Ini Ma, 5 Jenis Tes Alergi Anak yang Perlu Dipahami!
Ada yang tahu apa saja jenis tes alergi, Ma?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak jarang, anak-anak juga bisa merasakan alergi tertentu seperti alergi makanan dan alergi hirup.
Sebagai orangtua, Mama perlu mengetahui bahwa tes alergi tidak hanya dilakukan untuk anak-anak yang sudah memiliki kasus alergi. Namun, juga perlu dilakukan dalam mengetahui berbagai faktor pencetus gejala alergi yang bisa terjadi pada si Kecil.
Tes alergi adalah salah satu prosedur pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi tubuh si Kecil memiliki reaksi alergi terhadap substansi atau bahan tertentu (alergen). Tes alergi tidak perlu dilakukan apabila faktor pencetus alergi si Kecil sudah diketahui. Untuk kisaran biaya tes alergi sangat bervariasi, semuanya sangat tergantung dengan jenis tes dan rumah sakit yang akan dituju.
Untuk Mama yang ingin mengetahui beberapa infomasi lebih banyak mengenai tes alergi, kali ini Popmama.com sudah merangkum tes alergi yang bisa dilakukan untuk si Kecil.
1. Skin Prick Test (SPT)
Pemeriksaan tes ini berguna untuk memeriksa alergi terhadap beberapa alergen yang dihirup dan alergen makanan. Mama bisa mengetahui beberapa jenis alergi seperti debu, tungau, serbuk bunga, susu hingga makanan jenis seafood.
Untuk menjalani skin prick test, usia si Kecil harus minimal 3 tahun dan dalam keadaan sehat. Tes akan dilakukan pada bagian kulit lengan bawah sisi menggunakan jarum khusus, sehingga tidak akan terasa sakit dan mengeluarkan darah atau luka.
Tanpa disadari, tes ini dapat mengetahui 33 jenis alergen bahkan lebih. Hasil dari skin prick test dapat diperoleh dengan cepat, hanya sekitar 15-20 menit saja.
Baca juga: Tips Mengatasi Rasa Takut Anak pada Jarum Suntik
2. Patch Test
Patch test disebut juga dengan pemeriksaan tes tempel kulit.
Melalui pemeriksaan yang satu ini dapat mengetahui berbagai jenis alergi. Termasuk yang disebabkan oleh kontak terhadap bahan kimia, seperti kasus penyakit kulit eksim atau dermatitis.
Jika ingin melakukan tes ini, Mama perlu memastikan kalau usianya sudah 3 tahun. Patch test akan dilakukan pada kulit punggung dengan cara menempatkan bahan-bahan kimia dalam sebuah tempat khusus bernama finn chamber, kemudian ditempelkan langsung pada punggung si Kecil.
Perlu dipahami sebelum tes, usahakan si Kecil untuk tidak boleh terlalu banyak beraktivitas yang berkeringat atau mandi. Punggung sebagai bagian yang akan dilakukan tes pemeriksaan, sebaiknya tdak boleh terluka atau terkena obat krim oles.
Nantinya hasil pemeriksaan tes yang satu ini dapat diketahui setelah 48 jam. Saat si Kecil dinyatakan positif terkena alergi, maka kulit punggungnya akan mulai timbul bercak kemerahan sebagai tanda kalau dirinya alergi.
3. Radio Allergo Sorbent Test (RAST)
Berbeda dengan tes lainnya, pemeriksaan yang satu ini dapat dilakukan pada usia berapa saja karena si Kecil tidak perlu mendapatkan obat-obatan.
Radio allergo sorbent test dapat membantu dalam mengetahui alergi terhadap alergi makanan dan alergi hirup.
Nantinya si Kecil akan diambil sampel serum darah kurang lebih 2 cc. Setelah itu, sampel akan diproses melalui mesin komputerisasi khusus dan hasilnya dapat diketahui setelah 4 jam.
Baca juga:
4. Tes provokasi obat
Tes pemeriksaan ini tidak mematok usia si Kecil. Nantinya metode DBPC (Double Blind Placebo Control) akan digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang diminumnya.
Si Kecil nantiya akan memiliki obat dengan dosis yang sudah dinaikkan secara bertahap. Hasil reaksi terhadap pemeriksaan ini bisa terjadi antara 15-30 menit.
Tes provokasi obat yang dilakukan hanya boleh satu macam obat saja. Obat boleh banyak obat yang tes dalam satu hari pemeriksaan. Jika Mama ingin mengetahui jenis obat lainnya, cobalah untuk melakukan tes provokasi obat kembali dengan jarak minimal satu minggu.
Tetaplah untuk berkonsultasi dengan dokter ya, Ma!
Baca juga: Bisa Mengancam Nyawa! Ini Fakta Alergi Obat pada Anak
5. Tes provokasi dan eliminasi makanan
Perlu diingat kalau tes alergi dapat membantu dalam mengetahui dalam menentukan penyebab alergi sedini mungkin.
Tak perlu dengan usia si Kecil karena tes provokasi dan eliminasi makanan dapat dilakukan oleh anak usia berapa pun.
Pemeriksaan tes kali ini digunakan untuk mengetahui alergi si Kecil terhadap makanan tertentu. Apalagi bila ada riwayat penyakit anak dan pemeriksaan terhadap alergi makanan pada keluarga.
Untuk itu, anak mama perlu sejak dini diketahui alergi pada makanan tertentu.
Baca juga:
- 5 Jenis Alergi Paling Aneh dan Jarang Terjadi di Dunia
- Jangan Panik! Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan jika Anak Alergi Makanan