Bahaya Bermain Gadget untuk Anak di Bawah 2 Tahun, Berisiko Tinggi!
Penelitian menunjukkan ada keterkaitan antara gadget dan speech delay pada anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keberadaan gadget di tengah tumbuh kembang si Kecil memang cukup sulit untuk dipisahkan. Tentu kasus anak tantrum karena dilarang bermain gadget bukan lagi hal baru yang membuat terkejut. Mereka baru akan tenang ketika keinginannya untuk bermain gadget terpenuhi.
Saat anak asyik dengan gadgetnya dan orangtua sulit untuk mengontrol adiksi yang dialami anak, tanpa disadari gadget yang menjadi teman baik si Kecil justru bisa membawa malapetaka untuk mereka.
Bahaya bermain gadget untuk anak di bawah 2 tahun bisa membuat anak mengalami speech delay serta gangguan bahasa. Beberapa penelitian pun membenarkan adanya keterkaitan antara gadget dan gangguan bahasa pada anak.
Popmama.comtelah merangkumnya untuk Mama. Simak hingga akhir, ya!
Usia yang Tepat untuk Mengenalkan Gadget Kepada Anak
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran gadget tidak sepenuhnya membawa keburukan terhadap anak. Apalagi, di era teknologi seperti ini. Anak pun perlu dikenalkan terhadap teknologi agar bisa menjadi anak yang mengenal teknologi.
Namun, perlu diingat, gadget diperuntukkan bagi yang sudah siap untuk menggunakannya. Disinilah orangtua berperan besar untuk memberikan izin serta mengawasi anak yang menggunakan gadget.
Melansir dari Unicef.org dijelaskan bahwa sebaiknya hindari paparan gadget pada anak setidaknya sebelum mereka menginjak usia 2 atau sebaiknya 3 tahun. Hal ini akan memastikan bahwa anak dapat berkembang sepenuhnya. Dan nantinya, waktu pemaparan harus dibatasi.
Gadget dan Speech Delay Kepada Anak
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Library of Medicine menjelaskan bahwa paparan media elektronik (termasuk televisi) yang berkepanjangan pada anak-anak akan menimbulkan efek negatif dengan kosakata ekspresif dan keterampilan bahasa pada anak-anak, selain penurunan skor bahasa dan keterlambatan bicara.
Hasil penelitian yang dilakukan pada anak usia 1-2 tahun menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari menggunakan gadget memiliki kemungkinan lebih besar mengalami keterlambatan bicara.
Penelitian ini juga menyoroti tentang perlu adanya keseimbangan dalam berinteraksi dengan layar, dan bentuk interaksi lainnya untuk meningkatkan kemampuan bicara pada anak.
Orangtua Wajib Tahu Alasan Memberikan Gadget Kepada Anak
Unicef juga menyarankan agar orangtua mencari tahu alasan kenapa memberikan gadget kepada anak sejak usia dini. Alasan yang paling populer, adalah karena orangtua yang kelelahan, sehingga gadget menjadi solusi yang dianggap tepat.
Jika memang demikian, orangtua wajib memiliki support system yang akan mendukungnya. Terutama, bagi mereka yang baru menjadi orangtua.
Alasan populer kedua adalah karena orangtua tidak tahu bagaimana caranya untuk bermain dan berinteraksi dengan anak. Tidak, mereka tidak membutuhkan kritik. Dukungan dan bantuan profesional yang akan lebih membantu mereka untuk mengatasi masalah ini.
Healthy Screen Time yang Harus Diterapkan
Memang, everything is digital memang menjadi sebuah era kita hidup. Gadget pun memiliki dua sisi yang jika dimanfaatkan dengan benar, akan banyak membantu para orangtua dalam mengajarkan banyak hal pada anak.
Belum terlambat untuk mengubah kebiasaan bermain gawai menjadi lebih sehat bagi anak dan juga orangtua. Beberapa tips yang bisa diberikan Popmama.com, yaitu:
- Punya aturan yang jelas, kapan anak bisa bermain gadget dan tidak. Tetapkan aturan di awal secara jelas, agar anak tahu kapan ia bisa bermain gadget. Misal, anak hanya bisa bermain gadget setiap hari mulai jam 3 sore hingga 5 sore. Aturan ini bisa dibuat fleksibel mengikuti jadwal anak sehari-hari.
- Orangtua wajib menjadi contoh bagi anak. Ma, Pa, jangan pernah bosan untuk memberikan contoh yang baik untuk anak. Ikuti aturan yang telah disepakati bersama anak. Jika terpaksa harus menghadap gadget di luar jam yang telah ditentukan, berikan alasan yang pasti kenapa Mama dan Papa melakukannya
- Tawarkan kegiatan lain agar anak tidak terus tertuju pada gadget. Menjadi orangtua memang harus kreatif. Anak bisa saja bosan dan mati gaya saat gadgetnya diletakkan. Agar tidak terus terpikir untuk membuka gadget, orangtua wajib menjadi kreatif dan menyediakan kegiatan lain yang bisa dilakukan anak
- Menonton TV bersama. Pilihlah tayangan atau konten edukatif yang menarik minatnya. Lakukan diskusi di akhir setelah menonton konten tersebut bersama anak
- Tetap konsisten. Memang, hal ini sulit dilakukan. Agar konsisten menjadi sesuatu yang tidak terasa berat, lakukan setiap hari dan perlakukan ini seperti sebuah aturan. Ajak seluruh anggota keluarga ikut mematuhi aturan ini dan menjadi contoh yang baik untuk si Kecil.
Orangtua memegang peran yang besar dalam mengenalkan, dan mengizinkan anak untuk bermain gadget demi tumbuh kembang yang aman. Gadget tidak selamanya membawa malapetaka, asalkan diberikan di waktu yang tepat, dan sesuai aturan. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Waspada, Anak Main Gadget Terlalu Lama Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
- 5 Cara Memanfaatkan Gadget agar Hubungan Keluarga Lebih Erat
- Apa Itu Phubbing? Kecanduan Gadget Sampai Lupa Bersosialisasi Langsung