Sudahkah Mama Memperhatikan Lingkar Pertemanan Si Kecil?
Pergaulan yang kurang tepat bisa berdampak negatif lho, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tahun pertama, Si Kecil lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.
Artinya, sosok yang ia temui hanyalah Mama, Papa, saudara yang tinggal di rumah, juga asisten rumah tangga jika ada.
Sesekali mungkin ia dibawa pergi ke luar untuk bertemu saudara lain dan teman Mama-Papa.
Tapi begitu sudah bisa berjalan dan berbicara, Si Kecil butuh teman bermain yang usianya sepantaran.
Sayangnya, tidak semua anak bisa mendapatkan teman bermain sepantaran dengan mudah.
Bisa karena faktor tempat tinggal, kesibukan orangtua, atau kebutuhan khusus lainnya. Kelihatannya sepele, tapi lingkar pertemanan yang kurang tepat bisa berdampak negatif pada tumbuh kembangnya lho, Ma!
Jangan asal Si Kecil punya teman yang membuatnya tidak kesepian. Beberapa hal di bawah ini mulai sekarang perlu Mama perhatikan.
1. Dengan siapa Si Kecil banyak menghabiskan waktu?
Bagi Mama pekerja, menitipkan anak di daycare penting juga untuk memperhatikan peserta didik lainnya.
Apakah Si Kecil memiliki teman bermain yang sepantaran, apakah kegiatannya disesuaikan dengan penggolongan usia.
Selama Mama bekerja, di sanalah Si Kecil menghabiskan waktu.
Usia 1-3 tahun adalah masa di mana anak sedang gemar-gemarnya menirukan tingkah laku orang di sekitar.
Jadi Mama wajib memperhatikan dengan siapa ia banyak menghabiskan waktu.
Hal yang sama juga perlu diperhatikan oleh Mama yang mengasuh anak sendiri.
Meski tidak bekerja dan selalu punya waktu untuk Si Kecil, Mama tetap wajib memperhatikan pergaulannya.
Jangan sampai Mama menjadi posesif dengan melarangnya bermain bersama anak-anak sepantaran di luar.
Kebiasaan membawa Si Kecil saat Mama mengobrol dengan teman juga memiliki dampak negatif.
Apa yang Mama dan teman ucapkan sebagai orang dewasa, beberapa mungkin kurang baik untuk didengar anak-anak.
2. Memiliki dua anak dengan rentang usia berdekatan juga pengaruhi pergaulan
Jika Mama memiliki dua atau lebih anak yang jarak usianya berdekatan, interaksi yang terjadi juga mempengaruhi perkembangan mereka masing-masing.
Terlalu banyak berkumpul dengan Adik bayi membuat Kakak berusia batita kurang berkembang secara psikologis.
Ia akan meniru tingkah bayi yang manja, gampang menangis, dan lebih banyak berbaring.
Aktivitas fisiknya kurang optimal karena Adik bayi belum bisa ia ajak bermain di luar tempat tidur.
Mama pasti lebih sibuk dan perhatian pada Adik bayi ketimbang Kakak yang sudah bisa melakukan beberapa hal sendiri.
Untuk menyiasatinya, berikan Kakak kelonggaran untuk bermain bersama anak sepantaran di luar rumah.
Mama bisa mengawasinya dari kejauhan sambil mengasuh Adik.
3. Perhatikan jarak usia Si Kecil dengan teman-temannya.
Lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu faktor penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Jarak usia anak dengan teman-teman bermain di sekitar rumah bisa mempengaruhi kondisi psikologisnya.
Anak berusia di bawah 4 tahun yang baru mencoba bermain di luar rumah, biasanya masih memiliki banyak ketakutan dan cenderung mengikuti aktivitas kelompoknya.
Apalagi jika ia menjadi minoritas di gerombolan anak lain yang usianya lebih tua.
Anak-anak yang lebih tua cenderung memerintah dan sudah mahir berkelompok.
Si Kecil kesayangan Mama yang masih kecil, akan sedikit kesulitan mengikuti gaya bermain mereka. Tidak menutup kemungkinan juga, Si Kecil menjadi bahan bully atau ejekan.
Untuk mengantisipasi hal ini, keberadaan sekolah preschool atau PAUD menjadi solusi para Mama agar Si Kecil mendapatkan teman dan permainan yang sesuai usianya.
Coba cek yuk Ma, teman bermain Si Kecil sehari-hari itu siapa saja ya?