif.
2. Respon dengan tenang dan penuh pengertian
Setelah menghindari reaksi berlebihan, Mama bisa mencoba beberapa respon yang lebih positif untuk membantu si Kecil mengatasi kebiasaannya meludah. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Tanggapi dengan nada tenang, ucapkan dengan lembut, "Mama lihat kamu meludah," untuk menunjukkan bahwa Mama memahami perilakunya tanpa bereaksi berlebihan.
- Cobalah bertanya, "Apa yang ingin kamu sampaikan ke Mama?" atau "Mama rasa kamu sedang kesal, ya?" Ini bisa membantu si Kecil merasa dimengerti dan mulai belajar mengekspresikan emosinya dengan cara yang lebih baik.
- Tetapkan Batasan, katakan dengan jelas, "Meludah itu nggak baik, ya. Yuk, berhenti meludah." Dengan cara ini, si Kecil mulai memahami bahwa meludah bukan perilaku yang bisa diterima.
- Tanyakan pada anak, "Gimana kalau kita cari cara lain untuk kasih tahu Mama kalau kamu marah?" atau ajak untuk mengalihkan perhatian dengan aktivitas menarik lainnya seperti meniup gelembung atau berlari-lari di sekitar ruangan.
- Alihkan perhatian anak dengan menyenangkan, seperti mengatakan, "Coba yuk kita lihat ke cermin, kamu bisa latihan ekspresi marah atau bahagia."
Dengan merespon secara positif dan tenang, Mama bisa membantunya belajar mengelola emosinya dan menemukan cara lain untuk berkomunikasi tanpa perlu meludah.
3. Kenali alasan mengapa anak meludah
Meludah pada anak kecil sering kali merupakan bagian dari eksplorasi emosi, batasan, dan sensorik mereka. Berikut beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab si Kecil meludah:
- Si Kecil mungkin sedang mencoba menguji batasan yang Mama dan Papa tetapkan.
- Kadang, anak meludah untuk mencari perhatian orangtua, terutama jika ia merasa kurang diperhatikan.
- Merasa ter-overstimulasi atau terlalu bersemangat, perilaku ini bisa muncul sebagai bentuk ekspresi diri.
- Kesulitan mengontrol impuls, anak-anak sering meludah karena mereka masih belajar mengendalikan dorongan spontan.
- Meludah bisa menjadi caranya menyampaikan bahwa ia merasa terganggu atau frustasi.
- Anak-anak pada usia ini sangat suka meniru, jadi bisa saja ia pernah melihat seseorang meludah dan mencoba menirunya.
- Sensasi meludah bisa terasa menarik bagi si Kecil karena ia sedang mengeksplorasi dunia di sekitarnya.
4. Fokus pada tindakan selanjutnya jika anak tetap meludah
Jika si Kecil terus meludah, cobalah untuk memberi batasan yang jelas, seperti, “Mama tidak ingin kamu meludah di sini, ya.”
Setelah itu, bantu mereka menemukan cara lain untuk mengekspresikan diri, seperti dengan meniup gelembung atau memintanya menarik napas dalam. Fokus pada pengalihan yang positif dan bantu mereka menenangkan diri.
5. Ingatlah! Meludah bukanlah hal buruk
Meludah bukan berarti si Kecil berusaha membuat Mama marah atau malu, lho. Anggap ini sebagai fase yang perlu dipahami dan diatasi.
Mama bisa membantu dengan tidak menganggap perilaku ini sebagai serangan pribadi, tetapi sebagai cara untuk mengajari anak lebih banyak tentang emosi mereka.
6. Bila anak meludah pada orang lain, apa yang harus dilakukan?
Jika anak mama meludah pada Mama atau orang lain, ini bisa jadi tanda bahwa mereka kesulitan mengontrol perilaku tersebut.
Periksakan ke spesialis, seperti dokter anak atau terapis bicara, untuk mengecek apakah ada faktor medis yang mendasarinya, misalnya kesulitan dalam mengelola air liur.
Dengan bimbingan profesional, si Kecil dapat diarahkan untuk mengontrol kebiasaan ini lebih baik.
7. Cara mengurangi dan menghilangkan kebiasaan meludah pada anak
Ada beberapa metode yang bisa Mama coba untuk membantu si Kecil berhenti meludah. Mama bisa mengajarkan frasa sederhana seperti, “Aku perlu istirahat” atau, “Aku merasa kewalahan.”
Alternatif non-verbal juga bisa jadi pilihan, seperti kartu gambar atau isyarat tangan, untuk membantu mereka mengungkapkan perasaan.
Mama juga bisa mencoba aktivitas yang merangsang sensori mulut, seperti mengunyah permen karet atau menggunakan botol minum dengan tutup khusus. Teknik ini membantu si Kecil mendapatkan stimulasi yang dibutuhkannya tanpa meludah.
Itu dia cara merespon anak yang terus menerus meludah. Kalau dari pengalaman Mama sendiri, gimana sih cara Mama untuk mengatasi masalah ini?
Baca juga:
- Nursemaid Elbow, Bahaya Tarik Lengan Anak secara Paksa
- Tips Anti-Stress Menghadapi Masa Potty Training pada Anak
- 7 Cara Cepat Mengajarkan Anak agar Berhenti Memukul