Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar
Yuk Ma, cari tahu perbedaan antara motorik kasar dan gerak motorik halus
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama pasti seringkali mendengar soal pentingnya perkembangan motorik halus dan kasar pada anak.
Tentu setiap Mama ingin perkembangan motorik si Kecil bertumbuh dan berkembang secara optimal.
Tapi, apa sebenernya perbedaan motorik halus dan motorik kasar?
Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasannya. Simak yuk, Ma!
Apa itu perkembangan motorik?
Perkembangan motorik adalah proses perkembangan gerak pada anak. Pada umumnya, gerakan tersebut didasari oleh kematangan fisik dan saraf pada anak.
Perkembangan motorik dibagi menjadi dua macam, perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar.
Itulah yang perlu dipahami secara mendasar.
Lalu apa perbedaan motorik halus dan motorik kasar?
Perkembangan motorik halus
Perkembangan motorik halus, merupakan perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan koordinasi mata-tangan.
Contohnya seperti menggambar, menulis, memotong, menyusun puzzle, atau memasukkan balok sesuai bentuknya.
Bagaimana Ma, apakah si Kecil sudah menujukkan perkembangan motorik halus diusiannya saat ini?
Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar, merupakan perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh. Seperti merangkak, berjalan, melompat, atau berlari.
Biasanya yang berkembang pertama kali adalah kemampuan motorik kasar, baru motorik halus.
Sebagai contohnya si Kecil saat masih bayi pertama kali akan belajar untuk mulai membalikkan badan, belajar merangkak, baru berbicara.
Perkembangan motorik kasar secara alami terbentuk sesuai kematangan fisik si Kecil dan lingkungan sekitar yang menunjang.
Sedangkan motorik halus dapat lebih berkembang jika ada bantuan stimulasi dari orang sekitarnya.
Misalnya, si Kecil akan lebih cepat berbicara jika sering diajak mengobrol, atau si Kecil bisa menggambar jika Mama sering memberi crayon dan kertas serta memberitahu cara menggambar.
Namun Mama perlu memahami jika kemampuan gerak motorik setiap anak berbeda-beda.
Jadi Mama tidak perlu memaksakan si Kecil untuk dapat berdiri di umur 9 bulan hanya karena melihat teman sebayanya sudah bisa melakukan hal tersebut atau memaksa si Kecil bisa menulis saat sudah memasuki umur PAUD.
Kemampuan motorik halus setiap anak berbeda, tergantung ketepatan dan ketelatenan Mama dalam mengajari si Kecil.
Bagaimana cara menstimulasi gerak motorik pada anak?
Cara yang paling tepat untuk membantu menstimulasi gerak si Kecil adalah lewat permainan.
Mama bisa membuat sendiri permainan-permainan tersebut, atau membeli mainan yang memang bertujuan untuk menstimulasi.
Contohnya, untuk menstimulasi gerak motorik kasar pada bayi yang baru bisa merangkak, Mama bisa menaruh mainannya jauh dari jangkauannya supaya iya bergerak mengambilnya.
Untuk menstimulasi motorik halus pada anak umur 1-2 tahun, Mama bisa memberi 2 wadah dengan salah satunya diisi air, dan mengajarkan si Kecil untuk memindahkan air dari wadah satu ke wadah lainnya.
Lakukan variasi permainan, untuk menarik minat si Kecil.
Jika si Kecil tidak tertarik dengan salah satu permainan, Mama bisa mencoba alternatif permainan lainnya yang tentu sesuai dengan kemampuan si Kecil.
Saat si Kecil mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik kasar maupun motorik halus Mama bisa mengonsultasikannya pada dokter anak.
Keterlambatan dalam motorik kasar maupun motorik halus bisa berpengaruh ke kemampuan motorik selanjutnya.
Baca juga:
- Kenali Celebral Palsy Gangguan Motorik yang Menyerang Anak
- Cara Melatih Motorik Halus Anak 4-7 Tahun Lewat Kegiatan Seni di Rumah
- 7 Rekomendasi Permainan untuk Latih Motorik Halus Balita