Waspada Anak Terkena Alergi Telur, Kenali Ciri-Ciri dan Pencegahannya
Perbanyak informasi mengenai alergi telur yuk, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Si Kecil memiliki alergi telur nggak nih, Ma?
Alergi telur termasuk salah satu alergi yang terjadi karena reaksi tidak biasa dari sistem imunitas tubuh.
Saat si Kecil mengonsumsi telur atau makanan dari olahan telur dapat memicu reaksi tubuh yang disebut dengan reaksi alergi.
Jika diperhatikan, reaksi alergi telur biasanya muncul setelah beberapa menit atau beberapa jam setelah mengonsumsi telur.
Sebagai orangtua, Mama perlu peka terhadap alergi telur yang bisa terjadi pada si Kecil. Kali ini Popmama.com akan berbagi beberapa informasi mengenai alergi telur yang bisa terjadi pada anak-anak.
Usahakan untuk tidak melewatkan informasi kali ini ya, Ma!
1. Faktor yang memicu anak terkena alergi telur
Ma, perlu diketahui kalau alegi telur pada si Kecil bisa terjadi karena sistem imunitas tubuhnya bereaksi secara berlebihan saat mengonsumsi telur atau olahan makanan yang mengandung telur.
Sistem imunitas tubuh seseorang yang alergi pada telur menganggap kalau protein dalam telur sebagai zat berbahaya.
Tanpa disadari tubuh akan merespons dengan melepaskan zat histamin yang berguna untuk melindungi tubuh.
Beberapa faktor yang memicu si Kecil mengalami alergi telur antara lain:
- Memiliki orangtua dengan riwayat alergi makan sehingga ada kemungkinan mengalaminya
- Mengalami eksim atopik, di mana kondisi kulit menjadi kering, pecah-pecah, berwarna kemerahan hingga terasa gatal.
Baca juga: Jangan Panik! Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan jika Anak Alergi Makanan
Baca juga: 5 Jenis Alergi Paling Aneh dan Jarang Terjadi di Dunia
2. Makanan ini perlu dijauhkan dari anak yang alergi telur
Umumnya alergi telur bisa terjadi pada anak-anak, bahkan bayi yang masih diberi ASI eksklusif pun bisa terkena alergi. Ini dikarenakan makanan yang dikonsumsi sang Mama bisa berpengaruh terhadap nustrisi dalam ASI.
Alergen atau zat yang biasanya memicu terjadinya alergi pada telur berasal dari protein dalam kuning atau putih telur. Namun, sebagian besar yang mengalami alergi telur biasanya kambuh akibat putih telur.
Alergi telur membuat anak-anak perlu dijauhkan dari berbagai bentuk telur termasuk olahan dalam bentuk apapun.
Contoh makanan yang mengandung telur, seperti es krim, mie telur, donat, pancake, kue, permen, daging atau ikan yang dimasak dalam adonan, mayonnaise hingga marshmallow.
Bila si Kecil memang alergi telur, perlu semakin hati-hati dalam memilihkan makanan untuknya.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Tanda Ini Menunjukkan Bahwa si Kecil Alergi Makanan
Baca juga: Begini Cara Bedakan Batuk Pilek Biasa dan Alergi pada Batita
3. Gejala yang muncul saat alergi telur kambuh
Untuk yang belum tahu mengenai reaksi alergi telur, biasanya akan muncul beberapa menit atau beberapa jam usai si Kecil mengonsumsi makanan yang mengandung telur.
Gejala terhadap reaksi alergi biasanya muncul beragam. Ada yang reaksi alergi dengan gejala ringan seperti ruam pada kulit atau terjadi gangguan pernapasan hingga reaksi yang cukup berat misalnya muntah-muntah.
Bahkan perlu disadari juga bahwa reaksi alergi telur dapat menyebabkan anafilaksis. Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga tak jarang menyebabkan kematian.
Berikut beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan saat terjadi alergi telur antara lain:
- Perut terasa nyeri dan kram
- Telinga atau tenggorokan terasa gatal
- Kelopak mata atau bibir menjadi bengkak
- Gatal pada bagian mata dan lebih sering berair
- Kulit mulai terasa gatal-gatal hingga muncul kemerahan atau bengkak
- Nadi berdenyut cepat, tekanan darah rendah hingga terjadi masalah pada jantung
- Sistem pernapasan terganggu. Hidung menjadi tersumbat, berair hingga mulai bersin-bersin
- Mengalami gangguan terhadap sistem pencernaan, seperti muntah, diare hingga sakit perut
Wah, dari banyaknya gejala yang terjadi saat alergi telur. Mama harus bisa mengenalinya ya!
Baca juga: Cara Mencegah Alergi pada Bayi ASI
Baca juga: 7 Alergi Makanan Unik yang Sering Terjadi pada Anak
4. Pencegahan agar alergi telur pada anak tidak kembali kambuh
Terkadang ada orangtua yang kurang peka terhadap perkembangan anaknya. Untuk itu, saat si Kecil mulai ruam atau mengalami gejala-gejala yang terjadi setelah mengonsumsi telur.
Mama perlu berkonsultasi dengan dokter anak. Lakukanlah tes kulit untuk memeriksa alergen si Kecil, baik terhadap telur ataupun makanan lain.
Jika memang dideteksi si Kecil mengalami alergi telur, ada baiknya untuk hindari mengonsumsi berbagai olahan makanan yang mengandung telur. Selain itu, untuk pencegahan agar alergi telur pada si Kecil tidak kembali kambuh lakukan beberapa langkah seperti:
- Hindari si Kecil dari olahan makanan yang mengandung telur.
- Jelaskan perlahan-lahan kepada si Kecil mengenai alergi telur yang terjadi padanya. Meskipun belum terlalu mengerti ada baiknya diingatkan agar si Kecil mulai terbiasa terhadap makanan yang tidak boleh dikonsumsi.
- Selalu menuliskan catatan kecil mengenai bahan-bahan yang perlu dihindari mulai dari Albumin, Apovitellenin, Globulin, Livetin, Ovalbumin, Ovomucin, Ovomuciod, Ovovitellin, Phosvitin.
- Pastikan dan selalu memerhatikan setiap label makanan yang akan dikonsumsi oleh si Kecil.
- Untuk berjaga-jaga, usahakan untuk selalu memberikan obat yang harus dibawa seperti antihistamin. Ingat, pemberian obat perlu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Usahakan tidak memilih obat sembarangan.
Itulah beberapa informasi mengenai alergi telur yang bisa terjadi dengan si Kecil. Semoga beberapa informasi kali ini cukup membantu ya, Ma.
Baca juga: Anak Alergi Susu Sapi? Yuk, Coba Ganti dengan Susu Almond!
Baca juga: Duh, Kasihan! Bayi Ini Punya 50 Alergi yang Mengancam Nyawanya