Penyebab Kuku Cantengan pada Anak dan Cara Mengatasinya
Kalau dibiarkan akan berbahaya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cantengan tak hanya dialami orang dewasa. Anak-anak pun bisa mengalami penyakit ini. Terbayang kan, Ma, bagaimana sakit yang dirasakan si Kecil?
Tentu tidak tega jika si Kecil sampai terkena cantengan. Banyak penyebab yang bisa dialami anak yang akhirnya akan membuat mereka cantengan.
Daripada menyesal kemudian, lebih baik perhatikan aneka penyebab kuku anak cantengan, serta bagaimana cara mengatasinya. Seperti disusun Popmama.com, yuk cari tahu!
1. Menggunting kuku anak terlalu pendek
Salah satu penyebab anak bahkan bayi bisa cantengan adalah kesalahan saat menggunting kuku mereka. Jika memotongnya terlalu pendek, bisa menyebabkan cantengan.
Daging lembut yang dekat kuku cenderung lebih mudah terkena benda dan berakhir terluka.
Belum lagi jika kukunya malah jadi tumbuh ke dalam karena tertekan oleh daging di dekat kuku.
Oleh karena itu, selalu sisakan sedikit kuku untuk melindungi kulit dan daging di sekitar kuku.
2. Tidak membersihkan kuku anak dengan teliti
Setiap hari, selalu ada saja yang dilakukan anak-anak. Ada kalanya mereka begitu asyik bermain tanah atau pasir. Jika sudah begitu, selalu sempatkan untuk membersihkan sela kuku mereka saat mandi.
Jika tidak, kotoran dan pasir akan menempel di sana dan mengganggu pertumbuhan kuku.
Jika kotoran yang menempel, tentu bakteri akan berkembang biak dan akhirnya si Kecil terkena cantengan. Sakit, Ma!
3. Si Kecil mengenakan alas kaki terlalu sempit.
Hindari memakaikan alas kaki tertutup yang terlalu sempit bagi anak karena mereka adalah makhluk yang sedang aktif-aktifnya. Dalam artian, mereka tidak bisa diam.
Sepatu yang terlalu sempit bisa membuat kaki mereka terluka karena gesekan yang disebabkan oleh sepatu atau sandal yang tertutup.
Bahaya lainnya adalah, kuku akan tertekan ke dalam karena terdorong sepatu yang sempit.
Selain sepatu, kaus kaki yang terlalu ketat juga tidak baik bagi anak karena bisa berpengaruh sama degan sepatu sempit. Dari sanalah kaki anak bisa terkena cantengan.
Lalu, apa yang harus dilakukan jika si Kecil sudah terkena cantengan?
4. Rendam jari-jari dengan air hangat
Jika kebetulan Mama melihat jari anak yang baru cantengan, segera atasi dengan merendamnya ke air hangat. Air hangat ini bisa dicampur dengan garam.
Ajak anak untuk merendam jari yang tengah cantengan itu sekitar 10-15 menit. Untuk hasil yang maksimal, ulangi sekitar 2 sampai 3 kali sehari.
5. Parutan jahe atasi cantengan
Cara selanjutnya adalah dengan menggunakan parutan jahe dan minyak kelapa.
Mama bisa memarut jahe dan kemudian mencampurnya dengan minyak kelapa. Kemudian balurkan di area yang terinfeksi dan tutup dengan perban selama beberapa waktu.
Zat yang ada di dalam jahe bisa membantu menyembuhkan cantengan secara alami.
6. Bawang putih jadi antibiotik alami
Sebelum memberikan antibiotik dari dokter, Mama bisa mencoba antibiotik alami yaitu bawang putih. Bawang ini bisa melawan bakteri yang bersemayam di area cantengan.
Caranya, campurkan parutan bawang putih dengan minyak kelapa. Sama dengan parutan jahe, balurkan juga di area luka dan perban tipis dengan kasa.
Diamkan selama beberapa saat dan ulangi sekitar 2 sampai 3 kali dalam sehari. Pengobatan ini bisa dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Setelahnya, lihat sendiri hasilnya.
7. Minyak tea tree kurangi rasa sakit
Untuk Mama yang tak ingin terlalu repot, bisa juga menggunakan minyak tea tree.
Kandungan antiseptiknya mampu meringankan rasa sakit dan mengurangi infeksi dari cantengan tersebut.
Mama bisa langsung mengolesnya ke area yang terinfeksi cantengan. Namun untuk minyak esensial ini, harus melihat umur si Kecil.
Jika masih bayi, pastikan untuk mencampurnya dengan minyak murni seperti minyak zaitun atau minyak kelapa murni, sebelum mengaplikasikannya ke kulit anak. Sedangkan untuk anak yang sudah lebih dari 2 tahun, bisa langsung mengoleskan tanpa menambah minyak lagi.
Jika cantengan sudah terlalu parah, jangan ragu untuk segera minta pertolongan ke dokter agar bisa ditangani dengan baik.