Pentingnya Mengajarkan Anak Membereskan Mainannya Sendiri
Bukan hanya belajar tanggung jawab saja, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak dan mainan adalah hal yang tak bisa dipisahkan. Mereka akan selalu bermain. Pada akhirnya, semua mainan berantakan tak beraturan.
Mengajarkan anak untuk belajar membereskan mainannya sendiri bukanlah hal mudah. Namun jika berhasil mengajarkannya, maka ada banyak manfaat positif yang langsung dirasakan si Kecil.
Kira-kira apa saja manfaat mengajarkan anak membereskan mainannya sendiri? Berikut Popmama.com rangkumkan untuk Mama.
1. Mengasah motoriknya
Membereskan mainan bukan sekadar agar jadi rapih dan sedap dipandang. Lebih daripada itu, ada manfaat tersembunyi untuk anak.
Proses memasukkan mainan ke tempatnya kembali merupakan latihan motorik halusnya.
Pada umur 9 bulan, bayi cenderung menggenggam benda dan belum bisa melepaskannya. Pada umur 1 tahun, diharapkan anak sudah memiliki kemampuan motorik halus yang berpa memasukkan benda ke dalam wadah.
Kegiatan memasukkan dan merapikan mainan ke wadahnya bisa jadi sarana untk melatih motorik halusnya.
Untuk anak yang sudah lebih besar, kegiatan membereskan mainan ini bisa menstimulasi otot-otot tangan dan lengannya. Dengan mengangkat kotak mainan atau mainan yang agak berat, otot anak jadi lebih terlatih untuk lebih kuat.
Nantinya, efek ini akan berguna ketika mereka belajar menulis di sekolah.
2. Melatih kemampuan kognitifnya
Pada dasarnya, segala kegiatan yang dilakukan anak merupakan proses belajar baginya. Bahkan saat membereskan mainan, ia bisa mengasah kemampuan kognitif.
Ketika membereskan mainan, anak diajak untuk berpikir dan memilah mainan untuk masuk ke dalam kotak atau tempat yang sesuai. Di sini, ia belajar tentang pra-matematika, yaitu mengelompokkan benda.
Seperti contoh, saat dihadapkan dengan mainan LEGO dan mainan masak-masakan, tentu ia harus memisahkan kedua jenis mainan tersebut.
Secara tidak langsung, anak mendapatkan manfaat besar untuk melatih kognitifnya. Jika membereskan sudah jadi kebiasaan rutin, maka ia akan semakin terasah!
3. Mengenal konsep rutinitas
Setiap anak membutuhkan rutinitas dalam kesehariannya. Ini yang membuat mereka mampu berkembang dengan optimal di dalam lingkungannya.
Begitu juga saat bermain, ia harus memilki rutinitas yang baik. Rutinitas yang bisa dibentuk adalah membiarkan ia memilih mainan yang hendak dimainkan. Kemudian ia memainkan mainan pilihannya, dan merapikan kembali mainannya ke tempat semula.
Dengan menjalani ketiga tahap tersebut, anak akan belajar siklus rutinitas bermain yang lengkap. Sehingga, ia akan terbiasa membereskan mainannya di setiap saat, dan di mana saja.
4. Memupuk rasa tanggung jawab
Dengan membereskan mainannya sendiri, anak juga belajar mengenal rasa tanggung jawab. Saat ia memainkan sesuatu, ia harus bertanggung jawab membereskan dan mengembalikannya ke tempat semula.
Jika kebiasaan ini dipupuk sejak dini, maka ia akan tumbuh jadi pribadi yang peduli dan bertanggung jawab pada lingkungan sekitarnya.
Setiap anak harus diajarkan dengan seksama mengenai apapun, termasuk saat mengajarkan mereka membereskan mainannya sendiri. Pada awalnya, Mama bisa mengingatkan dan membantunya sesekali.
Asalkan konsisten dengan peraturan yang telah dibuat, anak bisa terlatih disiplin dan tanggung jawab akan mainannya.
5. Membereskan mainan dapat membuat anak belajar memecahkan masalah
Membereskan mainan mampu mengajarkan anak-anak untuk memecahkan masalah.
Membereskan mainan mengajarkan kepada anak-anak bagaimana memecahkan masalah dengan cara yang tidak dimainkan oleh permainannya.
Selama bermain, anak melempar blok sembarangan, tetapi selama waktu membereskan anak harus mencari tahu bagaimana semua blok seharusnya masuk kembali ke tempatnya.
Ini dapat menjadi tantangan bagi pikiran anak-anak. Anak-anak juga perlu berlatih bagaimana mengambil beberapa item sekaligus dan akan ditantang untuk menciptakan metode yang efisien untuk menyelesaikan pekerjaan mereka lebih cepat.