Penting! Ketahui Fakta Pemberian Susu Soya pada Anak
Susu soya juga memiliki manfaat serta efek samping tersendiri untuk anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan tentu membutuhkan kalsium sebagai pembentuk tulang, gigi, otot, hingga sistem saraf pusat. Untuk memenuhi nutrisi ini, Mama sebagai orangtua bisa memberikan susu soya untuk si Kecil.
Susu soya memang lebih dikenal dengan susu kedelai. Kandungan nutrisi pada susu soya cukup banyak karena terdapat 80-100 kalori bila tanpa pemanis, 4 gram lemak walau ada kandungan lemak jenuh yang sangat rendah, 7 gram protein karena memiliki sumber dari nabati atau tumbuhan, 2 gram serat yang bebas dari kolesterol.
Selain itu, kandungan nutrisi lain pada susu soya yaitu sumber karbohidrat, kalium, isoflavon, vitamin A dan juga vitamin D.
Untuk Mama yang ingin semakin mengetahui beberapa informasi mengenai susu soya, kali ini Popmama.com sudah merangkumnya.
Disimak ya, Ma!
1. Mengenal manfaat dari nutrisi susu soya
Mama pasti menilai setiap kandungan nutrisi yang dikonsumsi oleh si Kecil. Tak jarang, ada juga yang menyadari bahwa ada perbedaan jumlah kadar nutrisi di dalam susu soya. Walaupun susu sapi lebih memiliki jumlah kadar nutrisi lebih besar, namun susu soya juga mampu menyehatkan karena memiliki kandungan gizinya.
Selain tak kalah dengan susu sapi, kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu soya mampu memberikan banyak manfaat untuk pertumbuhan serta perkembangan si Kecil karena mampu:
- Membantu pertumbuhan anak.
- Mengatasi intoleransi laktosa.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Mengurangi kadar lemak jahat di dalam tubuh.
- Memberikan kesehatan untuk perkembangan tulang.
- Bertugas sebagai antioksidan, sehingga mengurangi risiko diare.
- Membantu dalam memproduksi sel darah merah, sehingga mencegah anemia.
- Mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
Tanpa disadari susu soya bisa memberikan banyak manfaat untuk si Kecil ya, Ma.
Baca juga: 6 Rekomendasi Menu Anak Berbahan Kedelai Ini Wajib Dicoba di Rumah
2. Pemberian susu soya pada anak perlu ada aturan
Tak jarang susu soya atau kedelai juga digunakan sebagai alternatif pengganti susu sapi, terlebih untuk anak yang memang memiliki alergi terhadap susu sapi. Namun, tidak boleh sembarangan sebelum memutuskan untuk memberikan susu dengan bahan kedelai ini pada anak. Pastikan untuk terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter anak.
Ma, perlu diketahui bahwa susu soya memiliki kandungan zat alami bernama phytate. Zat alami phytate ini mampu mengurangi kemampuan tubuh si Kecil dalam menyerap kalsium serta mineral, sehingga perlu sekali memberikan asupan lain yang mengandung kalsium tinggi dari jenis makanan atau minuman. Tujuannya agar si Kecil bisa memenuhi seluruh nutrisi yang diperlukan oleh tubuhnya dan tidak merasa kekurangan kalsium.
Selain itu, walau susu soya memiliki banyak nutrisi sebaiknya tetap memprioritaskan makanan utama dengan gizi seimbang ke si Kecil. Sebagai orangtua, Mama perlu ingat kalau susu soya hanya sebuah pelengkap yang bisa mendukung nutrisi si Kecil bukan sebagai makanan utama.
Bila terlalu dibiasakan mengonsumsi susu termasuk susu soya, tak jarang banyak anak-anak menjadi kurang nafsu untuk makan. Dirinya akan merasa kenyang setelah mengonsumsi susu soya, sehingga enggan untuk mencoba belajar jenis-jenis makanan baru.
Mulai sekarang seimbangkan asupan nutrisi si Kecil setiap harinya yuk, Ma!
3. Susu soya bisa memberikan efek samping untuk anak
Susu soya atau susu kedelai tentu sudah tidak lagi asing ya, Ma. Hampir semua masyarakat Indonesia tentu sudah mengenal hingga mencicipi susu soya. Bila si Kecil di rumah ingin mulai diberikan susu soya, Mama perlu memerhatikan beberapa masalah yang bisa terjadi seperti:
- Kekurangan kalsium
Dilansir dari Diet Channel, anak balita yang minum susu soya sebagai pengganti susu sapi dapat mengalami kekurangan kalsium. Padahal kalsium bertanggung jawab untuk membangun dan merawat gigi, tulang, otot, sistem saraf pusat bahkan hormon si Kecil.
Kalsium termasuk salah satu nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhannya. Meskipun beberapa merek dari susu soya menambahkan kalsium dan vitamin D, namun susu soya sendiri secara alami tidak menyediakan nutrisi ini.
- Memicu reaksi alergi
Walau susu soya sering digunakan sebagai pengganti susu sapi, namun dilansir dari Keep Kids Healthy dijelaskan bahwa reaksi alergi parah dapat terjadi dengan susu soya juga.
Protein yang ditemukan dalam susu soya dapat menyebabkan berbagai efek samping. Sementara itu, reaksi alergi yang timbul pada si Kecil akibat susu soya bisa bermacam-macam. Beberapa reaksi alergi yang bisa muncul, seperti ruam kulit, mual atau sakit perut, alergi kedelai bisa menjadi parah.
Anak balita yang mengalami kesulitan bernapas biasanya akan mengembangkan pembengkakan tenggorokan. Kondisi ini disebut anafilaksis hingga berakibat kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
- Gangguan tiroid
The Weston A. Price Foundation mengatakan bahwa fitoestrogen yang ditemukan dalam susu soya dapat menyebabkan gangguan pada hormon tiroid.
Padahal hormon tiroid sendiri berfungsi seperti neurotransmitter. Gangguan tiroid ini dapat menyebabkan anak-anak berpotensi mengalami kehilangan ingatan, rambut rontok, kelelahan, sembelit bahkan menyebabkan tulang rapuh. Selain itu, fungsi tiroid yang rendah juga dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Baca juga: Anak Alergi Susu Sapi? Yuk, Coba Ganti dengan Susu Almond!