Eksklusif: Mulai Memperkenalkan Pendidikan Agama, Ditto Percussion Tak Mau Memaksakan Sekala
Saat traveling, Ayudia dan Ditto juga memperkenalkan terkait agama kepada Sekala
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Agama tentu menjadi pondasi utama yang perlu diperkenalkan keluarga kepada anak sejak usia dini.
Tak hanya sudah mengajarkan Sekala belajar bahasa Inggris, namun Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion juga telah pelan-pelan mengajarkan anak pertama mereka mengenal agama. Dari hal-hal yang sederhana, keduanya kompak memperkenalkan agama dan sang Pencipta kepada Sekala.
Di usia Sekala yang masih 3 tahun, dirinya pun sudah mulai ikut ibadah salat Jumat bersama sang Papa. Jika sempat memerhatikan InstaStory dari Ditto pasti akan melihat kegemasan Sekala ketika ikut serta menuju masjid untuk melakukan salat Jumat.
Saat pemotretan Millennial Family of the Month Edisi Maret 2020 bersama Keluarga Belo, Ditto pun bercerita terkait caranya dan Ayudia memperkenalkan agama kepada Sekala.
Penasaran seperti apa cara dari Ayudia dan Ditto?
Yuk, simak interview Popmama.com secara eksklusif dengan Ditto kali ini!
1. Rutinitas Ditto mengikutsertakan Sekala saat salat Jumat mencuri perhatian warganet
Unggahan Ayudia dan Ditto yang seringkali masuk ke dalam InstaStory terkait Sekala, tak jarang masuk ke dalam sebuah media sosial khusus FanBase khusus Sekala.
Foto dan video Sekala yang menggemaskan terkumpul di dalam media sosial FanBase tersebut, seolah sebagai sebuah galeri tersendiri untuk Keluarga Belo.
Beberapa video ketika Sekala ikut serta menuju masjid untuk salat Jumat pun tersimpan dengan rapi, termasuk saat dirinya berpose menggunakan peci.
Banyak doa dan harapan dari warganet yang dituliskan untuk bocah 3 tahun ini yakni agar Sekala bisa jadi anak sholeh.
Ketika diwawancarai oleh Popmama.com, Ditto mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak memaksakan Sekala untuk ikut salat Jumat.
"Sebagai orangtua saya tidak pernah memaksa karena tiba-tiba saja Sekala mau ikut salat Jumat. Setiap kali bawa sejadah, Sekala udah mengerti kalau saya mau menuju ke mesjid. Jadi dengan sendirinya Sekala mau ikut, tanpa perlu memaksakannya," jelas Ditto.
Sebagai seorang peniru yang handal, anak memang seringkali menirukan berbagai ucapan, gerakan atau perilaku orang-orang di sekitarnya. Orangtua pun dan lingkungan perlu membantu anak untuk tetap mengembangkan karakternya yang positif.
Layaknya anak-anak yang masih berproses dalam belajar agama, Sekala pun melakukan hal menggemaskan selama salat Jumat berlangsung.
"Saat salat Jumat, Sekala pelan-pelan bisa menirukan gaya salat dan mengucapkan bacaan seperti amin. Sejauh ini, Sekala masih lebih mencontohkan saja semua yang terjadi selama proses salat Jumat," kata Ditto.
2. Ayudia dan Ditto pelan-pelan memberikan fasilitas penunjang untuk Sekala belajar agama
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh orangtua ketika sudah mulai memperkenalkan pendidikan agama kepada anak, termasuk menggunakan jasa guru kursus mengaji.
Ayudia dan Ditto pun sudah mulai memiliki guru kursus mengaji sendiri untuk Sekala. Walau belum terlalu rutin dilakukan dan masih mengikuti mood Sekala, namun cara seperti bisa dicontoh ketika sudah mulai memperkenalkan soal agama kepada anak.
"Kalau soal agama, Sekala suka ketika diajak mengaji karena gurunya menyenangkan dan menerapkan proses belajar yang seru. Meskipun belum tentu Sekala mengerti seratus persen, tetapi karena metode pengajarannya menyenangkan membuat dia memiliki ketertarikan untuk belajar agama," ucap Ditto.
Perlu diingat bahwa metode mengajar yang menyenangkan dapat membantu anak tidak cepat bosan. Apalagi jika penyampaian materi dan komunikasi yang dilakukan oleh guru tersebut bisa diserap baik oleh anak.
"Ketika memperkenalkan pendidikan agama kepada anak, sebenarnya kita sebagai orangtua pun jadi sama-sama belajar lagi. Walau bukan termasuk orang yang pintar agama, tetapi momen memperkenalkan agama ini sangat penting sebagai pondasi untuk dia di masa depan," jelasnya.
Tak hanya itu, Ayudia dan Ditto juga telah membelikan beberapa perlengkapan salat seperti sejadah serta peci untuk anak-anak.
Poster-poster Alif Ba Ta juga dimiliki oleh Keluarga Belo untuk mulai diperkenalkan kepada Sekala.
"Setiap malam di salah satu aplikasi, kita juga biasanya sering memutarkan lantunan suara Alquran. Kenapa seperti itu karena saat tidur, otak akan merekam dengan baik. Jadi tanpa sadar, Sekala bisa merekam bacaan-bacaan tersebut," ucap Ditto.
Dari pengenalan agama yang diberikan oleh Ayudia dan Ditto, Sekala kini sudah pelan-pelan bisa doa makan dan doa tidur.
Salut untuk Sekala!
3. Ditto punya tanggapan sendiri terkait munculnya kelompok aliran sesatÂ
Keberadaan kelompok aliran sesat yang semakin hari memang begitu meresahkan masyarakat.
Fenomena seperti ini membuat orangtua lebih berhati-hati agar anak tidak terjerumus ke lingkungan yang salah, sehingga mulai memproteksi dengan cara memperkenalkan agama.
Pendidikan agama pun seolah menjadi dasar untuk hidup anak-anak di masa depan nanti, sehingga orangtua perlu sekali diperkenalkan sejak dini walau dengan konsep yang sederhana.
Terkait fenomena yang terjadi, Ditto memiliki tanggapan tersendiri dan mengatakan bahwa peran orangtua memang sangat diperlukan untuk perkembangan karakter anak.
"Dari fenomena tersebut, sebenarnya balik lagi tentang bagaimana kita sebagai orangtua memiliki kedekatan yang hangat dengan anak. Tujuannya ketika Sekala sudah besar dan mulai memperluas lingkup pertemanannya, dia masih tidak segan untuk bercerita tentang hal apa saja," jelas Ditto.
Sebagai orangtua, Ditto dan Ayudia memiliki tujuan yang sama yakni ingin kedekatan mereka bersama Sekala bisa terus terjaga dengan baik.
Hadirnya kedekatan dan komunikasi yang intens dengan anak diharapkan Sekala di masa mendatang juga bisa berani untuk bercerita. Dengan begitu, Ditto dan Ayudia sebagai pendengar yang baik bisa memberikan solusi untuk anaknya.
"Jika suatu saat Sekala cerita tentang hal apa saja, kita sebagai orangtua bisa memberitahu dan mengarahkan dengan baik. Kuncinya anak harus merasa nyaman terlebih dahulu di lingkup keluarga, termasuk ketika bercerita bersama orangtuanya sendiri," ujar Ditto.
Cara dari Ditto agar anak terhindar dari aliran sesat di atas bisa ditiru nih, Ma.
4. Ditto tak ingin terlalu memaksakan Sekala saat mengajarkan agama
Ayudia, Ditto dan Sekala yang dijuluki sebagai keluarga yang gemar teraveling memiliki banyak pengalaman serta momen berharga bersama.
Ketika melakukan traveling ke berbagai tempat, Ditto mengatakan kepada Popmama.com bahwa dirinya dan sang Istri tetap memperkenalkan agama dengan cara yang unik.
"Saat traveling, kita berusaha untuk menyempatkan waktu untuk mengunjungi masjid dan memperkenalkan tempat-tempat ibadah lain. Jadi Sekala mulai ada ketertarikan. Ini seolah juga menjadi sebuah tantangan tersendiri setiap kali melakukan traveling untuk menemukan tempat ibadah dan sesuatu yang bermakna Islami," ucap Ditto.
Menurut Ditto, saat traveling Sekala cukup banyak merekam bangunan-bangunan yang dilihatnya sehingga mulai bisa diperkenalkan terkait tempat ibadah.
Sama seperti orangtua lain, Ditto memperkenalkan agama kepada Sekala sesuai dengan usia pertumbuhannya yang sekarang masih berumur 3 tahun tanpa ada kata paksaan.
"Mengajarkan agama itu sama seperti kita sebagai orangtua mengajarkan pelajaran atau sesuatu yang baru ke anak, sehingga perlu diingat itu semua nggak bisa dipaksa. Anak juga perlu mencontoh hal-hal baik, terutama dari orangtuanya terkait agama dan ibadah," kata papa satu anak ini.
Melalui pengenalan agama yang dilakukan oleh Ditto kepada Sekala, ia sendiri ingin bahwa pembelajaran tersebut pelan-pelan bertambah seiring bertambahnya usia dan kemudian diterapkan di kehidupannya.
"Inginnya Sekala paham agama dan diterapkan di dalam kehidupan. Lalu, Sekala bisa mendoakan kedua orangtuanya," tutup Ditto.
Itulah beberapa cerita menarik dari Ditto yang sudah mulai memperkenalkan agama kepada anaknya dengan cara yang unik, termasuk saat sedang traveling.
Jika Mama ingin membaca cerita lain terkait keseruan keluarga Ayudia, Ditto dan Sekala usahakan jangan melewatkan artikel mereka di Millennial Family of the Month Edisi Maret 2020 bersama Keluarga Belo.
Jangan sampai tertinggal cerita selanjutnya!
Baca juga:
- Eksklusif: Sering Diajak Berlibur, Ditto Percussion Takut Sekala Bosan Traveling Bersamanya dan Ayudia
- Eksklusif: Tantrum saat Traveling, Ayudia dan Ditto Punya Cara Unik Menenangkan Sekala
- #MillennialFamily of the Month Edisi Maret 2020: Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion
#MillennialFamily of the Month Edisi Maret 2020 - Ayudia Bing Slamet & Ditto Percussion
Production - Popmama.com
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany
Fashion Sylist – Onic Metheany & Sarrah Ulfah
Reporter – Sarrah Ulfah, FX Dimas Prasetyo
Social Media - Gaby Elradha, Sekar Retno Ayu
Photographer - Michael Andrew
Asst. Photographer - Alfons Yoshio
Videographer- Moch Reza Fahmi
Video Content Creator - FX Dimas Prasetyo
Art Designer - Astika Alivia Pramesti
Makeup Artist - Dorothea Toemion
All Wardrobe - Kim & Kin, Shining Bright, Calla The Label
Location - Hotel Gran Mahakam