Cara Aman Mengenalkan Kacang-kacangan untuk Makanan Anak
Perhatikan ya Ma, agar si Kecil tak mudah tersedak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kacang adalah satu jenis makanan yang kadang dihindari Mama dalam menu anak-anak. Padahal, ada bermacam vitamin dan nutrisi baik yang dihasilkan jenis makanan yang satu ini.
Banyak pertimbangan yang membuat para Mama maju mundur saat ingin memberikan kacang pada si Kecil. Mulai dari karena masalah alergi, hingga keamanan si Kecil saat mengkonsumsinya.
Namun, sebenarnya apa saja langkah aman yang bisa diambil saat ingin memberikan kacang pada anak ya? Disusun Popmama.com, ini langkah-langkah amannya:
1. Konsultasikan dengan dokter anak
Jika Mama ragu dengan kemampuan tubuh si Kecil, tak ada salahnya mengkonsultasikan hal ini kepada dokter buah hati Mama. Dari sana, sang dokter akan mengecek apakah si Kecil memiliki alergi terhadap kacang.
Jika hasilnya sudah keluar, tentu akan lebih mudah memberikan kacang pada si Kecil, sesuai dengan waktu dan porsi yang telah ditentukan oleh dokternya.
Untuk anak yang tidak ada riwayat alergi kacang, bisa diberikan sedini mungkin, sesaat setelah mereka boleh mengonsumsi menu padat. Sedangkan jika ada alergi, sebaiknya baru memberikan kacang sekitar usia 24 hingga 36 bulan.
2. Pilih yang terbaik
Kacang-kacangan memiliki banyak nutrisi, namun alangkah baiknya jika memilih yang terbaik dari jajaran yang terbaik. Misal ingin memberikan kacang, cobalah untuk memberikan chickpea atau yang sering disebut dengan kacang Arab.
Dalam satu cangkir atau 164 gram chickpea, mengandung 269 kalori, 14,5 gram protein, 12,5 gram serat, 71 persen folat, 84 persen mangan, dan 26 persen zat besi. Ibaratnya, mengkonsumsi chickpea hampir setara dengan mengkonsumsi daging merah.
Selain itu, kacang yang tak kalah bergizi adalah almond, kacang merah, kacang polong, dan kacang kedelai. Selain bergizi, kacang-kacangan ini juga lezat, Ma.
3. Cek selama 2 hari
Salah satu cara mudah mengecek apakah salah satu jenis kacang berpotensi membuat anak alergi adalah dengan memberikannya selama minimal 2 hari berturut-turut.
Dari sana akan terlihat apakah ada perbedaan atau perubahan dari pencernaan dan tubuh si Kecil. Jikalau ada, lebih baik menghentikannya sementara. Jika tidak ada, berarti Mama bisa lanjut memberikan jenis kacang tersebut pada si Kecil.
4. Lihat kemampuannya
Saat hendak memberikan kacang pada si Kecil, lihat lagi kemampuan mengunyahnya. Jika di bawah satu tahun, ada baiknya melumatkan kacang sampai halus atau agak halus. Karena jika tidak, anak bisa tersedak dan berbahaya bagi nyawanya.
Jika ingin memberikan kacang utuh pada anak di atas 2 tahun, selalu dampingi mereka makan. Karena bisa saja ada bagian cukup besar yang tertelan mereka dan harus segera diantisipasi.
Jika belum yakin dengan kemampuan si kecil, beri kacang yang cukup empuk seperti kacang hijau yang sudah dijadikan bubur, kacang polong dan edamame rebus. Sehingga mudah dikunyah dan minim kemungkinan tersedak.
Kacang adalah makanan menarik bagi anak, sehingga mereka cenderung akan senang jika disuruh mencoba menu makanan yang satu ini. Namun Mama harus tetap memastikan keamanan si Kecil saat mereka makan ya!